-Chapt 11-
"Penuh flashback"(Namakamu) dan Iqbaal serta Aldi dan BD sekarang sedang bergegas menuju ke sebuah tempat yang terpencil. Hanya sedikit orang yang tau mungkin jumlahnya hanya satuan atau tidak puluhan orang saja.
Bruumm bruummm
Gas motor (Namakamu), BD, Iqbaal, dan juga Aldi berhenti disebuah taman yang ditutupi oleh pohon apel yang diperbolehkan untuk dimakan.
(Namakamu) segera turun dari jok motornya, dan berjalan ke dalamnya. Disusul oleh Iqbaal,Aldi dan BD. Di dalam sana, mereka dapat merasakan kenyamanan karna disekeliling mereka terdapat pohon yang membuat udara semakin sejuk ditambah disana terdapat beberapa alat permainan yang diperbolehkan meminjam, hanya disana.
"Kalian tau gak sih? Kalian itu udah nemenin gue berapa tahun? 6 bulan lebih men. Gue gatau harus gimana sama kalian, kalian itu sahabat terbaik gue. Tapi, bentar lagi kita bakal ke jenjang yang lebih tinggi, gue harap ae sih kalian gamau ninggalin gue sendirian disini hhh" helaan nafas (Namakamu) terdengar sangat kasar. Tampaknya ia tak mau untuk kehilangan mereka bertiga.
Siapa sih yang mau kehilangan sahabat yang rela selalu ada buat lu?
Siapa sih yang mau mau aja buat ngelepasin sahabat yang udah berasa kayak saudara?
Siapa yang rela ngelepasin sahabatnya yang selalu bantuin apapun yang lu gabisa padahal dia sendiri juga gabisa?
Siapa yang rela ngebiarin sahabat yang bener-bener sahabat?(Namakamu) tersenyum miris, lalu melanjutkan kata-katanya "Kita nanti bakal kelas sebelas dan duabelas, dan mulai kuliah atau yang lainnya. Kita bakal sibuk sendiri-sendiri, chat group line yang biasanya kicau-kicau mendadak jadi sunyi. Contact kalian bisa aja mendadak jadi 'empty room'. Tapi bisa apa gue? Ini dunia. Sahabat gaselamanya harus itu-itu aja, tapi sahabat akan berganti setiap tahun atau bulannya atau bahkan hari mungkin."
Aldi menolehkan kepalanya menghadap (Namakamu). Dia mulai menggerakan tangannya agar tangannya berada di sisi kanan dan kiri pipi (Namakamu) seraya tersenyum miris. "(Nam), gue sahabat lu. Kita sahabat lu, kita akan selalu ada buat lu, emang nanti kita bakal sibuk sendiri-sendiri, tapi hati kita selalu bareng. Gue juga sempet berpikiran kayak lu (Nam), tapi gue mikir 'Yang namanya Sahabat pasti gaakan pernah ngelupain kita yang berstatus sebagai sahabatnya.' dan yash, it's working. Gue udah galagi mikirin tentang itu." Aldi tersenyum manis menatap (Namakamu) dan mulai membawa (Namakamu) ke pelukannya.
Iqbaal juga melingkarkan tangannya ke pinggang (Namakamu) erat. Seperti Iqbaal tak mau (Namakamu) meninggalkannya. Ralat mereka. "Kita itu sahabat, dan selamanya jadi sahabat meskipun nanti ada yang ngelupain kita. Dan kita akan bersahabat sampai ajal atau bahkan sampai kita nanti berada di surga. Eh tapi gatau, surga apa neraka" Iqbaal tersenyum kecut menanggapi omongannya sendiri. Ia baru bersahabat dengan mereka hampir setaun, tapi kenapa susah sekali untuk ngelepasin mereka bertiga.
BD bangun dari duduknya dan mulai mengulurkan kedua tangannya ke arah (Namakamu), Aldi, dan juga Iqbaal yang masih berpelukan. "Woy berdiri kek, gue susah meluk (Namakamu) nya." ucapnya kesal.
Iqbaal menerima uluran tangan BD, dan mulai berdiri duluan. Lalu, Iqbaal mengulurkan tangannya ke arah (Namakamu), dan BD mengulurkan tangannya ke Aldi. (Namakamu) dan Aldi dengan cepat langsung menerimanya dan berdiri. Lalu mereka mulai merentangkan tangannya, dan membuat lingkaran lalu menundukan kepala. Dan mulai berpelukan.
"Kalian sahabat gue, kalian saudara gue. Gue gamau kalo lu pada ninggalin gue, tapi gue juga gabisa nentuin alur cerita ini." Iqbaal, (Namakamu), Aldi mengangguk menyetujui ucapan BD.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Bad Students✨IDR
Teen FictionJika dengan aksi nakal, jahil-menjahil, buat $quad, bikin heboh jadi badgirl and badboy(s) bisa buat gue seneng. Kenapa gak gue lakuin? Haks.