Chapter 8

9.4K 430 18
                                    

aku terbangun dan menemukan diriku berada di Ranjang, Astaga kepalaku terasa sangat pening sekali, Bukankah tadi aku berada di kamar mandi? lalu kenapa sekarang aku berada disini?apa jangan-jangan Harry? tapi kenapa dia repot-repot menggendongku?bukankah semalam saja dia begitu Jahat padaku layaknya tuan dan budaknya, Dan ya  memang aku budaknya, budak sexnya, astaga Kenapa harus sampai seperti ini?.

ah sudahlah daripada kepalaku bertambah pening lebih baik aku mandi karena sepertinya ini sudah pagi, Buru-buru aku memasuki kamar mandi, Aku pun membasuh tubuhku, namun tiba-tiba aku merasakan mual, Sepertinya aku masuk angin, Setelah mandi aku pun memakai pakaianku, keluar dari kamar aku tak menemukan siapapun disini, Harry pasti sudah berangkat, dia selalu seperti ini, berangkat lebih awal.

Aku  melihat sekitar rumah yang mulai berantakan, aku pun mulai membersihkah rumah yang besar ini, sangat lelah namun aku lebih memilih membersihkan rumah ini daripada Menyerahkan tubhku padanya,tapi apa yang harus kuperbuat lagi?Aku tinggal dirumahnya, diberi tempat tinggal diberi gaji dan diberi makan dan aku tak boleh seenaknya Santai-santai,Aku sudah menjadi miliknya dalam artian aku ini ditukar untuk melunasi hutang keluargaku padanya, aku tak pernah menyalahkan ibu, bagiku ibu sudah Banting tulang Untuk kehidupanku dan adikku semenjak Ayah meninggal.

ngomong-ngomong tentang Ibu dan glory aku jadi merindukannya, sudah seminggu aku tak menemuinya, hari ini aku akan menemuinya, Aku jadi tak bisa menghubungi ibu dan glory dikarenakan Harry membuat ponselku rusak, pria arogan itu tak tahu kenangan ponselku itu.

Setelah mengganti pakaianku aku segera keluar dari rumahnya, rumahnya selalu sepi hanya ada 2 penjaga.

" Mr.Brown Bisakah kau buka gerbangnya?." kupanggil salah satu dari penjaga rumah Harry.

" kau ingin kemana nona?."

" aku ingin ke supermarket membeli beberapa barang." bohongku, aku tak mungkin bilang aku akan kerumahku, dia akan mengadu kepara Harry, dan Harry akan memarahiku karena pergi seenaknya.

" oh baiklah." dia pun membuka gerbangnya.

" Terima kasih mr.brown." aku tersenyum padanya lalu memasuki taksi.

" hati-hati dijalan nona."


++++

Harry pov

astaga dia benar-benar marah padaku, seharusnya aku yang marah padanya, aku tak suka dia dekat-dekat dengan pria itu, Ketika sampai rumah aku langsung Melampiaskan semuanya padanya, maafkan aku bella aku Tak bermaksud melakukan ini, lalu Kulihat dia sedang berpesan ria kepada keparat itu, aku tak suka melihatnya, bella hanya milikku, kubanting ponselnya karena geram, namun dia langsung marah padaku.

dia keluar dari kamarku lalu menuju kamarnya, memakai pakaianku aku pun mengikutinya, kebetulan kamarnya tidak dikunci, dia berada di kamar mandi, aku mendengar tangisan didalam, oh yatuhan apa perkataanku tadi sangat menyakitinya?

lalu tak lama aku tak mendengar suara apapun disana, lantas aku masuk kedalam kamar mandi dan satu hal yang membuatku terkejut, dia tergeletak dilantai kamar mandi yang dingin dengan tangan yang terus mengalir darah segar.


++++

bella pov



membayar argo taksi, aku pun keluar dari taksi, lalu sampailah aku dirumahku, astaga aku sangat merindukan mereka, aku pun melangkah menuju  pintu namun aku seperti mendengar samar-samar percakapan.


" harry belum merencanakan....."  astaga bukankah itu suara Glory? dia membicarakan tentang Harry, tapi aku tak begitu mendengar perkataan glory selanjutnya.


Slave For Styles [H.S] (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang