kuliah

772 120 8
                                    

"Yeh, dongo. Bukan gini caranya.", Adinda memarahi Mikey.
"Yaudah biasa aja si, dongo teriak dongo.", Mikey memutar bola matanya.
"Mau diajarin gak sih?!", Adinda kesal.
"Iya, iya. Buset dah, ibu kos.", Mikey mengunyah permen karetnya lagi.

Well, hari ini adalah seminggu sebelum Mikey, Luke dan Cal ngadapin Ujian Kelulusan. Dan sekarang, gue sama Adinda disuruh ngajarin pelajaran anak kelas 3 :)

Emang kelewat bego :)

Udah tau gue sama Adinda masih kelas 2.

Itu juga masih gak paham cara ngitung angka dicampur huruf :)

"Udah belum, Luke?", tanyaku pada Luke yang sedang sibuk mengisi soal bahasa.
"Bentar elah, ini ribet amat si.", Luke menggaruk kepalanya dengan pulpen

"Cal?", panggilku.
"Belum, sayang. Bawel ih.", Cal masih berkutat pada kertasnya.

ANJING AH BABI ELU MAH AH CALUM AH AH AH

DIPANGGIL SAYANG NJING

"Sayang mata lu ilang.", aku memukul kepala Calum dengan spidolku.

Luke tertawa lalu dijitak oleh Calum.

"Yn, pinjem kunci jawabannya dong. Buat no 9 doang.", Luke memelas.

"Sama no 6.", tambah Cal.

"No 2 juga.",
"No 1.",
"No 5.",
"No 4 belum jir.",
"7 apalagi.",
"Yeh, 10 anjir belum.",

Aku memutar bolamataku.

Mau pulang kepelukan Nick Robinson aja :(

"TERUS DARITADI NGERJAIN APAAN AJA TAPIR?",

Luke dan Cal malah highfive sambil tertawa.

Asu bingit :)

"Serius napa ih, kerjain. Balik nih gua.", ancamku.
"Yeh, kamu mah gitu. Iya iya.", Luke kembali berkutat.

"Din, ambil pizza gih, di meja makan.", ujar Mikey.
"Lo nyuruh gue!?", Adinda marah-marah lagi.
"Yaela, minta tolong doang buset.",
"Tapi gak pake tolong, tuh.",
"RIBET AMAT SI ELAH.",

Aku tertawa melihat mereka.

Aku berjalan mengambil pizza yang disebut Mikey.

"5 menit lagi, yang selesai duluan dapet pizza!", ujarku berteriak.
"Ah asu!", Cal berdecak.
"Tai dih, gua belum semua.", tambah Cal lagi. Aku memutar bola mataku.

"Yaudah deh, makan dulu aja. Kali aja langsung jalan otak lu pada kalo udah makan.", aku berjalan kearah meja. Kita langsung berkumpul.

Kebetulan pizza nya juga ada 6 slices lagi. Pas banget, soalnya Mikey kan porsi nya 2.

"Degdegan njir gua, ujiannya ntar gimana njir.", Luke sambil mengunyah makanannya.
"Lah elu enak si pinter ngitung sama ipa, lah gua.", jawab Mikey.
"Lu gak usah nyindir gue gitu, Mek.", Calum memutar bolamatanya.

Rasanya nyaman seperti ini. Gak ada beban dan semuanya bahagia.

"Lo lulus mau kemana?", tanya Mikey ke Cal dan Luke, kurasa.
"Kuliah, pastinya. Gue pengennya ke Inggris, kali aja ketemu Harry Styles.", jawab Luke.
"Gue, kuliah.", jawab Cal singkat.
"Lo, Din? Nom?", tanya Mikey lagi.

Gak tau, elah. Bingung dah jawab apaan.

"Gue mau kuliah di Frementle remember? Bareng Stella.", Adinda nyengir khas.
"Ah, anjir. Tar Stella kebawa galak gimana, jangan kek, lo dimana gitu, jangan barengan Stella.", cerocos Mikey membuat Adinda melempas bungkus saos ke arah Mikey. Aku terkekeh kecil.

"Nom?", tanya Mikey.
Aku menggigit pizza ku.

"Kuliah.", jawabku.

"Jurusan?", tanya Cal sambil mengunyah pizza nya.

"Uhm, komunikasi?", jawabanku malah terdengar seperti pertanyaan.

"Good one.", tambah Luke. Aku menghela lega.

"Udah ayo lanjut lagi.", ujar Adinda yang sedang menaruh gelasnya di meja.

••••••••••••••

Ojon blm abis

Ojon sepanjang jalan kenangan

Masih panjang

Sepanjang itunya mekel

Idungnya

-jejet
(eh eh follow wattpad ak donk @hoodjan) hehehe

O-Zone [ft. Calum Hood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang