The Last.

376 8 2
                                    

Aaron datang membawakanku smoothie,dia tidak pernah datang dengan tangan kosong. Aku menyuruhnya untuk masuk dan menginstruksikan untuk duduk di sofa.

"Bagaimana harimu?" tanyanya
"Berjalan seperti biasanya,kurasa"
"Kudengar ibumu akan menikah?"
"Benar,dan aku tidak menyetujuinya"
"Kenapa?"
"Entahlah,aku juga tidak tahu"
"Ya kutahu itu sulit,apa kau akan tinggal di sini selamanya?"
"Mungkin,tapi kurasa aku juga akan kembali. Kau tahu aku harus mengurus banyak hal tentang tokoku"
"Kau memiliki toko?"
"Tepatnya akan, 2 minggu lagi"
"Bidang apa?"
"Pakaian dan tentang wanita"
"Aku tidak tahu jika kau menekunibidang itu"
"Banyak hal yang tidak kau tahu"
"Kau benar"

Kita mengobrol cukup lama, Aaron menginap di condoku. Tenang dia tidur di kamar lainnya,kau tahu aku masih setia dengan Dave. Walaupun aku tidak tahu rasa apa yang aku rasakan untuknya. Sebenarnya aku takut kalau besok pagi Dave akan datang kesini dan menemukan Aaron berada di condoku. Dave tidak tahu kalau aku teman lama Aaron. Semua perasaan ini membuatku bingung dan muak, minggu depan aku harus kembali ke Berlin.

•••

Aaron mengantarku tepat di depan rumah Dave. Sebenarnya aku tidak tahu apa tugasku sebenarnya,terkadang aku tidak mengurusi pakaian apa yang dipakai Dave,padahal itu pekerjaanku. Aku hanya menunggunya di kantor,memberi tahu jadwal meeting,bercinta. Itu saja. Aku baru menyadari itu semua.
Aku mengucapkan terima kasih pada Aaron dan mengecup pipinya singkat dan meninggalkannya.

Aku masuk dengan kunci yang diberikan Dave. Hari ini pakaianku cukup santai,aku hanya menggunakan blouse dan celana panjang.

Aku bergegas naik ke kamar Dave,saat aku masuk kekamarnya masih gelap dan sangat dingin. Aku melepaskan heelsku tepat didekat pintu kamarnya dan berjalan kearahnya.

"Dave"
"Dave"
"Dave" tidak ada jawaban
Aku mengguncangkan tubuhnya perlahan dan memanggil namanya lagi. Dave menarik tubuhku dan sekarang aku tepat berada diatas tubuhnya.
Apa-apaan?
"Hei B" dia mengatakan itu tanpa membuka matanya.
"Hai,apa kau tidak mau bangun? Kau akan terlambat"
"Tentu aku akan bangun"
Dia mengecup bibirku lama dan dia membuka matanya lalu menghentikan ciumannya.
Aku memindahkan rambutnya yang menutupi matanya. Tubuhnya panas.

"Dave,apa kau baik-baik saja? Tubuhmu panas"
"Entahlah aku kedinginan semalam dan tubuhku terasa nyeri"
"Kau sakit Dave"
"Aku tidak apa-apa"
"Kau harus istirahat,lagi pula kau tidak ada pertemuan khusus dengan kolegamu"
"Benarkah?"
"Iya,jadi kau istirahat saja"
"Baiklah,tapi kau harus menemaniku disini"
"Oke,aku akan mengganti pakaianku dulu"

Setelah aku mengganti pakaianku,aku memiliki pakaian yang ditinggalkan disini. Aku turun kebawah untuk membuatkan Dave sarapan,dan mengambil obat untuknya. Salah satu pegawai Dave telah membuatkan sarapan jadi aku mengambil apa yang ada dan membawanya ke kamar.

Aku menaruh makanan di samping tempat tidurnya dan membuka tirai agar sinar matahari masuk. Dave membenarkan posisi duduknya dan tidak melepaskan pandangannya ke arahku. Menyibakkan selimutnya kesamping dan menaruh nampan berisi makanan di atas pahanya. Dia tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Aku duduk dengan menyilangkan kakiku tepat dihadapannya. Aku sedang membayangkan siapa yang mengurusnya sebelumnya saat dia sakit seperti ini? 

Ponselku berdering nama Loren tertera disana. Aku mengangkatnya dan dia langsung berteriak memanggil namaku.

"Baavvvvv!"
"Apa-apaan kau ini? Bisakah kau tidak berteriak?"
"Ini terlalu mengejutkan Bav,apa kau sudah berhenti bekerja dari Dave?"
"Hah? Apa yang kau bicarakan?"
"Kau tidak melihat berita?"
"Tidak aku terlalu sibuk untuk itu"
"Oh Tuhan"
"Memangnya kenapa?"
"Beritamu muncul,kau dikabarkan berjalan bersama pria lain bukan Dave"
Apa lagi ini?

I'm The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang