14/ending

10.8K 641 39
                                        

Justin benar-benar membenci kedua orangtua kandungnya. Setelah semua yang mereka lakukan pada Justin dan Queen dulu, mereka masih punya kepercayaan diri untuk menemui Justin dan Queen hanya untuk meminta bantuan agar anak-anaknya mau menyelamatkan perusahaan mereka.

Oh, aku sangat memikirkan nasib-nasib karyawan disana. Tapi kalau mereka memang memikirkan nasib karyawan, mereka tidak akan tetap pergi berpesiar ke Laut Tengah sementara kinerja perusahaan memburuk. Bantuan dana yang selama ini mereka terima bukan mereka gunakan untuk menolong perusahaan tapi hanya untuk kesenangan pribadi mereka, untuk memanjakan pasangan selingkuhan mereka masing-masing.pikir Justin geram saat menaiki lift menuju penthouse-nya beberapa hari setelah pesta pernikahan Queen yang penuh kontroversi.

Dengan kerinduan yang sudah mendalam, Justin berharap dia akan langsung dapat bertemu dengan Sharleen begitu sampai di rumah. Tapi apa yang di dapat Justin membuatnya nyaris berhenti bernapas. Sharleen tidak ada di rumah atau di bagian manapun di rumah. Bahkan Sarah tidak tahu kemana Sharleen pergi. Justin ingin memberi Sharleen kejutan awalnya, tapi sekarang Justin-lah yang mendapatkan kejutan luar biasa. Dengan kecemasan yang luar biasa Justin menelpon ke ponsel Sharleen berkali-kali tapi tidak satupun yang diangkat oleh wanita itu.

Belum lagi kegelisahan Justin menghilang, dia sudah mendapat tamu yang tak terduga. Kedua orangtuanya datang berkunjung.

“Kenapa kalian tidak mengatakan apapun padaku kalau kalian ingin kesini??”tanya Justin yang tanpa sadar bertanya dengan nada suara yang meninggi.

Ellga menatap anaknya menyelidiki. “Apa yang terjadi, sayang? Kenapa kau terlihat begitu kesal??”tanya Ellga sambil menyentuh lengan atas Justin dengan lembut.

“Apa yang sedang kau pikirkan, Justin Alexandre??”tanya Patrick.

Justin berjalan mondar mandir di depan orangtuanya dan kemudian berhasil mendapatkan sedikit ketenangan diri. “Itu bisa kita bicarakan nanti. Apa yang membawa kalian kesini??”tanya Justin tenang.

“Queen menelpon kami dan mengatakan kalau kami mungkin akan memiliki tambahan anggota keluarga wanita. Jadi dimana dia??”tanya Patrick langsung.

“Maaf. Kalian harus kecewa karena kalian tidak bisa menemuinya.”jawab Justin jujur.

“Kau tidak bermaksud untuk menyembunyikannya bukan??”tanya Ellga memastikan.

“Demi Tuhan!”ucap Justin yang kali ini benar-benar lepas kendali. “Aku bahkan sangat ingin kalian bertemu dengannya! Tapi dia menghilang! Dia pergi tanpa meninggalkan pesan apapun padaku atau pada Sarah. Minimal dia akan meninggalkan secarik kertas berisi alasan kepergiannya. Tapi dia tidak melakukan itu semua!”

Ellga berjalan ke ruang keluarga dan kemudian duduk di salah satu sofa lembut disana. “Apa dia berasal dari kalangan bisnis??”tanya Ellga.

“Dia tidak tertarik dengan dunia bisnis. Dia hanya tertarik dengan peternakan dan menggambar design rumah atau bangunan apa saja yang bisa digambarnya.”

“Keluarganya??”tanya Ellga lagi.

“Hanya ada ibu tiri dan mereka cukup mampu dulu, sebelum semua insiden yang menimpa mereka belakangan ini.”jelas Justin,”Jangan katakan kalau Mom merasa dia tidak pantas untukku. Karena kalau itu terjadi, aku benar-benar akan menentang Mom dan siapapun. Aku bersumpah akan menghancurkan penghalang hubungan kami, siapapun itu.”

“Kalau begitu hancurkan saja dirimu, Nak.”ujar Patrick tiba-tiba. “Aku menemukan ini di atas meja kerjamu.”ujar Patrick sambil menyerahkan secarik kertas dan sebuah cincin berlian.

Maafkan aku, Justin...

Aku sangat mencintaimu karena itu aku harus pergi. Karena mencintaimu, aku sangat ingin terus bersamamu, tapi aku sudah memikirkannya. Bagiku itu bukan mustahil, tapi mungkin mustahil bagimu. Kau dan aku sangat berbeda. Aku hanya butuh seseorang yang kucintai untuk dapat bersamaku di sepanjang usiaku bahkan kalau maut menjemputku, aku masih ingin kau bisa bersamaku.

Murphy BridgeWhere stories live. Discover now