It's Real

532 8 2
                                    

"Ren-ren,it's me"
"I know boo,what's up?"
"Nothing, I'm very bored here"
"Go to somewhere then"
"I can't, you know i worked here?"
"Really!!?"
"Stop it,you hurt my pretty ears!"
"So what job did you do?"
"Private assistant i guess(?)"
"Men or woman"
"The first one"
"Uhhh,is he handsome? is he charming? is he has a muscular body?"
"You sounds like 10 years old girl"
"Hah whatever,how is he?"
"Yeah he's handsome,he's a hot guy and he knows who is me"
"Then?"
"Nothing then"
"You know Reign,i miss you and please be careful there. I was worried you know!"
"Don't cry baby,don't cry"
"I'm not crying for you bitch,my masscara is to expensive"
"Ahh i see" aku tertawa mendengar kata-katanya itu. Setiap hari aku selalu bertemu dengan wanita gila ini,dia yang selalu menghiburku saat sedih dan dia selalu memberi nasihat dan saran yang sangat tidak masuk akal.

"I missed you ren"
"Are you gonna stay there forever?"
"I guess so. You can visit me"
"Soon,i will. I have an important question for you"
"What?"
"You still virgin? you haven't lost it right?"
"No I haven't,but soon"
"Yeah go girl!"
"What the heck? are you supporting me to lost my virginity?"
"That's what friends for"
"Idiot! I have to go,call you soon. Bye ren-ren. I miss you!"
"Bye!"

Aku bosan.Meeting macam apa lama sekali. Memainkan ponselku dan melihat bagaimana tampilang clothing line ku saat ini. Kurasa tampilannya sangat membosankan,aku rasa aku akan merubah tampilan web nya setiap musim berganti. Mencari nama George di kontak ponselku dan mencoba untuk menghubunginya.

"Halo siapa ini?"
"Hai Gio!"
"Uh Belly,you've changed your number?"
"It doesn't matter. Bisakah kau membantuku?"
"Tentu"
"Selama ini kau kan yang mendesign web ku,jadi sekarang aku ingin meminta bantuanmu untuk mengubah tampilannya"
"Kau mau web mu terlihat seperti apa?"
"Aku hanya ingin mengganti tampilannya sedikit karena kau tahu summer."
"Ahh i see,i can do that"
"Okay then,thanknyou Gio"
"No problem Belly!"
"I call you later"
"Okay"

•••

Sekarang aku merasa insecure berada di dekatnya,tapi perlu kalian tahu bibirnya itu membuatku menginingkannya. Sekarang dia sedang enathlah dia sedang duduk di meja kerjanya. Oh sekarang kita ada di rumahny dan lebih tepatnya di kamarnya. Aku sedang merapikan walking closetnya,menata sesuai dengan warna pakaian yang ada. Aku membungkukan tubuhku untuk menata sepatu miliknya.

Bahkan aku tidak pernah menata walking closetku sendiri. Aku harus mundur beberapa langkah agar jarak pandanganku bisa menjangkau walking closet ini. Aku tidak tahu ternyata walking closet ini ternyata kecil,aku baru saja mundur 2 langkah dan sudah menempel dengan tembok.

Aku rasa ini bukan tembok,apakah tembok bernafas? Aku memutar tubuhku dan benar saja itu bukan tembok,Dave. Aku tersenyum tipis dan memutar tubuhku lagi. Tubuhku diputar lagi oleh Dave dan dia mendekatkan wajahnya kearahaku.

"Kau ada makan malam jam 8 bersama Mr.Blue"
Dia mengambil ponselnya dan aku tidak tahu dia menelepon siapa,dia juga tidak memindahkan tubuhnya di hadapanku serta wajahnya yang sangat dekat dengan wajahku.
"Halo,selamat sore Mr.Blue. Ya aku Dave. Aku ingin meminta maaf,bisakah kita mengganti acara makan malam kita lain waktu? karena aku memiliki urusan mendadak"
"......"
"Baiklah terima kasih. Maaf sekali lagi"

Dia menaruh ponselnya di atas meja jam tangannya dan tersenyum lagi ke arahku.
"Kenapa kau membatalkannya?"
"Aku bosan bertemu dengannya kau tahu"
"Kalau begitu aku akan pulang"

Aku memutar tubuhku dan tak selang waktu beberapa detik dia sudah memutar tubuhku lagi dan melumat bibirku.Dia melakukannya lagi. Aku tidak bisa menolak ini,bibirnya sangat kenyal dan entah kenapa bibirnya membuatku ketagiahan. Dave mendorongku ke tembok dan memindah ciumannya ke leherku. Aku melingkarkan lenganku ke lehernya dan entah secara reflek aku menggantungkan kakiku di pingganya.

Dia lama bermain di leherku dan aku bisa merasakan bahwa dia menggigit leherku. Aku menangkup wajahnya dan melumat bibirnya lagi. Aku menurunkan kakiku dan Dave mulai membuka blazer yang kupakai dan melemparnya sembarangan. Tanganku mulai bergerak untuk melepas jas dan dasinya. Tangannya tidak berhenti disitu,dia membuka satu persatu kancing kemejaku dan aku juga melakukan hal yang sama. Aku
membuka kancing kemejanya.

Dave menggendongku dan membawaku ke tengah kamar tidurnya. Dia membuka celanaku dan celanaku jatuh begitu saja. Apakah aku harus melakukan hal yang sama? Kurasa ya. Jadi kubuka celananya. Kita melakukan semua itu tanpa melepas ciuman ini sedetikpun. Dave membawaku kekasurnya dan sekarang dia tepat berada diatasku. Dia memindahkan ciumannya keleherku dan terus sampai kebawah. Dave bergerak untuk membuka kaitan bra ku,tangannya sangat handal untuk membuka kaitan braku.1 detik.

Dia melumat breastku dan tangannya memijat pelan. Aku mulai mengeluarkan suara-suara aneh. Dave kembali mencium bibirku dan aku bisa merasakan sesuatu yang keras berada diatas perutku. Aku sangat wet. Dave memasukkan tangannya kedalam underwearku dah menekan intiku perlahan. Aku melengkungkan tubuhku dan mendesah.

"You're very wet,love"

Dave membuka underwearku dan dia memasukkan 2 jarinya kedalam intiku. Oh ini terasa aneh dan nikmat sekaligus. Menggerakkan jarinya kelur masuk sangat cepat.

"Ugh Dave"
"Apa kau menikmatinya?"
Aku hanya mengangguk saja dan aku tidak bisa berhenti menggigit bibirku.
Dave membuka underwearnya dan aku bisa melihat miliknya sudah sangat tegang. Dia mengambil bungkusan foil di samping kasurnya dan memasangkannya.

"Are you sure?" dia bertanya padaku dan aku menangguk.
"Apa ini pertama?" dia bertanya lagi,aku mengangguk.
"Ini akan terasa sangat sakit saat pertama,tapi kujamin setelah itu tidak ada lagi rasa sakit" Aku menangguk. Miliknya sudah berada di area intiku dan mulai masuk perlahan. Saat makin dalam rasa sakit itu mulai terasa. Ini sangat sakit,

"Aah!" aku sedikit berteriak
"Maaf,apa kau mau berhenti?" aku menggeleng dan Dave melumat bibirku dia memasukkannya lebih dalam lagi dan air mata menetes dari mataku. Dave bergerak maju mundur secara perlahan dan lama-kelamaan rasa sakitnya memudar. Dave mempercepat tempo dan nafas kami sangat tidak karuan. Keringat Dave mulai bercucuran,punyaku juga.

"Dave,aku merasakan sesuatu yang aneh dibawah sana"
Dave tidak mengatakan apa-apa,dia menambah temponya menjadi lebih cepat lagi dan sesuatu yang aneh itu menjadi lebih aneh. Aku tidak bisa menahannya lagi dan aku melepaskannya. Rasanya sangat lega dan aku bisa bernafas dengan tenang.

Dave bergerak ke daerah intiku dan menjilat cairan-cairan yang keluar. Aku menukar posisi,sekarang Dave berada di bawahku dan aku mulai mencium,menjilat dan menggigit leherhya.

I'm The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang