Aku merasa berjalan di bawah sinar matahari yang hangat
Kamu bagiku seperti selimut yang hangat dan nyaman
Oleh karena itu aku punya sesuatu yang ingin aku katakan, akankah kamu mendengarkannya?
Aku akan mengungkapkan perasaanku padamu sekarang.
Aku suka kamu, sangat suka
Aku ingin memberikan semua hatiku padamu
Kamulah satu-satunya yang ada di
dalam hatiku
Aku tidak ingin menghiasnya dengan yang lain
EXO- I like You
Hanbin menatap Jinhwan yang masih tertidur di ranjangnya,Ia menatap telapak tangan Jinhwan yang dibebat dengan perban.Tangannya terus mengusap rambut Jinhwan yang membuat namja mungil itu semakin lelap dalam tidurnya.Hanbin tahu Jinhwan pasti begitu kelelahan dan lemas karena darah yang namja mungil itu keluarkan dari telapak tangannya Jumlahnya tak dapat dikatakan sedikit.
"Gomawo Hyung.."Dua kata itulah yang terus terucap dari bibir Hanbin sambil meletakan telapak tangan JInhwan ke pipinya.Kemudian Hanbin mencium punggung tangan Jinhwan dengan lembut.
"Eungh.."Jinhwan mengeliat pelan,Hanbin tersenyum melihat tingkah Jinhwan yang sangat mirip dengan anak kucing.Mata Jinhwan mengerjap ketika melihat namja kelewat sempurna itu duduk disamping ranjang memandangnya dengan senyuman Hangat.
"Hanbin.."Jinhwan langsung terbangun dan menghambur memeluk hanbin begitu erat.Hanbin membelalakan matanya merasakan sensai aneh di dadanya namun juga menyenangkan.Begitu erat pelukan Jinhwan membuat Hanbin merasa menjadi orang terbahagia didunia.
"Jahat.."Bahu Hanbin terasa basah dan isakan-isakan pelan terdengar samar-samar.Hanbin dengan perlahan melepaskan pelukannya.Ia menatap wajah sembab Jinhwan yang tertunduk.
"Uljimayo.."Hanbin mengusap pelan sungai kecil di pipi tirus Jinhwan,
"Maafkan aku.."Jinhwan semakin menunduk sambil meremas ujung bajunya.Hanbin meraih dagu Jinhwan,Menatap mata kucing itu dalam sambil tersenyum lembut.
"Bukan salahmu hyung..aku yang harus berterima kasih.."Hanbin tiba-tiba menggesekan hidung mancungnya ke hidung Jinhwan yang membuat Jinhwan menahan nafasnya.
"Mana Kim Jinhwan yang galak..?"Hanbin terkekeh begitu raut kesal tercetak diwajahnya JInhwan.
"Aaak.."Erang Hanbin ketika rambutnya dijambak dengan penuh 'kasih sayang' oleh Jinhwan.Hanbin berpura-pura memasang ekspresi begitu kesakitan dikepalanya yang membuat Jinhwan menatapnya khawatir .
"Apa aku menariknya terlalu keras..?"Jinhwan mendekat ke arah Hanbin yang menunduk sambil terus mengerang kesakitan.
CHU~
Ekspresi Jinhwan membeku ketika ciuman Hanbin mendarat dipipinya,matanya membulat sempurna meski tidak sepenuhnya bulat karena sipit.Jantungnya semakin berdetak tak karuan hingga rasanya akan meledak dan perutnya terasa geli dan aneh.
"Ah..bubur nya sudah matang,akan aku ambilkan hyung.."Hanbin berlari keluar sambil terkekeh mesum ketika berhasil membuat Jinhwan membeku dengan rona merah begitu jelas di pipinya.
"Aku bisa gila.."Gumam Jinhwan memegangi pipinya,ingin ia kesal namun justru senyuman malu terukir diwajahnya.
Hanbin beberapa kali menabrak perabotan rumah Jinhwan,namun bukannya mengerang sakit tetapi malah tersenyum seperti orang bodoh.Hanbin masih saja tersenyum ketika bubur panas tak sengaja mengenai jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till Become Dust (BINHWAN) (END)
FanfictionWarning first Yaoi fanfic yang absurd BINHWAN [PRIVATED] Kim Jinhwan hanya ditinggali sebuah toko pakaian atau lebih tepat jika disebut distro dikawasan Hongdae oleh orang tua nya yang meninggal.Jinhwan begitu membenci hidupnya karena dia pikir oran...