Aksara penutupan

248 6 0
                                    

Pena, kertas, dan penyair adalah sarana prasarana yang ikut andil dalam sajak ini.

Dimulai dari aksara tak bertuan, untuk yang kasmaran.
Setelah itu, aksara bertuan yang berpadu dalam melodi.

Walau berpadu, nyatanya aksara tersebut sempat tidak dianggap dan tergores dikertas hitam oleh si gadis rembulan kesiangan yang masih berharap akan kepedihan si nona berpita merah.

Hingga ditengah malam, aksara ini tak kunjung sudah dan menyusun sajak perkara waktu.

Waktu dimana kita dapat melihat indahnya matahari menenggelamkan diri. Namun nyatanya, dibalik senja tak seindah apa yang kita ekspetasikan.

"Mengapa begitu?"

Entahlah, sungguh membingungkan untuk menjawabnya. Karena, pertanyaan itu tak punya jawaban.

Ya... beginilah sandiwara kehidupan.

Bagai si tuna asmara di malam minggu, yang sedang merangkai kata untuk seseorang yang tidak ditakdirkan untuknya.

Padahal orang itu sudah berjanji akan bersama selamanya. Namun, ia mengingkarinya dan membuat hati berkalut sendu dalam sesak.

Ya.. itu dia, si lelaki dibalik jendela yang terkurung diruang rindu. Hanya sekedar rindu.

"Mengapa hanya sekedar rindu?"

Entahlah, pertanyaan itu.. hanya waktu yang bisa menjawab bersama alam dan kebahagiaan.

Ini adalah sebuah tamparan untuk tidak terlalu bahagia bersamanya, karena kesedihan setelah kebahagiaan itu nyata adanya.

Ini bukan aksara dari anak akuntansi, jadi tak perlu disesuaikan antara debit dan kreditnya.

Ini hanya aksara dalam aksara yang jadi candu dalam rindu saat hujan dibulan september.

Sekaligus, sebuah senandung maaf antara kopi, puisi, dan kamu dari si pecinta sepi.

Yaa.. sepi yang akhiran 'i'
Sepi itu, wujud dari diam. Dan diam pun punya perkara.

Ya... perkara dalam diam bagai aku disini, dan kau disana. Ketika.. senin pagi, sebaiknya kita melihat waktu berlalu namun saat itu timbul reaksi setelah patah hati yang ibarat angin lalu hanya jadi aksara dalam sajak penyesalan.


* * *

F
I
N
A
L
L
Y

YEAY.

SELAMAT KAMU SUDAH MENYELESAIKAN DERAI DERAI AKSARA, SILAHKAN BERI KOMENTAR KALIAN UNTUK KARYA INI.

KALIAN SEMUA LUAR BIASA GUYS!

Pertama-tama, aku mau berterimakasih yang banyaaaaaak sekali loh buat kalian semua yang sudah mau menyempatkan waktu untuk membaca work ku&ngevote atau komen. Work yang berawal dari keisengan belaka, dan wadah buat menuangkan asa asa dalam jiwa. *yhaahay* dan pokoknya kalian semua terbaeeek ku sampai tak bisa berkata apa apa lagi.

Kedua,

Aku berterimakasih untuk kak @rizkarosa yang selalu ramein ini karya. she is my bias in wattpad!😗 Karyanya keren keren abis, wajib di cek yaa!

Dan terakhir,

aku minta maaf sebesar besarnya jika sudah menggantungkan story ini hingga selama ini.


Pokoknya,
nantikan karya ku selanjutnya yaa. jangan bosen bosen membaca karena membaca bisa membuat kita bahagia.

Terimakasih.
Hatur nuhun.
Thanks.
Kamsahamnida.
Gomawo.
Arigatou.
Danke.
Merci.

Readers-readers ku yang suuuweg!
goodbye, and see you on next story!😘

-radelweiss.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Derai-derai AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang