7. The Night

707 50 0
                                    

Setelah 1 minggu berlalu sejak the-five-idiot-boys datang, semuanya berjalan seperti biasanya hanya saja, sedikit merasa sakit hati setiap ingat kejadian seminggu yang lalu itu. 

Malam ini juga berjalan seperti biasanya, tidak ada yang berubah.

Saat aku sedang merenung di keheningan malam ini, tiba-tiba muncul perasaan rindu dalam diriku. Aku rindu bisa bergerak bebas lagi seperti dulu. Aku rindu berkumpul dengan temanku lagi.

Sekarang aku bertambah heran dengan mereka.

Kenapa tidak ada yang menjengukku selain five-idiot-boys yang malah menghancurkan hari-hariku itu?

Apa mereka sebegitu malu sampai tidak mau menemuiku?

Tiba-tiba muncul suara langkah sepatu di tengah pertanyaan-pertanyaan yang muncul bergantian di pikiranku. Aku merasa panik dan sangat takut. Akhirnya, aku membenamkan diri di kasur dan pura-pura tertidur. 

“Trixa, are you there?” terdengar suara yang sudah sangat aku kenali sekali di bagian depan ruangan ini.

“Hah? Harry?!”aku langsung bangkit dari tidurku dan berjalan menghampirinya.

“Yeah,” dia hanya menjawab pelan.

“Harry, why you come back again? Are you want to make a fake promise like before?”

“Trixa, i’m really sorry about past time. Please, forgive me."

“Kamu datang ke sini cuma buat minta maaf? Sorry, tapi kata maaf pun tidak akan cukup untuk mengobati rasa sakit sesudah diberi harapan palsu olehmu.”

“Trixa, Please forgive me. Jujur aku menyesal akan perbuatanku minggu lalu. I'll do anything for you to make you forgive me”

“what happen with you, Curly?Why you being crazy like this?”

“Nothing, i just want you forgive me, please,”Harry mulai menyentuh tanganku.

“Don’t touch my hand, Harry! And you, i never want to forgive you!!” aku langsung melepaskan genggaman tangannya dan aku berjalan pergi meninggalkan dia, but he grab my hand again.

“Harry, lepasin tanganku!! Mau minta maaf 1000 kali pun aku gak akan memaafkan kamu!” aku berteriak kecil di depannya. Mencoba untuk melepaskan tanganku dari genggamannya.

Dia tidak membalas perkataanku, tetapi dia malah menarikku untuk mendekatinya and he hug me tightly.

“Harry, lepasin!! Apa sih maumu?!”aku mencoba untuk melepaskan diri dari pelukannya yang semakin lama, semakin erat.

“Sorry, Trixa, please forgive me,”dia berbicara sangat lirih tepat di telingaku dan berhasil membuatku pipiku blushing.

“Issh!! Please stop this drama, Harry,”aku mendorong tubuhnya dan aku berhasil lepas dari pelukannya, tetapi setelah itu, dia melakukan sesuatu hal yang melebihi dari dia memelukku tadi.

He does like the first time i met him.

His lip touch my lip softly.

He KISS ME again!

Kenapa dia harus melakukan ini lagi sih?

Aku merasa sangat marah dengannya, tetapi entah kenapa perasaanku tidak menginginkan kejadian ini cepat berlalu. Aku merasa ingin waktu berhenti untuk selamanya.

Aku sadar, dia adalah orang yang paling kubenci di dunia ini, tetapi saat ini rasanya sudah berubah. Berubah menjadi sesuatu hal yang susah aku tebak.

“Harry...”

“Sorry, Trixa. Please Forgive me, i promise will do anything to get your apologize”

“I don’t know, Harry,”aku hanya menunduk, bingung dengan perasaanku sendiri.

“Trixa, now i’m really promise to bring you out from this jail. I promise, really promise, tomorrow you can free,”aku bisa mendengar san merasakan kesungguhannya dari perkataannya dan hatiku mengatakan bahwa aku MEMERCAYAINYA untuk kedua kalinya.

“Yah,  thank you,”aku hanya bisa menjawab pasrah.

“Thank you, Trixa.Umm,  Sorry for tonight, Trixa. I must go now,” Harry menunjukkan senyum manisnya kepadaku. Sungguh senyumnya, membuat otakku membeku saat ini.

“Oh, Yeah. Bye,”aku berbicara dengan nada seperti tidak merelakan dirinya hilang dari hadapanku lagi. 

“Trixa, what wrong with you? Why you being soft girl when you meet him? Hah?”aku bertanya pada diriku sendiri saat Harry sudah hilang dari pandanganku.

Aku berusaha mencari jawaban dari pertanyaanku tadi. Setelah beberapa menit aku mencari, aku langsung tersadar, “Hah? Please, don’t say you love him. He is murderer,Trixa!”emosiku menaik saat aku tersadar akan perasaanku. Aku masih belum bisa memercayai ini. ini sungguh Mustahil!

PRISON (Harry Styles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang