shitty shit!

926 146 15
                                    


Aku jalan masuk ke kelas. Keadaan kelas lebih parah daripada pasar, berantakan, bau parfum cabe, berisik.

"Naomi!", teriak Adinda. Dia keliatan terengah-engah.
"Nomi! Lo harus tau! Kelas sebelah! Ada-- AH ANJENG! Ganteeeeeeng banget badannya sixpack!", Adinda heboh gak jelas. Aku tertawa menanggapi sikapnya pagi ini.

"Ini masih pagi, plis deh, jangan mengacau pikiran gue yang suci dan jernih ini.", ujarku.
"Damnit, nom! Lo harus liat dia tuh... Ugh!!!! Gila!!! Ish, anjir, ganteng banget!", Adinda berteriak gak jelas.

Well, shes fangirling i guess...

"ADA ANAK BA--", suara Adinda terpotong dengan suara pak Junet yang masuk ke dalam kelas.
"Kan harusnya pelajaran pak Junaedi.", desis Adinda yang duduk dibangku delanlu.

Well, dia terlalu jauh untuk lari ke bangku nya jadi dia duduk di bangku manapun yang kosong. Aku terkekeh sambil menggeleng pelan.

"PAK SALAH KELAS YA. AHHHAAHHA. UDAH PIKUN EUY.", teriak salah satu anak laki-laki dikelasku. Aku tertawa. Yang lain pun begitu.

"Diam!", teriaknya. Dengan cepat kami diam dan menahan tawa.

Tawa kami memecah kembali setelah melihat pak Junet keluar dari kelas.

Adinda berlari ke bangkunya.
Aku menaruh buku kimiaku dibawah meja, kolong meja, maksudku. Aku bisa merasakan banyak sampah dikolong sini. Aku mendesis sebal.

"Jorok ish.", gerutuku sebal.
Aku menunduk untuk melihat keadaan kolongku. Tanpa kusangka, ada kertas itu lagi.

Aku menatap sekeliling.

Siapa yang menaruh kertas ini disini? Tulisannya mirip, hanya beda kalimat.

FAKE FRIEND!!!

Jantungku berdegup kencang. Kali ini ia memakai spidol merah dengan huruf kapital.

Tunggu?

Friend? Apa ini kerjaan Mikey?

Tapi gak mungkin, aku tau persis setiap langkah dari Mikey malam itu, dia langsung pulang, dia gak ngambil kertas lalu ia taro dikesetan rumahku.

Kertas dari rumah? Gak mungkin, harusnya ada lipatan disana karena Mikey pasti menyembunyikan kertasnya. Tapi ini tidak.

Mikey kerumahku sendirian, kalaupun dia membawa teman lain dia bakal membawanya masuk. Well, kecuali dia menunggu di mobil.

Tapi mobil Mikey dikunci, aku liat sendiri waktu itu. Kalo pun ada orang disitu, aku yakin dia bakal keabisan oksigen didalam mobil.

Aku memutar otakku.

Luke? Aku gak memiliki masalah apapun dengannya.

Calum? Ya Tuhan, gak mungkin. Dia bukan banci yang bakal menerorku dengan secarik kertas.

Jean? Kurasa Ybn mulai melupakanku, jadi itu gak mungkin. Lagipula kami sedang gak ada perseteruan. Dia bahkan damai damai aja.

Stella? Aku yakin dia sibuk akhir-akhir ini, dia sering bulak-balik ke Fremantle.

Bry? Gak mungkin, dia bahkan jarang masuk sekolah 3 hari ini, dia sakit. Selasa kemarin aku menengoknya.

Nezza? Rumahku saja dia gak tau.

Adin--??

Apa ini?!

Persetan! Jangan-jangan benar Adinda?

Adinda selalu main bersama Mikey, Adinda! Adinda bisa saja sedang main dengan Mikey dan Mikey bilang akan kerumahku tapi Adinda gak diizinkan ikut jadi dia membuntuti Mikey atau semacamnya!

Dan, lagipula rumahnya Adinda lumayan dekat denganku, itu bukan hal yang susah untuk menaruh secarik kertas didepan kesetan rumahku.

Adinda juga teman sekelasku, dia datang lebih awal. Jadi dia bisa dengan leluasa menaruh tulisan ini disini.

Sialan, apa yang salah dengannya? Aku kira dia teman!

Aku beranjak dan menatap Adinda yang sedang menatapku. Sialan. Dugaanku sepertinya gak meleset.

••••••••••••••••••

pushink gak sih? kira2 siapa menurut lo?
AHAHHAHAAHAHHAHAHHAHAAH kasian ah pada dimainin alur ojon mulu😂😂😂😂 maafin dd y😮

O-Zone [ft. Calum Hood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang