Take Her Back?

87 2 1
                                    

Baverly POV's

Aku membuka mataku perlahan-lahan, aku merasakan sepasang tangan yang sedang mendekap tubuhku dengan kuat. Aku masih sadar bahwa itu adalah Aaron. Apakah ini sebuah kesalahan? Aku tidak tau rasa apa yang aku rasakan, semuanya terasa biasa saja. Rasa yang kurasakan tidak seindah seperti yang biasanya saat bersama dengan Dave. Entahlah seharusnya aku tidak memikirkan dia lagi.

Aku memutar tubuhku perlahan dan melihat wajah Aaron. Dia tidak tidur, dia juga menatapku. Dia tersenyum dan mengecup bibirku lama.

"Thankyou for last night"
"Sama-sama"
"Ehm, Bav?"
"Iya?"
"Apakah kau mau lebih serius dengan ku?"
"Maksudnya?"
"Dengan hubungan ini, aku tidak mau kita hanya menjadi orang yang saling memuaskan kebutuhan orang lain. Aku ingin kita menjadi pasangan kekasih, yang melakukan semuanya atas dasar cinta"
"Aku tidak tau Aaron, bisakah kau memberi aku waktu untuk memikirkan semua ini?"
"Tentu"

Setelah kejadian itu aku dan Aaron lebih sering bertemu tapi yang membedakan semua ini adalah aku tidak merasa nyaman berada didekatnya. Sudah satu minggu ini aku bersama dia tapi yang tetap ada di pikiranku hanyalah Dave. Aku selalu bertanya apakah dia baik-baik saja? 2 hari lalu Aaron harus pergi ke Los Angeles untuk mengurus pekerjaannya. Dan hari ini aku putuskan untuk kembali ke London, aku harus mengambil berkas yang aku tinggalkan di condominium milikku dan juga bila aku ada nyali aku akan menemui Dave untuk melihat keadaannya disana.

Dave POV's

2 minggu ini semua terasa datar dan biasa saja, semua terasa kosong dan hampa. Bahkan aku rasa aku tidak pernah tersenyum lagi semenjak Baverly pergi. Tentu aku sudah memiliki assistant yang baru, dan tentu wanita itu berusaha menggodaku tapi dia sangat menjijikan dan aku tidak suka dengannya. Pekerjaannya sangat beda dengan Baverly, dia tidak kuperbolehkan masuk ke dalam kamarku karena dia menjijikan dan aku tidak mau wanita murahan masuk kedalam kamarku.

Pagi ini hari seperti biasanya aku bangun terlambat dan harus pergi ke kantor, setiap hari saat aku berangkat ke kantor aku selalu mampir di kedai kopi tempat aku dan Baverly biasa mengobrol, bahkan kadang aku berhalusinasi bahwa dia ada di sini, senyumnya, tatapan matanya aku selalu merasa bahwa dia ada disini.

Kuparkirkan mobilku dan masuk ke dalam untuk membeli segelas cappuccino hangat. Bahkan saat ini pun aku melihatnya tengah meminum es Coffee Latte diujung ruangan, apakah aku sudah gila? Tunggu! tapi dia melihatku, tidak tidak mungkin itu Baverly aku terlalu berhalusinasi. Dia berjalan ke arahku! Ini gila aku sudah gila!

" Hai Dave, apa kabar?" tanyanya dengan senyum itu, senyum manis Baverly
" Hai baik, kau kembali?" tanyaku gugup
" Hanya untuk mengambil berkas yang tertinggal, besok lusa aku sudah kembali, kau mau berangkat ke kantor?"
" Iya, kalau begitu aku tinggal dulu ya Sampai jumpa" kataku pelan

Kebetulan macam apa ini!? Kenapa!? Kenapa aku merasa sangat marah!? Kenapa!? tak sadar air mata jatuh saat aku berjalan menuju ke mobil, ini menyedihkan bahkan aku tidak berani untuk menatap matanya. Baverly terlihat sangat cantik hari ini wangi tubuhnya tetap sama mata indahnya tidak pernah salah dalam menatapku

Apa aku harus memintanya kembali padaku?

I'm The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang