Ketika kita sudah tak pernah saling tatap rupa,
disini aku bagai rumah tanpa penghuninya.
Hampa.
Sepi.
Kosong.
Hatiku bagai kaku, tak mampu bergerak.
Elegi elegi hitam menyumbat separuh jiwaku.
Ketika kita sudah tak pernah saling bertegur sapa,
disini aku bagai daun tanpa klorofilnya.
Pucat.
Tak berwarna.
Hidupku bagai warna kelabu.
Entah itu terbuat dari percampuran warna apa.
Ketika kenangan masa lalu menghampiriku,
disini aku hanya bisa terisak,
memanggil namamu,
mengingat segala hal tentang dirimu.
disini, diruang rindu yang hanya ada aku dan semua penyesalanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai-derai Aksara
PoesíaAksara-aksara yang terbuat dari sebuah kesedihan, dan kerinduan yang tak berujung. Berderai-derai di atas kertas, Membiarkannya bersatu padu dan menyatu.
