"Ayank (Namakamu)!" pekik beberapa anak lelaki kemungkinan ada 5 lelaki yang sedang berlari ke arah (Namakamu).
"Ada paan?" tanya (Namakamu) saat mengetahui kelima lelaki sudah ada di hadapannya, sedang mengatur nafasnya.
"Kamu mau battle sama Raina kan? Eh Raina apa Rania sih? Kamu dateng sama sapa? Cecan kan ya?" tanya salah satu dari mereka berlima yang (Namakamu) ketahui. —Zidan.—
(Namakamu) menaikkan alisnya. "Lu mau ngapain dah?" tanya (Namakamu).
"Si Zidan mau nge-gebet salah satu (Nam), tapi tenang. Hati gue cuma buat elu kok." ujar lelaki yang berdiri di samping kanan Zidan. —Ari.—
"Najis. Iye gue dateng sama cecan. Tapi mereka semua udah ada yang punya." jelas (Namakamu) kepada Zidan dan ke4 lelaki yang ada disampingnya Zidan.
Zidan mengubah raut wajahnya menjadi datar. "Apaan dah, Ri. Hati gue mah cuma buat ayankku (Namakamu) yang selalu ada di tahta pa--elus aja sayang jangan di toyor." ucap Zidan sembari mengelus pelipisnya yang ditoyor oleh (Namakamu).
Zidan pun segera berlari ke arah yang lumayan jauh dari (Namakamu), dan teman-temannya. "Pelipis gue dipegang bidadari ashoyy!" pekiknya sambil meloncat-loncat dan menggerakkan tangannya yang dikepal naik-turun.
Seorang lelaki yang berdiri di samping kanan Ari —Dhilon— segera berteriak "Gue yakin reputasi lu ancur Zid sama (Namakamu) ilfeel sama lu!"
"DIA BUKAN TEMEN GUE MAAF!" pekik Galang dan Gandhi bersamaan.
Zidan berhenti melakukan gerakan bodoh yang barusan ia buat itu. "Bacot!"
(Namakamu) yang melihat itu langsung berjalan meninggalkan Ari, Galang, dan Gandhi.
***
"Where's (Nam)? Yang ngajak lu battle?" tanya seorang perempuan dengan logat bulenya. —Emily—
(Namakamu) hanya menunjuk Rania dan genk dance-nya menggunakan dagu. "Noh."
Perempuan yang berdiri di samping Emily melotot. —Stefanie(Fani)— "ANJIR! BENERAN KITA BATTLE DANCE SAMA MEREKA?! KITA MAU BATTLE DANCE ATAU MAU JOGET KE CLUB SIH?!1!" pekiknya yang menimbulkan dilihat oleh semua anak-anak yang sudah duduk di teleskopik, ada juga yang masih berjalan kesana kesini.
What? Itu (Namakamu) kan? Anjir, perjuangan gue biar gak ketemu lagi sama dia ilang gitu aja. Batin seseorang
"Berisik lu Fan, lu mah kagak berubah ye. Masih ada suka tereak-tereak kek gitu." dengus perempuan yang berada di samping kanan (Namakamu). —Steffi—
(Namakamu) sempat terkekeh sejenak, membuat aura kecantikkannya bertambah. "Namanya juga Fani, kagak bakal berubah dah. Yodah ah, yok kesono." ucapnya seraya merangkul kedua sahabatnya dan menuju ke arah tengah lapangan. Sedangkan Stefanie dirangkul oleh Emily.
Penampilan mereka =
→(Namakamu) : Kaos polos hitam, rambut dicepol asal [gak pake iket rambut, jadi cuma digulung terus dimasukkin ke rambut lain gitu], kemeja kotak-kotak hitam putih gak dikancing, celana levis panjang hitam, sepatu sneakers hitam.
→Steffi : Kaos putih bergambar '💖', jaket diikatkan di pinggang, celana panjang putih, sepatu converse putih, rambut bergelombangnya di gerai bebas.
→Fani : Kaos biru bergambar '👫', jaket putih tak diresleting dipakainya biasa, celana selutut putih, sepatu sneakers putih, rambut lurusnya digerai bebas.
→Emily : Kaos polos berwarna merah, jaket melingkar di pinggangnya, celana selutut berwarna merah luntur (jadi kek rada pink-pink gitu), sepatu converse merah, rambut bervolume tergerai bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Bad Students✨IDR
Teen FictionJika dengan aksi nakal, jahil-menjahil, buat $quad, bikin heboh jadi badgirl and badboy(s) bisa buat gue seneng. Kenapa gak gue lakuin? Haks.