Jinhwan menatap Junhoe dengan penuh amarah,kenapa ia yang malah membawa bajunya ? Dimana Hanbin ? Dan ribuan pertanyaan berkecamuk di otaknya.
"Dimana Hanbin ?"Tanya Jinhwan dingin,Junhoe mengatur nafasnya berusaha tenang.Dadanya begitu sakit Jinhwan menatapnya dengan penuh kebencian.
"Hyung..Hanbin dia-"
"Kau apakan dia?"Tanya Jinhwan lagi,kali ini ia melangkah mendekati Junhoe dengan tatapan menusuk.
"Dia dibawa oleh beberapa orang yang aku tidak tau dan..Hyung kumohon tenanglah..acaranya sudah hampir dimulai.."Ujar Junhoe memegangi pundak Jinhwan namun ditepis keras oleh Jinhwan.
"Jangan ikut campur urusanku.."Ujar Jinhwan.Junhoe menatap Jinhwan tajam.
"Lalu apa? Kau akan membiarkan si temanmu itu bertepuk tangan karena rencananya berhasil ? dan kau tidak akan lulus untuk mata kuliah ini sehingga kelulusanmu harus ditunda dua tahun ?!"Junhoe menatap Jinhwan dengan lembut,
"Hyung ayolah..kumohon..Hanbin pasti akan baik-baik saja..Hanbin tidak selemah itu.."Ujar Junhoe berusaha meyakini Jinhwan.Jinhwan terdiam menunduk,akhirnya ia mengangguk pelan.
Jinhwan menatap Junhoe dengan setengah hati,rasanya sebagian pikirannya hilang entah dimana.Junhoe juga terdiam,tanpa sengaja konsep dari baju rancangan Jinhwan begitu pas dengan wajah muram Junhoe.Junhoe tahu dengan cara apapun ia berusaha merebut hati Jinhwan tetap saja hati itu sudah dimiliki oleh Kim Hanbin yang begitu baik padanya.
Junhoe tak habis pikir kalau cinta pertamanya akan berakhir tragis seperti ini.Ia akhirnya percaya pada sebuah pepatah lama 'Cinta pertama tidak akan pernah bersatu'.Tiba giliran Peragaan busana milik Jinhwan,Jinhwan menghela nafas kasar,ia harus melakukannya.
"Hyung.."Ujar Junhoe,Junhoe memberanikan diri menggenggam tangan Jinhwan dengan erat lalu mulai berjalan memasuki panggung catwalk.Jinhwan hanya pasrah,jauh dilubuk hatinya ia sangat ingin berbalik berlari keluar mencari Hanbin,namun ia lebih tidak rela jika Kim Donghyuk akan tersenyum penuh kemenangan karena rencananya berhasil.
"Kajja.."
Kemudian lampu sorot panggung tertuju pada mereka berdua.
Pengap
Gelap
Panas
Kaku
Hanbin membuka matanya saat ia merasakan dirinya begitu lemah dan kaku,untuk menggerakan tubuhnya saja ia tidak mampu.Semuanya terlihat kabur dalam pandangannya.Ia berada didalam gudang tak terpakai yang entah berada dimana,beberapa bagian tubuhnya penuh luka dan memar.Bahkan ada tujuh luka tusuk di perutnya.Hanbin tidak merasakan apapun.
"Jinhwan.."
Kemudian pandanganya menjadi berputar,tubuhnya terasa dihujami ribuan jarum dan begitu kaku.Sesak,itu yang ia rasakan.Tattoo di lengannya memerah bahkan sekarang terlihat seperti sayatan darah.
Youngbae Hyung..Jinhwan,berhasil mewujudkan impianmu..apa ini saatnya aku pergi?
Kenapa sangat sakit sekali..
Aku tidak pernah merasakan sesakit dan sesesak ini di hatiku..
Hyung..bolehkah aku berada di sisi Jinhwan untuk sekejap saja..?
KAMU SEDANG MEMBACA
Till Become Dust (BINHWAN) (END)
FanfictionWarning first Yaoi fanfic yang absurd BINHWAN [PRIVATED] Kim Jinhwan hanya ditinggali sebuah toko pakaian atau lebih tepat jika disebut distro dikawasan Hongdae oleh orang tua nya yang meninggal.Jinhwan begitu membenci hidupnya karena dia pikir oran...