2

8.5K 503 2
                                    

Justin baru saja selesai lari pagi saat telpon di kamarnya berdering. “Hallo??”ujar Justin setelah menempelkan telpon ke telinganya.

“Justin sayang??”sapa suara nyaring di seberang.

Ya Tuhan, aku yakin kalau Maria pasti berhasil ditipu wanita ini.pikir Justin malas lalu dengan sengaja menggantung telpon sementara dia mandi. Selama mandi, Justin memikirkan untuk mencari penginapan baru. Tapi di kota kecil ini sangat sulit mencari penginapan yang sesuai selera Justin. Dan tiba-tiba Justin teringat penawaran Sharleen sebelum mereka berpisah tadi malam.

“Aku mungkin bisa membantumu sebagai ucapan terima kasih, kami selalu menyewakan sebuah kamar pada orang yang berlibur disini. Kalau kau mau, kau bisa menelponku kapan saja.”ujar Sharleen.

Begitu keluar dari kamar mandi, Justin langsung mengambil telpon kamar dan menelpon ke rumah Sharleen. Justin bersyukur karena ingatannya cukup tajam hingga dia bisa mengingat nomor telpon rumah Sharleen dengan sekali sebut.

“Angelica Brooke.”sapa suara di seberang.

“Selamat pagi, apa Sharleen ada??”tanya Justin langsung.

“Sharleen sedang keluar. Apa ada pesan??”

Justin bergerak resah di kamarnya,”Kapan dia kembali??”tanya Justin sedikit mendesak.

“Aku rasa agak lama karena dia ada pertemuan di kota.”jawab Angelica santai.

Bagus! Semakin lama aku disini, semakin besar kemungkinan Ariana menemukanku.pikir Justin geram. “Baiklah, terima kasih.”ujar Justin lalu langsung menutup telpon tanpa menunggu respon dari Angelica.

Akhirnya Justin memutuskan untuk menunggu sampai makan siang baru menelpon Sharleen lagi. Sementara itu, setelah berpakaian dengan hanya mengenakan jeans tua dan kaos hitam, Justin menghabiskan waktu di café tempatnya kemarin menunggu Willy, sedikit berharap kalau Sharleen akan lewat di depan kafe.

Justin sudah menghabiskan 3 cangkir kopi saat seseorang menghampirinya. “Justin sayang…”panggil suara yang sangat dikenal Justin itu. Ariana ada dibelakangnya.

Wanita cantik itu sedang mengamati Justin, seakan tidak percaya kalau kekasihnya yang biasanya stylish, sangat rapi, selalu mengenakan rancangan designer ternama dan memuja prinsip ‘pakailah apapun yang bisa membuatmu mempesona’ itu sekarang hanya mengenakan kaos dan jeans tua.

Ya Tuhan! Kesalahan apa yang pernah kulakukan hingga aku tidak bisa lepas dari makhluk satu ini??pikir Justin merana.

Dari dulu Justin memang terkenal playboy dan sangat sering berganti teman kencan, hanya saja semua teman kencan Justin sama sepertinya, hanya mencari kesenangan semata tanpa memperdulikan hubungan jangka panjang. Dan semua kebiasaan yang dianut Justin sewaktu masih menjadi atlet terbawa hingga kini. Sampai sebelum dia bertemu dengan Ariana, Justin selalu menikmati hidupnya. Hanya saja kali ini, Justin bertemu dengan wanita yang tidak mau melepaskan Justin setelah semua bentuk penghindaran yang Justin lakukan. Dan herannya, Ariana yang berprofesi sebagai artis Hollywood itu bisa menyusul Justin dan meninggalkan semua kesibukannya di New York. Bisa dibilang, Ariana tidak pernah kekurangan pria. Jadi kenapa dia sampai mengejar Justin sampai seperti ini??

“Apa yang kau lakukan disini, sayang?? Sekretarismu memang mengatakan kalau kau pergi liburan, tapi aku tidak menyangka kalau kau pergi ke kota kecil seperti ini…”ujar Ariana sambil mengamati café tempat Justin menghabiskan waktunya.

“Jaga ucapanmu, Ariana. Kota ini memang kecil jika dibandingkan dengan New York, tapi kota ini punya ciri khas mereka sendiri yang membuat aku nyaman liburan disini, yang pasti tanpamu. Bahkan Willy menyukai kota ini.”ujar Justin sengaja memasukkan nama Willy karena dari sekian banyak artis terkenal, Ariana adalah salah satu dari sedikit orang di dunia yang mengetahui kalau Willy adalah seorang perancang perhiasan kelas dunia. Dan aktris satu itu cukup menghormati Willy.

Murphy BridgeWhere stories live. Discover now