Semakin dewasa,
semakin sulit bagiku untuk bahagia.
Rasanya,
ada sesuatu yang menghimpit ketika aku sedang bahagia.Semakin dewasa,
semakin besar pula tanggung jawabku.
Dan,
semakin besar pula sebuah resiko yang ku ambil jika ku berbuat kesalahan.Kadang ku rindu saat kecil,
yang hanya berfikir tentang bermain, jajan, sekolah.
Tak ada fikiran lain yang mengganjal bukan?
rasanya ingin bahagia saja sangat mudah hanya butuh waktu lebih lama dalam bermain itu sudah sangat membahagiakan.Kadang ku rindu saat kecil,
saat dimana ku menangis hanya karena terjatuh dari sepeda.
tapi sekarang,
aku menangis karena terjatuh dari sebuah harapan.
jatuh karena sebuah perasaan yang tak terbalaskan.
dan,
lukanya sangat berbanding balik dengan luka saat jatuh dari sepeda.Ini semua perkara waktu,
yang terus bergulir hingga Tuhan mengambil semua itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai-derai Aksara
PoesíaAksara-aksara yang terbuat dari sebuah kesedihan, dan kerinduan yang tak berujung. Berderai-derai di atas kertas, Membiarkannya bersatu padu dan menyatu.