[3] P M S

5.1K 419 6
                                    

Tak ada sensor sedikitpun:'v ini berhubungan dengan perempuan._. Dikit ae sih.
.
.
.
.
.
.
"(Namakamu)? Gimana keadaan kamu? Kamu gapapa kan?" tanya mama (Namakamu) khawatir. Karna baru sekarang, ia dapat bertemu kembali dengan (Namakamu), anaknya.

"Gak kok. Papa mana?" tanya dan jawab (Namakamu) singkat dan segera berjalan menaikki tangga rumahnya dan menuju kamarnya.

"Papa minggu depan baru bisa pulang nak." jawab Mama Sherlyn.

***

"Ngape gue bawaannye marah, kesel, sebel mulu dah?" tanya (Namakamu) sambil melemparkan tasnya ke sembarang arah.

(Namakamu) mulai merebahkan badannya pada kasurnya, menatap ke langit-langit kamarnya. Tangannya terus menggerogoh saku seragamnya untuk menemukan iPhone-nya.

Hap. *bukan sapiul jambul yha:v eh saipul jamil:)

Dapat.

(Namakamu) mulai membuka aplikasi 'Google'nya itu, dan mulai mengesearch

Penyebab cewe marah-marah

Banyak yang menyebutkan karena PMS.

PMS itu?

Banyak yang mengawur. Ada yang Perempuan Menjadi Singa, PaMali Seram dll.

Cewe? Jadi singa? Kenapa gak macan ae? Atau gak dinosaurus kek gitu, harus banget singa ya?. Batin (Namakamu)

(Namakamu) mulai berdiri dari tidurnya karena merasakan ada yang aneh di bagian daerah tubuhnya.

(Namakamu) melotot.

"Darah? Anjir darah darimane nih? mamaaaaa!" pekik (Namakamu) memanggil mamanya.

Mama Sherlyn yang sedang maskeran di kamarnya pun segera berlari menuju kamar (Namakamu). Saat sudah di depan pintu kamar (Namakamu), ia segera mengetuk pintu kamar (Namakamu).

(Namakamu) langsung membukakan pintunya. "Anjir setan! Mamaa ada setan! Gue manggilnya mama gue woy, bukan setan jin atau iblis kek elu!" ucap (Namakamu) heboh sendiri.

"Ini mama nak."

(Namakamu) mendadak kaku, "Ma? Ini mama? Wahh lu boong ye? Mama gue mah cans-an gak seburuk elu! Pulang sono lu ke alam lu ndiri!" ucapnya kembali heboh.

Mama Sherlyn pun ikut terkejut atas apa yang (Namakamu) ucapkan. "Kamu ngatain mama buruk? Ini mama sayang, mama Sherlyn Aprulyanti Zahra."

(Namakamu) mendadak kaku lagi. "Lah? Ma, ada darah!!"

"Dimana?" tanya mama (Namakamu) sambil menautkan kedua alisnya.

(Namakamu) menunjuk kasurnya yang ada darahnya. "Kasur (Namakamu)."

"Kok celana kamu berdarah nak? Kamu lagi mens?" tanya sang mama sambil menunjuk bagian belakang celana (Namakamu) menggunakan jari tengahnya *eh telunjuk.

"Ha? Mens apaan?"

Polos. Itulah (Namakamu).

"Pendarahan." jawab mama (Namakamu) dengan santai, sekoy, dan selo.

(Namakamu) membelalakkan matanya. "Anjir ma, gue kagak hamil juga. Ngapain ada pendarahan segala! Gue kagak hamil ma, gue kagak ngelakuin yang an---"

"Kamu ini bawel banget, kamu itu lagi mens remaja. Kamu pernah kan ngalamin ini?"

"Pernah sih, cuma ya gapernah sampe nyetak kok. Btw, Maksudnya apaan mah?"

"Kamu ke kamar--"

"Ini lagi di kamar ma." potong (Namakamu) dengan menggunakan kecepatan fast, kekuatan turbo.

[2] Bad Students✨IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang