|09| Visited Minion

2.7K 333 93
                                    

Author's POV

Sebenarnya hari ini Harry ada jadwal bertemu dengan Cleopatra namun Ratu Mesir tahun 2k16 itu sedang period dan menyalahkan siapa saja terutama apa saja yang dilakukan Harry bersama Birdella. Seperti tadi waktu dijemput;

"Harry kenapa kau cepat empat menit!"

"Birdella kenapa kau bernafas, aku tidak menyuruhmu bernafas."

"Harry, kenapa kau berkedip!"

Dan yang terakhir membuat Birdella emosi adalah, "Birdella, kenapa kau hidup."

Karena tidak tahan terus-terusan disalahkan, Harry dan Birdella pulang dengan alasan mereka berdua ingin melayat kematian kucing tetangga Harry. Dengan begitu, Birdella dan Harry bisa kabur. Siapa yang bilang mereka sudah berhasil, Harry dan Birdella dilempar dulu baru pulang, mana mungkin Cleopatra menerima alasan tidak masuk akal itu.

Karena tidak ada kegiatan seperti biasa Birdella melakukan rutinitasnya, yaitu mengurusi cinta Harry yang katanya berbentuk Trapesium. Hari ini Birdella menemani Harry mengunjungi teman Harry yang dirawat di Rumah Sakit karena kecelakaan. Seminggu yang lalu Niall kecelakaan menyebabkan kukunya patah, begitu keterangan yang Birdella dapat dari Harry.

Harry baru hari ini menjenguk sahabatnya itu, dengan alasan sibuk. Padahal Harry memang sengaja, dia malas menjenguk Niall karena sahabatnya itu tidak setia kawan, katanya. Harry melakukan itu sebagai bentuk balas dendam karena diejek Niall sebelum kecelakaan yang membuat tulangnya patah.

Jarang-jarang Harry menjenguk orang sakit, bagaimana caranya dia menjenguk orang sakit, kalau dia juga sakit dan anehnya, hanya Birdella dan Niall yang menyadari kalau Harry itu sakit. Lagipula, apa bedanya tiga ekor manusia itu. Mereka sama-sama sakit, hanya saja tidak ada yang menyadari termaksuk mereka yang tidak sadar diri kalau mereka itu harusnya ada di Nuthouse.

"Harry. Itu lewat." Birdella menghentikan langkah menunjuk salah satu kamar yang terdapat tulisan besar.

Harry menautkan alisnya. "Lewat apa?"

"Kamar mayat. Bukannya Niall sudah dipindahkan ke kamar mayat, ya?" Birdella kembali bertanya dengan wajah innocentnya.

"Niall masih hidup, Bi-- Bihun. Ayo, aku ingin melihat keadaannya." Harry kembali menarik tangan Birdella menuju kamar inap yang tadi ditunjukkan oleh salah satu barista yang bekerja di Café Niall.

Baru saja dua manusia biadab itu memasuki kamar yang ditempati Niall. Tapi, Birdella dan Harry sudah menggelakkan tawanya melihat keadaan Niall yang memprihatinkan dengan kaki digantung, dan kepala diikat pendekar. "Astaga. Itu wajah Niall kenapa pakai merah pipi?" Tanya Birdella disela-sela tawanya memperhatikan wajah Niall yang merah alami akibat luka yang ada di pipinya.

"Kau dari Gunung atau dari Salon?" Tanya Harry lalu melanjutkan tawanya.

"Niall..." Panggil Harry. Harry membentuk tangannya menjadi bentuk silang. "My Trip My Adventure!" Niall mendengus melihat sahabatnya itu.

"Bisa diam, tidak." Ucap Niall pelan seraya memutar bola matanya.

"Kau tampan lho. Omong-omong, kenapa kau masih hidup?" tanya Harry.

"Aku juga tidak tahu. Padahal jika aku mati itu berarti aku tidak bertemu dengan manusia seperti kau lagi."

"Itu sakit, ya?" Kalau saja Niall bisa menggapai vas bunga yang ada di samping kanannya, kemungkinan besar vas itu ia hantamkan ke kepala Harry beserta asistennya yang sama gilanya.

"Untuk apa kalian kesini. Aku belum mati, kenapa kalian memakai pakaian serba hitam." Tanya Niall. memang Harry sedang memakai jeans hitam dan baju kaos polos berwarna hitam begitupun dengan Birdella. Satu yang Harry pikirkan saat ini, dia lupa membawa payung hitam dan ucapan bela sungkawa untuk sahabatnya.

BirdellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang