Birdella Pov
Harry lagi lagi mengajakku menghadiri acara bodoh. Sebenarnya bukan acara bodoh, karena kalau acara ini adalah acara bodoh berarti aku termasuk. Karena acara yang aku hadiri adalah acara pertunangan Louis dan Pixie. Ya, yang mengundang Harry adalah Pixie.
Ngomong-omong masalah keluargaku, aku sudah menemui mereka kemarin. Artinya aku sudah kembali dan artinya aku juga harus siap menerima pria yang akan menikahiku. Tapi, aku memberikan syarat pada keluargaku kalau aku mau hari ini dan ketika aku bersama Harry mereka menganggapku orang asing. Kalau tidak, aku tidak akan segan mempermalukan keluargaku.
"Birdella, itu kau?" aku mendengar suara perempuan yang sedang menyapaku.
Aku memutar bola mataku setelah tahu yang menyapaku barusan adalah Wanda. Kenapa lingkaran pertemanan Louis, Pixie, ataupun Harry tak jauh berbeda. "Uh hey." tanpa aku persilahkan dia duduk di depanku.
"Bi," sialan Sailor Moon ini, dia menendang kakiku. "Bawa ini ke meja yang ada di sana."
"What the- Aku datang sebagai tamu bukan pembantu, Pixie."
"Ini permintaan Dad-" aku langsung memelototi Pixie. "Maksudku calon mertuaku, hehe."
"Baiklah," ucapku lalu mengambil nampan yang diatasnya terdapat minuman. Aku membawa nampannya ke salah satu meja tamu. Kurasa tamu ini adalah rekan kerja Tego, ayahku.
"Hi." seorang pria menyapaku saat aku meletakkan nampan di mejanya. Kurasa umurnya tak jauh beda dengan Harry dan Louis.
"Hi," sapaku balik. Ia terus tersenyum padaku sedangkan aku juga ikut tersenyum kuharap wajahku tidak canggung. "Uh. . . Apakah kita pernah bertemu sebelumnya."
"Uh belum. Aku mengenalmu dari instagram."
"Benarkah? Oh hey. Hehe."
"Kau belum mengikuti balik akunku," ucapnya.
"Ya, akan aku lakukan nanti," ucapku. Aku membulatkan mataku saat ia menarik kursi di dekatnya, mungkin dengan maksud mempersilahkan aku duduk.
"Terima kasih, tapi-"
"Birdella!" teriak Harry. Sial. Masa bodoh, aku akan membuatnya kesal hari ini. Lagipula di sana ada Wanda, pasti dia lebih memilih menggombal Wanda sampai mulutnya berbusa daripada mengobrol denganku. Lebih baik aku disini, lagipula wajah pria ini lumayan juga.
"Oh. Dia pacarmu?"
Aku langsung menggeleng cepat. "B-bukan. Uh dia-" oh c'mon... Apakah aku harus mengatakan kalau Harry fucking Styles itu majikanku.
"Dia siapa?"
"Hanya temanku."
"Baguslah."
"Apa?" tanyaku. Aku yakin dia baru saja bergumam. Aku mendengarnya dengan jelas. Aku masih tetap pada posisiku sedangkan pria yang tidak kuketahui namanya ini ikut berdiri.
"Oh ya Birdella, perkenalkan namaku Jamey." Aku lagi lagi mengeritkan keningku, "Birdella, aku salah satu followermu jadi aku tahu namamu. Namamu Birdella 'kan? Atau kau memalsukan namamu."
"Tidak tidak. Ya, senang bertemu denganmu Ja-James."
"Jamey."
Aku tersenyum canggung. "Ya Jamey, kalau begitu aku kesana. Aku akan mengikuti balik akunmu. Ponselku ada di sana. Sampai jumpa."
Aku memutar tubuhku lalu berjalan kembali ke meja yang tadi aku tempati. Pria itu membuatku tersenyum sendiri, aku tak bisa bohong kalau dia cukup manis dan juga ramah. Kupikir dia akan kaget melihatku, mengingat dia adalah followerku. Karena kata Louis sialan, fotoku lebih baik daripada aslinya. Louis mengatakan wajah asliku jelek. Tapi aku tidak percaya, karena aku cantik. Memang dasar Louis saja yang iri. Intinya aku ini cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Birdella
Fanfiction[✔ ️| harry styles fanfiction] Aku baru menarik pintu ruangan yang ditempati oleh tuanku, aku melihat dia sedang duduk pada kursi singgasana miliknya sembari menaikkan kedua kakinya diatas meja. Tiga kancing atas bajunya terbuka dan kepalanya...