Too Early

567 9 1
                                    

Dave POV's

Wanita ini aneh,kenapa dia harus repot-repot bekerja sedangkan orang tuanya dapat membeli segalanya? Baverly,dia wanita yang misterius kurasa. Dia cantik,ramah dan pekerja keras mungkin? Awalnya aku sempat mengira dia benar-benar anak dari keluarga Lee saat dia menuliskan profilnya di email yang dia kirimkan. Aku tidak menulis namanya di google,karena pertama aku ingin tahu wajahnya seperti apa dan apakah benar dia dari keluarga Lee.

Awalnya aku sedikit terkejut saat di acara social tadi,beberapa rekan kerjaku berkata "Kau luar biasa Dave,bisa memiliki kekasih dari keluarga Lee" Bahkan Baverly tidak menjelaskan latar belakangnya saat melamar pekerjaan. Aku tidak tahu ada masalah apa antara dia dan keluarganya. Baverly,senyuman dan tatapan matanya sangatlah mengintimidasi. Baru kali ini aku merasa terintimidasi,saat aku melihatnya aku tidak bisa berhenti tersenyum.

"Dave?" suara seseorang dari seberang telepon
"Ada apa?"
"Ini aku Rosie,apa kau benar-benar tidak akan kembali ke rumah? Mama sangat merindukanmu Dave,bisakah kau mengerti sedikit?"
"Tidak,maaf aku sibuk"

Aku memutuskan panggilan telepon dari kakakku dan mulai untuk memejamkan mata dan tidur. Aku terlalu lelah dengan semua drama ini,bisakah berhenti dalam 1 hari saja?

Baverly POV's

Apa ini!? Meetingnya dimulai jam 7 pagi!? Aku harus bangun jam berapa!? Oh Tuhan. Menyetel alarmku jam 4:30 setidaknya aku harus ada disana 1 jam sebelumnya karena aku harus menyiapkan pakaian yang akan dia pakai. Setelah dilihat-lihat jadwal orang ini sangatlah padat setelah meeting dia harus pergi ke kantornya dan meeting lagi lalu meeting lagi. Jadwal pertemuannya akan berakhir pukul 5 dan jam 8 dia harus pergi makan malam bersama rekan bisnisnya.

Apa dia manusia baja? Setelah ini aku juga akan sepertinya tidak ada istirahat karena aku harus mengikutinya kemanapun sampai dia bilang aku boleh pulang. Kurasa ini akan menyenangkan jadi aku bisa melupakan segala masalah yang ada.

•••
Alarmku berdering tepat disebelah telingaku,membuka mata dan langsung berlari menuju kamar mandi. Karena jika aku duduk dulu maka aku akan malas dan tidur lagi. Setiap hari aku harus mencuci rambutku karena itu kebiasaanku dari kecil,entah rasanya aneh jika aku tidak mencuci rambutku sehari saja. Sekarang aku harus berperang untuk memilih pakaian apa yang harus kukenakan? Setelah ini aku akan banyak membeli baju kemeja atau baju yang formal,karena tidak mungkin kan aku mengenakan celana pendek?
Hari ini aku memilih untuk memakai pakaian ini,beruntung aku memiliki beberapa blazer yang kurasa ini formal.

Merapikan rambut menggunakan make up secukupnya dan menyemprotkan sedikit parfume

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merapikan rambut menggunakan make up secukupnya dan menyemprotkan sedikit parfume. Aku siap. Memasuki taxi dan saat pagi seperti ini aku baru bisa melihat dengan jelas apa saja yang ada di sekitar sini. Oh itu toko cupcakes favoritku dan oh disana ada restaurant fast food favoritku. Jalanan sekitar sini bagus juga ada banyak toko baju,restaurant dan toko-toko lainnya.

"Nona,kau sudah sampai"
"Oh,maaf. Terima kasih. Ini uangnya"
"Terima kasih,have a great day"
"You too" aku tersenyum pada driver taxi itu dan menutup pintu.

Jam 5:30. Aku harap ini tidak telat. Berjalan membuka pintu dan langsung menuju ke kamar Dave. Dia masih terlelap,kamarnya sangat dingin. Dia mampu tidur tanpa memakai pakaian? Dia benar-benar sudah menjadi baja. Aku membuka gorden yang tebal ini dan sinar matahari bisa langsung masuk. Menyibakkan selimut yang digunakannya dan membangunkannya perlahan.
"Ehm,Dave" dia tidak bergerak
"Dave" memberanikan untuk menyentuh dan menggoyangkan tangannya.
"Dave,kau harus bangun"
"Ehm?" dia merengek
"Kau harus bangun,ada meeting jam 7" aku masih menggoyangkan tangannya
"Ehm,jam berapa ini?"
"Jam 6 kurang 15 menit"
"Baiklah" dia membuka matanya perlahan dan mengusap mukanya.

Aku berdiri dan berjalan menuju walking closetnya dan memilih pakaian yang akan dia kenakan. Oh,bahkan walking closetnya lebih rapi dari milikku

Menoleh kebelakang dan Dave sudah tidak ada,baguslah dia mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menoleh kebelakang dan Dave sudah tidak ada,baguslah dia mandi. Memilih pakaian yang akan dia pakai,juga dasi dan sepatu yang akan dia kenakan. Pria ini,apa dia seperfeksionis ini?
Aku memilih jas bermotif kotak-kotak berwarna biru tua dan melihat sekeliling dia memiliki selera fashion yang tidak buruk juga. Membawa pakaiannya ke tempat tidurnya dan sekarang aku hanya menunggunya keluar dari kamar mandi.

 Membawa pakaiannya ke tempat tidurnya dan sekarang aku hanya menunggunya keluar dari kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nafasku tak bisa kuhembuskan,dia hanya keluar mengenakan handuk di pinggangganya. Semalam aku tidak bisa melihat tubuhnya dengan jelas,sekarang apapun terlihat semua bagian terlihat. Kecuali ya kalian tahu. Rambutnya masih basah dan masih ada air di tubuhnya.

"Apa kau mau ku bantu mengeringkan rambutmu?" aku bertanya ramah
"Boleh"
"Apa kau memiliki hair dryer?"
"Itu ada di lemari samping meja kerjaku"

Setelah menemukan hair dryer aku menegakkan tubuhku dan

"Aaa!" aku berteriak dan menutup mataku dengan tanganku
"Kau mengagetkanku kau tahu?"
"M-maaf,tapi bisakah kau mengenakan pakaianmu di kamar mandi atau dimana?"
"Dimana? dihadapanmu?" dia tertawa dan aku tidak melepaskan tanganku untuk menutupi mataku.
"Kau berdiri disana dan jangan buka matamu sampai aku menyuruhmu,okay?"Dave berkata dan aku hanya mengangguk. Pria ini memang!
"Sudah kau boleh membuka matamu" aku melepaskan tanganku dan membuka mataku perlahan. Thank God dia benar-benar sudah berpakaian.
Dia berjalan duduk di meja kerjanya dan aku beralih profesi menjadi penata rambut,mengeringkan rambutnya dan menata rambutnya dengan sedikit gel.

"Sudah" kataku
"Terima kasih" dia berjalan menuju cermin dan melihat hasil tatanan rambutku
"Tidak buruk" katanya,dia berjalan kearah lemari yang isinya adalah jam tangan. Dia memilih satu dan mengenakan jam tangannya. Aku berjalan mengambil dasi dan memakaikannya.

"Seleramu bagus" katanya
"Tentu,kau tahu kan aku memiliki clothing line jadi tidak mungkin aku memiliki selera yang buruk"
"Yaya,dimana meeting pertamaku?"
"Di Belgium Inc"
"Oh,baiklah"
"Apa kau butuh kopi atau teh atau air atau roti?"
"Tenanglah Sofie pasti sudah menyiapkannya untukku dibawah"
"Baiklah,kurasa kita harus bergegas"

Dia mengangguk dan mengambil suitcasenya. Aku mengulurkan tanganku dan membawa kan suitcasenya itu. Aku tidak menyangka ternyata naluri asisten didalam diriku sangat kuat(?)

I'm The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang