AKHIRNYA UPDATE NIEEH HAUAHAHAHAHA.
happy reading,
-jejet.-
Deruan nafas, decak kesal juga suasana kesal menempati ruangan ini.
"The fuck, Nom?", Mikey menatapku geram.
"This is a lame joke, okay?", Ashton menatapku sambil mengusap rambutnya.
Luke menatapku kesal.
Calum menatapku dengan rahangnya yang digertakkan.
"Ini satu satunya cara, gue gak mau nyakitin orang lagi.", kataku lagi.
"Dan lo pergi! Lo kira itu gak bakal nyakitin kita?!", Luke kesal.
Entah kenapa, padahal sepertinya ini hal yang mudah bagi mereka untuk melupakanku, tapi mereka menentangnya.
"Itu yang Nezza pengen! Nezza pengen lo jauh dari kita! Nezza pengen ngehancurin kita! Nezza pengen ngehancurin lo! Damnit Yn!", Mikey berdecak kesal.
"CAN WE JUST TALK ABOUT THE GIRL WHOS NOT BEING HERSELF RIGHT NOW?", Luke menatapku dengan amarah dimatanya.
"Cmon, we can talk about it. In a good way.", Ash melerai.
"IM NOT BEING MYSELF COZ IM HURT! JUST DONT TALK ABOUT MYSELF THAT BEING SELFLESS!", teriak ku lebih kencang.
"Gue capek! Gue-- gue benci sama kalian!", aku menatap mereka kesal.
"You what?", Adinda menatapku bingung.
"Gue benci sama kalian! Is that clear?",
Hening
Mereka seperti masih mencerna perkataanku barusan.
Seseorang berdecak.
"Cmon, Nom... We've been together for long time, we've been through the worst and best moments together. And you, you just give it up? Because of this fuckin little whore?", aku tersentak.Calum.
Calum bicara dengan nada yang santai.
Luke mengangguk pelan.
"We are a team, and when someone is out of the team, the team will fall apart. Do you want it? Do you really want it?", Luke ikut bicara. Kali ini dia melembut.
Aku melirik Stella yang tersenyum padaku, dia menyetujui kata-kata Luke.
Ybn menatapku sendu sambil menggeleng, sebuah perintah untuk menuruti apa kata Calum, Luke, Mikey dan Ashton juga Adinda; untuk bertahan bersama mereka.
Tiba-tiba aku merasakan diriku yang melemah.
Tangisanku pecah. Aku jatuh diatas sofa.
Adinda lari dan memelukku.
Aku memeluknya lebih erat, aku meremas bajunya.
"I will punch that bitch in school, whos in?", ujar Mikey dengan nada yang lebih relax.
"Im in.", Luke tertawa.
"Ayay captain!", Ash menyaut."I have no idea why im still here with these idiots.", Calum menggeleng pelan.
Aku tertawa senang.
Ybn dan Stella ikut tertawa.
"Can we?", aku melebarkan tanganku. Mereka mengernyitkan dahi.
"Telletubies hug? Pretty please?", aku cemberut.Cal, Luke, Ash dan Mikey berdecak lalu menatapku sebal.
"PLEASEEEE.", aku merengek.Mereka akhirnya mendekat.
"I cant believe this.", Mikey memutar bolamatanya.
"Me either.", Ashton mendengus. Luke dan Cal tertawa lembut.Aku memeluk Cal, Luke, Ashton, Mikey dan Adinda disana.
"Jean? Stella?", aku tersenyum.
Mereka saling berpandangan.
Aku mengangguk.
Mereka masuk kedalam lingkaran.
"I'd love to be Dipsy.", ujar Mikey.
"Nooo!! Calum is Dipsy, you know, tan skin.", elak Luke."Fuckin discrimination.", Cal memutar mata coklatnya. Kami tertawa.
"Poo!", ujarku semangat.
"Lala!", ujar Adinda sama semangatnya.
"Tinki wingky!", Mikey teriak.Kita masih dalam telletubies hug, anyway. Pelukan kami bukannya menimbulkan kehangatan, tapi malah menimbulkan kerusuhan.
"Gue jadi bocah matahari!", teriak Jean. Aku sedikit terkejut tapi tertawa diakhir. Jean tertawa melihatku.
Ya Tuhan, tetaplah seperti ini...
"Yah gue jadi apa dong.", Stella cemberut.
"Gua juga.", Ash berdecak."Lo jadi yang mesin makanan itu aja, Ash. Terima aja.", ujar Mikey.
"Kalo kamu... Jadi tempat tidur aku aja.", Mikey ngewink. Stella ngeroll eyes dan kami tertawa lagi.
"CAN WE JUST SIT DOWN BECAUSE MY ARMS IS SO HURT.", erang Calum.
Andai kalian liat ekspresinya Calum, dia keliatan seperti anak kecil yang kesal.
"Good.", Calum tersenyum saat kita semua duduk.
Kami diam. Menatapi satu sama lain.
"Hey, stop lookin at me, bitch.", ujar Mikey.
"Who? You talking to me?", Adinda geram.
"Of course, bitch.", Mikey ngeroll eyes.
"You, bastard! Im not a bitch!",Adinda dan Mikey kembali bercekcok tentang hal yang sangat gak penting.
Aku menggeleng sambil tertawa. Yang lain pun tertawa.
—
Jadi.
Disinilah kita.
Entah berapa banyak masalah yang terjadi. Kita sudah menghadapi nya bersama.
Yang kutau, itulah arti sahabat yang sebenarnya.
Bukan seberapa kesal kita pada masalahnya, seberapa rumit kesalahannya yang dibuat, tapi bagaimana cara kita memaafkan dan mengatasinya.
Dan dibalik itu ada hal baik yang menjadi kenangan dan hal buruk yang menjadi pelajaran.
Ran out from your trouble wont make you feel safe even better, you just have to speak up and fix it up.
Yaaaak.
••••••••••••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
O-Zone [ft. Calum Hood]
FanfictionGimana sih rasanya punya hubungan friendzone yang melingkar-lingkar? Semuanya rumit sampai-sampai kita gak sadar mana yang tulus mana yang modus. highest rank #55 on 27 may [ adopted from Mozaet's Faketext ]