HAPPY READING ^^
I need you, I need you
A hundred times, a thousand times,
I will love you
I won't ever let you go again
I won't leave you because you are my love
I will promise you that I will love you forever till I die
K.Will -I Need You-
"Ha..Hanbin.."Jinhwan menatap manekin kayu didepannya dengan nanar,obsidian hitam itu berubah menjadi pahatan bercat hitam.
"Hanbin.."Jinhwan menyentuh tangan Hanbin,ia tidak merasakan kehangatan di dalamnya,yang ia rasakan hanyalah kerasnya kayu.
"Ya..jangan bercanda di saat seperti ini.."Jinhwan memukul pelan dada Hanbin,bulir air matanya sedikit demi sedikit terjatuh.Jinhwan terisak pelan.
"Ya..ayo berubahlah hiks..dan katakan sesuatu..hiks"Jinhwan berlutut didepan manekin Hanbin sambil terus terisak.
"Ma-maafkan aku hanbin-ah.."Sesal Jinhwan disela-sela tangisannya.Sekarang namja tampan yang baru saja menyelamatkannya sudah berubah menjadi manekin kayu.
"Aku menyesal Hanbin,maaf..aku sudah mergukanmu..aku bodoh hanbin.."Ujar Jinhwan memegangi tangan Hanbin.
"Kumohon..kembalilah..kembalilah jadi orang yang selalu mengangguku seperti kemarin.."Air mata itu semakin deras mengalir di pipi tirus Jinhwan.
"Hyung..aku tidak bisa bergerak,apalagi mengusap air matamu itu.."
"Hanbin-ah.."Jinhwan masih berharap tangan itu berubah hangat namun sudah semalaman ia menangis tangan itu masih dingin.
Mata namja mungil itu begitu sembab karena semalaman ia menangis dan kakinya kebas. Ia masih tidak menyangka kalau namja yang kemarin siang berlari gembira menghampirinya berbah menjadi benda ta bernyawa karena ulahnya,semua salahnya.Jinhwan menatap jam yang bertengger di nakasnya.
08.00
Untuk berangkat kuliah saja ia tidak mampu,Jinhwan masih menatap penuh harap pahatan wajah Hanbin dari semalam,berharap semua yang ia lihat sekarang mimpi dan saat ia terbangun ada tangan hangat sedang memeluknya seperti kemarin.
"Hanbin-ah..kau bisa mendengarku ?"Tanya Jinhwan menatap benda mati didepannya.Sunyi,tak ada jawaban dari benda didepannya.Jinhwan memejamkan matanya sambil tersenyum miris.Miris karena begitu bodohnya ia mengatakan 'jangan mendekat' padahal Hanbin hanya ingin memeluknya.
DEG
Raut wajah Jinhwan berubah,Sebelum Hanbin menjadi manekin Hanbin memintanya untuk memeluk Hanbin,namun ia malah melangkah mundur sambil memejamkan matanya.Ia sempat melihat kaki Hanbin menjadi kaku dan tak digerakan lagi.
"Jangan jangan.."Jinhwan berusaha berdiri,meskipun kakinya terasa sakit dan sangat kaku,Jinhwan memandang manekin Hanbin yang menjulang tinggi didepannya.
Grep
Jinhwan memeluk manekin Hanbin dengan erat sambil beruraian air mata.Pelukannya sangat erat tak perduli ia harus berjinjit kakinya semakin sakit.
"Kumohon..kembalilah..aku sangat menyesal.."Ujar Jinhwan,sedikit demi sedikit Hanbin berubah menjadi manusia kembali,Namun anehnya matanya terpejam,Jinhwan menatap sosok Hanbin yang ia peluk bertambah berat.
BRUK
Jinhwan terjatuh diatas tubuh Hanbin.Jinhwan berusaha bangun merasakan tidak ada pergerakan dari tubuh Hanbin yang kini berubah menjadi manusia itu.Yang Jinhwan lihat membuatnya terperangah kaget,tubuh Hanbin menjadi pucat,sangat pucat seperti tidak ada darah yang mengalir di tubuhnya.Bahkan bekas luka tusukan dari pencuri pun tak memiliki bekas darah sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till Become Dust (BINHWAN) (END)
Fiksi PenggemarWarning first Yaoi fanfic yang absurd BINHWAN [PRIVATED] Kim Jinhwan hanya ditinggali sebuah toko pakaian atau lebih tepat jika disebut distro dikawasan Hongdae oleh orang tua nya yang meninggal.Jinhwan begitu membenci hidupnya karena dia pikir oran...