my chest hurt

1K 179 16
                                    

"Nomi, lo mau makan apa?", tanya Bry. Aku hanya menaik turunkan bahuku, mengisyaratkan kalau aku belum mau makan apa-apa.

"Serius, Naomiii. Lo belom makan pagi, kan.", Bry menyodorkan jus wortel mix jeruk yang dia pesan di Pak Gunarso.

"Gue gak mau makan, Bry.", aku menautkan kedua alisku.
"Nom, gue tau lo lagi galau ya. Gue tau lo lagi gak mood ngapa-ngapain tapi-",

"Pesenin dia kwetiaw aja.", ujar seseorang dibelakangku. Ashton tentunya.

Anjir, tau aja gua paling gak bisa nolak kwetiaw.

"Udah napa, Nom. Sedih kepanjangan gak bagus buat kesehatan elo.", Ash duduk disebrang gue.
"Apaan sih, gua gak sedih. Gua cuma bete.", balasku.

Ashton ketawa.

"Yaelah, gua kenal lu, anjing. Lo kalo bete ngomel-ngomel mulu kek emak-emak keabisan cengek dipasar.", tiba-tiba muncul lagi spesies jin tomang, Mekel Pasport.

"Berisik ah lu pada. Gua pergi nih?", aku pura-pura mengancam.

"Eh, iya iya. Jangan dong.", Mikey nyengir sambil menahanku.
"Lagian sih, lu udah diingetin Calum kan. Masih ngeyel. Sekarang lu kehilangan Luke sekaligus kehilangan Calum.", ujar Mikey sambil makan kerupuk putih seribuan plus bakso.

Bener kata Mikey, aku kehilangan Calum. Aku menatap Calum yang lagi memegang HP sambil tertawa bersama Jane disebrang sana.

Aku kehilangan bulan karena terlalu sibuk menghitung bintang. Aku kehilangan sahabat karena aku terlalu memikirkan seseorang yang belum tentu memikirkanku.

Ya Tuhan, aku sejahat itu?

Aku menerjap-nerjapkan mataku sambil membuang muka. Calum nengok, dia ngeliat aku lagi ngeliatin dia sama Jane.

Yah anjir, ketangkep basah dah, ena.

"Makan nih. Nanti juga Cal kesini kalo dia mau.", ujar Ashton sambil menyodorkan kwetiaw dan jus wortel jeruk didepanku.

"Stella mana, Mike?", aku mengalihkan pembicaraan.
"Ada dikelas, dia lagi PMS.", ujar Mikey sambil menyeruput kuah bakso.
"Oh, gue ada obat PMS nih. Nanti balik dari sini ke kelas Stella yuk, Bry?", aku melirik Bry. Bry cuma mengangguk lalu senyum.

"Yaudah, Bry. Tar gue nitip ini ya buat Stella.", Mikey nyodorin plastik putih ke Bry.

"Lo yakin mau kesana, Nom? Itu kan kelas Clara?", Bry menatapku ragu.
"Yaelah, emangnya ngapa?", aku tertawa sarkastik. Bry ikut tertawa.

"Eh itu Cal!", Ashton melambaikan tangannya.

Cal ikut melambaikan tangan, Ashton mengisyaratkan buat mampir ke meja kita, tapi Calum keliatan menolak dengan halus.

Aku menunduk sambil mengaduk kwetiawku.

Ini semua gara-gara gue, kalo bukan karena gue sama Cal ribut, Cal gak akan kayak gini. Ash, Mikey, Bry, Stella gak akan ikutan dijauhin.

"Kasih Calum waktu, Nom.", Bry menyentuh tanganku yang masih mengaduk-ngaduk kwetiaw.

Aku mendongak lalu tersenyum, tersenyum getir.

••••••••••••

HAIIIIIIIII. ICHA MENGAMBIL ALIH AREA OZONE WP HAHAHAHA. Mulai dari sini ojon nya narasi ya udah gak ada fekteks mode fekteks mode an. Ngaha. Bay.

O-Zone [ft. Calum Hood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang