Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa memberi,
cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah dendam bahkan membalas dendamnya.
Dimana ada cinta disitu ada kehidupan
manakala kebencian membawa kemusnahan.
Jinhwan duduk disamping Hanbin yang terus saja meremas jarinya dengan gugup.Jinhwan menatap wajah hanbin dari samping.Banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan,namun sejak sepuluh menit tadi Hanbin masih saja terdiam.Jinhwan menghela nafas sabar.
"Han..bisakah kau cerita padaku ?"Jinhwan menepuk bahu Hanbin pelan,Hanbin menoleh kearah Jinhwan dengan ekspresi kacau.Kemudian ia menundukkan wajahnya.
"Jinhwannie..apa jika kukatakan kau akan percaya ? ini bukan hal yang mudah.."Ujar Hanbin dengan suara bergetar.Jinhwan meraih tangan Hanbin dan menggenggamnya erat.
"Aku selalu percaya padamu,karena itu ceritakan padaku agar aku mengerti Hanbin-ah.."Ujar Jinhwan tersenyum lembut pada Hanbin,mau tak mau Hanbin ikut tersenyum.
Aku adalah sahabat dan Partner yang sudah dianggap adik oleh ayahmu,kematianku..bertepatan dengan kematian kakakmu..Kim Jinjoo.Aku pernah berjanji pada ayahmu,akan menjaga anak-anaknya jika ayahmu tidak ada.
Kau ingin tahu alasan mengapa ayahmu mengacuhkan dan seakan tidak perduli padamu ? itu karena kematian Jinjoo,perusahaan MSA punya dendam pada kami karena kami menolak tawaran mereka untuk bekerja sama.Aku dan ayahmu benci terikat pada suatu perusahaan dan pada akhirnya akan dibuang jika sudah tidak dibutuhkan.Kau tahu sistem perusahaan kan ?
Ayahmu begitu terpukul atas kematianku dan Kim Jinjoo,saat itu kau berumur 6 bulan,ayahmu berpikir siapa yang akan menjagamu saat ia tidak ada.Ayahmu mendapat ancaman dari MSA yang tidak main-main.Kematian Kim Jinjoo itu sebenarnya bukan karena bunuh diri Jinhwannie..itu adalah perbuatan MSA agar ayahmu bisa menjadi bagian dari MSA grup.Kau tahu apa incaran MSA berikutnya ? Kau Jinhwannie..
Saat kematianku,abu kremasiku ditukar oleh ayahmu,ayahmu membawa abu kremasiku ke Kuil di Kumano Kodo Osaka,jepang.Ayahmu punya keyakinan Budha yang kuat,tidak sepertiku.Ia meminta pada seorang pengrajin kayu tua untuk mencampurkan abu mayatku saat membuat manekin yang persis denganku.Setelah itu ia berdoa di kuil.Aku harap kau percaya Jinhwannie tapi inilah yang terjadi..aku hidup karena doa dan pengorbanan setengah jiwa ayahmu.
Ayahmu menukar jiwanya,ia berjanji pada Tuhan nya atau apalah itu untuk tetap hidup hingga umurmu beranjak 10 tahun.Dan setelah itu Jiwanya akan masuk kedalam manekin ku agar aku bisa hidup.Itulah kenapa ayahmu sangat tidak perduli padamu begitu juga ibumu.Karena mereka tidak menginginkan kau begitu kehilangan mereka dan kau terlalu larut dalam kesedihan mereka.Mereka ingin kau hidup dengan baik,hidup dengan membenci mereka yang gagal menjadi orang tua yang baik untukmu..
Jinhwan terisak pelan,Jinhwan tidak berpikir ayahnya begitu menyayanginya.Yang ia pikirkan selama ini adalah kebencian yang begitu besar pada ayahnya.
"Jinhwannie ? Gwenchana ?"Tanya Hanbin mengelus punggung Jinhwan.Jinhwan menggeleng lalu tersenyum meski ia beruraian air mata.
"Teruskan Hanbin-ah.."
Ibumu mempunyai investasi distro kecil dari sekian banyak investasinya itu.Ia ingin kau hidup tanpa kekurangan,karena itu ia hanya meninggalkan toko itu untukmu kau tahu kenapa ? Nyonya Kim mengetahui bakat rancangan busanamu sejak kau berumur 5 tahun.Entah aku tidak tahu bagaimana pola pikirnya hingga sudah menata pendidikanmu dengan baik.Jinhwannie..orang tuamu..menyayangimu dengan cara yang unik,
Ku harap kau tahu..tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya sengsara,Tujuan utama mereka hidup adalah untuk kebahagiaanmu..jadi,bisakah kau hentika kebencianmu pada mereka ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Till Become Dust (BINHWAN) (END)
Fiksi PenggemarWarning first Yaoi fanfic yang absurd BINHWAN [PRIVATED] Kim Jinhwan hanya ditinggali sebuah toko pakaian atau lebih tepat jika disebut distro dikawasan Hongdae oleh orang tua nya yang meninggal.Jinhwan begitu membenci hidupnya karena dia pikir oran...