3

10.9K 496 3
                                    

Sudah hampir seminggu Justin liburan di Bellingham dan menginap di rumah Sharleen. Selama itu, Justin berhasil membuat Sharleen dan Angelica menerima Justin seperti keluarga mereka sendiri, dan selama itu juga Justin tidak pernah melihat suami Angelica, dia hanya pernah mendengar kalau pria berstatus suami Angelica itu nyata. Dan baru kali ini juga Justin berhubungan dengan wanita bukan sebagai klien ataupun pasangan kekasih. Bagi Justin, dia cukup menyukai hubungannya dengan Sharleen, dan Sharleen juga terlihat menghindari hubungan yang lebih intim.

Hari sudah hampir malam saat Sharleen belum juga pulang sementara Justin dan Angelica sudah menyiapkan makan malam. “Apa dia tidak bilang kapan dia pulang??”tanya Justin untuk kelima belas kalinya sejak jam 3 sore hingga saat ini jam 7 malam.

Angelica hanya tersenyum,”Sharleen tidak pernah pulang larut. Jadi kita tunggu saja.”ujar Angelica pelan.

Justin semakin merengut. Entah kenapa dia sangat mencemaskan Sharleen. Itu karena aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri.pikir Justin yang langsung mengabaikan gagasan lain.

“Sebenarnya kemana dia pergi??”tanya Justin yang akhirnya memutuskan untuk duduk dan berhenti mondar-mandir di ruang makan.

“Dia hanya menghadiri rapat evaluasi pembangunan museum di kota, biasanya dia selalu lang…”

Angelica berhenti bicara saat ucapannya disela dering telpon. Angelica langsung meraih telpon yang berada tidak jauh darinya. “Angelica Brooke.”

“Apa disini benar kediaman Reynard??”tanya suara di seberang terdengar serius.

“Ya benar. Ada apa??”tanya Angelica sedikit serius, karena siapapun yang menelpon pasti punya urusan penting.

“Apa benar Justin Alexandre tinggal disana??”tanya suara diseberang terdengar semakin serius.

Angelica mengamati pria ajaib di hadapannya ini, dan tanpa sadar Angelica mengangguk, “Ya, anda ingin bicara dengannya??”

“Yes, please…”

“Justin, ada yang mencarimu.”ujar Angelica pelan sambil menyerahkan telpon pada Justin. Dan entah nyata atau tidak, sesaat Angelica melihat Justin begitu terkejut.

Justin bersyukur bahwa telpon di rumah Sharleen jenis wireless, setelah tersenyum seraya berterima kasih pada Angelica, Justin mencari tempat yang sunyi untuk menerima telpon.

“Hallo??”ucap Justin sedikit ragu. Siapa yang tahu kalau dia tinggal di rumah Sharleen?? Ariana yang paling memungkinkan saja tidak. Jawabannya hanya satu.

“Apa kau pernah merasa kasihan pada Maria karena ulah direkturnya yang selalu kabur tanpa kabar setiap bulan dan kemudian selalu berpindah tempat??”tanya suara diseberang yang dikenali Justin sebagai suara Marvin, suami adiknya.

“Aku sudah menebak kalau ini kau. Aku rasa aku tidak perlu menanyakan bagaimana kau mengetahui aku bisa ada disini. Yang ingin aku tanyakan, selain kau siapa lagi yang tahu kalau aku disini??”tanya Justin ringan dan segala kecemasannya menghilang.

“Baru aku dan penyidik yang aku bayar untuk menemukanmu. Ada apa??”

Justin menghela napas lega,”Jangan beritahu siapapun, kecuali Willy dan Queen. Aku tidak ingin ada orang lain yang tahu aku masih di Bellingham, apalagi kalau mereka tahu dimana aku menginap. Jadi ada urusan apa kau menelponku??”tanya Justin.

“Maria mengatakan kalau kau harus kembali ke kantor besok. Dia tidak mengatakan apapun dengan jelas, dia hanya bilang kalau ini ada kaitannya dengan proyek Ashihara.”jelas Marvin.

“Ada apa lagi dengan proyek itu?? Semuanya sudah fix. Tapi baiklah, katakan pada Maria kalau aku akan kembali besok. Okay??”ujar Justin pasrah,”Dan sampaikan salam sayangku pada Willy.”sambung Justin sebelum menekan tombol mati pada telpon.

Murphy BridgeWhere stories live. Discover now