Sudah lebih dari sebulan Justin tidak bertemu dengan Sharleen. Walaupun begitu, Justin terkadang masih memikirkan wanita itu, dan ini berbeda dari biasanya. Justin tidak pernah memikirkan wanita manapun yang sudah ditinggalkannya, apalagi sudah lebih dari sebulan. Dengan alasan melihat peternakannya yang kini sudah berkembang dengan pesat, Justin sering melakukan perjalanan New York-Bellingham. Justin bahkan membangun rumah di peternakannya yang berada tepat bersebelahan dengan peternakan Sharleen yang kini jauh lebih kecil dari peternakan Justin.
Justin sedang berkuda untuk mengawasi ternak-ternaknya saat tanpa sengaja dia melihat Angelica dan seorang pria sedang bertengkar di dekat perbatasan kedua peternakan. ''Apalagi yang kau inginkan?? Surat tanah sudah kau gadaikan, bahkan semua perhiasan dan mobil Sharleen juga sudah kau jual. Tahukah kau kita sudah tidak punya apa-apa lagi?''tanya Angelica terdengar emosi.
Brian tersenyum mengejek,''Jangan kira aku tidak tahu kalau anakmu itu selalu mengirimkan uang padamu. Dan sekarang aku minta uang itu. Kau tahu apa yang akan terjadi kalau kau tidak memenuhi permintaanku!''
Angelica terdiam, disatu sisi dia tidak mau ditekan Brian lagi. Tapi di sisi lain dia juga tidak mau bercerai dengan suaminya itu. ''Pergilah. Aku akan memberikan apa yang kau mau, tapi tidak sekarang. Aku harus kekota untuk membeli keperluan ternak. Dan setelah itu aku akan mengambil uang. Kau bisa datang nanti malam, dan singgahlah untuk makan malam.''putus Angelica kemudian.
''Bagus. Itu gunanya kau menjadi istriku.''ujat Brian sebelum meninggalkan Angelica sendirian di perbatasan.
Justin yang mendengar semua pembicaraan itu dari awal langsung memutar kudanya dan berkuda kembali ke rumahnya. sepertinya Angelica belum tahu kalau Justin sudah menjadi tetangga semi permanennya. Justin menghentikan kudanya di dekat istal. ''Cepat sekali Tuan kembali??''tanya seorang pemuda sambil berlari menghampiri justin. ''Hernan, kau lebih lama disini daripada aku. Jadi tolong aku, aku sama sekali tidak mengenal tetangga kita ataupun orang-orang disekitar peternakanku. Bisakah kau mencari tahu tentang mereka. Bisakah??''tanya Justin cepat sambil menggiring kudanya memasuki istal.
''Anda memang majikan yang langka. Baru kali ini saya bekerja sebagai pengurus kuda tapi tidak pernah mengurus kuda. Dan sekarang pertama kali saya disuruh bekerja dan itu hanya mencari tahu tentang tetangga kita. Tanpa menyelidikinyapun saya bisa menceritakannya pada anda.''ujar Hernan santai.
Justin sangat tidak percaya dengan apa yang didengarnya setengah jam kemudian. Semuanya terdengar seperti skenario film! ''Terima kasih. Kembalilah bekerja, dan.. Aku ingat, aku akan menambah jumlah kuda supaya kau ada kerja.''ujar Justin tenang lalu berjalan menuju rumahnya.
Rumah Justin di Bellingham memang bukan rumah mewah, tapi untuk ukuran rumah bujangan, itu tetap saja terlalu luas. Justin masuk ke ruang kerjanya dan membuka beberapa dokumen tanah. ''Ini dia. Aku merasa kalau tanah ini dijual terlalu murah. Ternyata ini tanah Sharleen. Angelica dan Sharleen pasti tidak akan menjualnya kalau aku yang membelinya.''gumam Justin dan kemudian menelpon seseorang.
Cukup lama Justin berbincang dengan lawan bicaranya di telpon sebelum kemudian mengucapkan terima kasih. “Hanya kau yang bisa aku andalkan saat ini. Terima kasih. Sampai jumpa dua hari lagi.”ujar Justin sebelum memutuskan pembicaraan.
Siapa pria itu?? Kenapa aku merasa pernah melihat wajahnya sebelum ini??
Dua hari kemudian, Angelica kedatangan tamu. Seorang pria yang sedikit lebih muda dari ayah Sharleen berniat ingin membeli tanahnya. Dan harga yang diajukan pria itu bahkan jauh lebih tinggi dari yang Angelica bayangkan. Sebenarnya Angelica sama sekali tidak ingin menjual tanah peternakan yang tersisa. Tapi semua hutang yang Brian buat dimana-mana harus segera dilunasi kalau Angelica tidak ingin para penagih hutang datang ke rumah. Untungnya tanah itu sudah dipindah namakan atas nama Angelica, Sharleen yang melakukannya. Bagi Sharleen, setelah semua yang wanita itu korbankan selama ayah Sharleen sakit. Negosiasi berjalan lancar. Tanah yang tersisa beserta ternaknya sudah terjual dengan harga tinggi. Bahkan pria itu tidak melakukan penawaran atas harga ternak yang sengaja dijual Angelica dengan harga tinggi.

YOU ARE READING
Murphy Bridge
RomanceDalam hidupnya, tidak ada yang lebih berarti bagi Justin selain adik-adiknya. Justin akan melakukan apapun untuk mereka. Namun, betapapun Justin memuja dua wanita berharga dalam hidupnya itu, Justin tetaplah seorang taipan playboy yang meninggalkan...