Sharleen hanya bisa tertidur selama dua jam. Setelah itu matanya menolak untuk dipejamkan kembali. Setelah berminggu-minggu kau menghantui siang dan malamku, sekarang kau malah membuatku tidak bisa tertidur.pikir Sharleen kesal dan memutuskan untuk mandi dan kemudian membuat biskuit. Sharleen beruntung karena dia bisa membuat biskuit seperti yang Angelica ajarkan padanya. Setelah semua biskuit selesai dipanggang, Sharleen meletakkan beberapa biskuit di piring dan kemudian membawanya ke kamar Queen. Adik Justin itu masih tertidur pulas. Sharleen meletakkan biskuit di meja sebelum mulai mengamati kamar yang diberi nama Jasmine itu.
Semua ruangan dan kamar di Eleanor House mempunyai nama dan ciri khas tersendiri. Seperti kamar yang Sharleen tempati, namanya adalah Bougenville. Di tengah-tengah lantai ruangan terdapat ukiran bunga Bougenville yang sangat indah. Begitu juga dengan ruangan yang sekarang ditempati Queen. Hanya satu ruangan di rumah itu yang tidak bernama. dan pada hari pertama Sharleen sempat memasuki ruangan itu. Di dalamnya sangat indah. Tidak ada bunga raksasa di lantainya, tapi semua dekorasinya akan membawa orang yang berada di dalamnya seperti kembali ke zaman para dewa. Sharleen takjub karena rumah seperti ini ada di Amerika yang tidak mengenal raja ataupun dewa.
Tiba-tiba mata Sharleen menangkap sesuatu. Dari kamar Queen, Sharleen dapat melihat dengan jelas gazebo pentagonal yang terdapat di halaman belakang. Dan ada yang menarik perhatian Sharleen pada gazebo itu. Dengan cepat Sharleen keluar dari kamar Queen.
Justin baru saja akan membuat kopi saat Sharleen melintas di depannya dan hanya menganggukkan kepala sedikit untuk menyapa Justin. Apa sesulit itu memaafkan aku?? Tanya Justin dalam hati. Dengan perasaan yang cukup tidak baik karena melihat Sharleen yang begitu mengacuhkannya, Justin akhirnya selesai juga membuat kopi dan berjalan menuju kamar Queen. Dia sama sekali tidak bisa tertidur tadi malam. Dan kopi ini adalah gelas kesepuluhnya sejak jam 2 pagi.
Queen sudah duduk di kursi di dekat jendela besar yang menghadap langsung ke halaman belakang saat Justin datang. Setelah berbincang sebentar, tiba-tiba Queen menunjuk ke arah gazebo. Mau tidak mau, Justin mengikuti arah yang ditunjuk Queen. ''Apa yang dilakukannya disana??''tanya Queen pelan. Dan belum sempat Justin menanggapinya, adiknya itu sudah pergi untuk mengangkat telpon yang dari tadi berdering.
Jantung Justin nyaris melompat dari tempat semula saat melihat Sharleen memanjat gazebo. Dia ingin sekali pergi kesana dan memarahi wanita itu karena sudah melakukan sesuatu yang berbahaya. Tapi Justin tidak bisa. Dan dia benar-benar nyaris berhenti bernapas saat melihat Sharleen terpeleset dan jatuh ke dalam kolam. Beberapa detik kemudian wanita itu muncul ke permukaan dan kemudian tertawa.
Aku sudah lama tidak melihat tawanya. Dia sangat indah. Aku merindukan tawa itu. Sudah lama sekali dia tidak tertawa seperti itu saat bersamaku.pikir Justin pedih. Dan detik itulah Justin bersumpah akan membuat Sharleen kembali kesisinya.
''Apa yang sebenarnya Justin minta kau kerjakan??''tanya Queen begitu dia berada tepat di depan Sharleen yang sedang memperkirakan perbaikan apa saja yang diperlukan oleh rumah yang nyaris tak ada cacat itu.
''Dia minta untuk merenovasi rumah ini sebelum acara pemberkatan keponakannya yang pertama. Tapi aku rasa itu masih lama mengingat kehamilan anda yang belum terlihat.''jawab Sharleen sopan.
Queen tertawa, dan menurut Sharleen wanita itu benar-benar kembaran Justin. Dia sangat mempesona, layaknya Justin dalam versi wanita. ''Anak yang kukandung bukan keponakan pertama Justin.''ujar Queen ramah lalu duduk di depan Sharleen.
''Jadi maksud anda keponakan pertama Justin adalah anak Willy dan Marvin Bergmann??''tanya Sharleen tidak percaya.
''Justin menceritakan itu padamu??''tanya Queen mulai memancing Sharleen.
YOU ARE READING
Murphy Bridge
RomanceDalam hidupnya, tidak ada yang lebih berarti bagi Justin selain adik-adiknya. Justin akan melakukan apapun untuk mereka. Namun, betapapun Justin memuja dua wanita berharga dalam hidupnya itu, Justin tetaplah seorang taipan playboy yang meninggalkan...