Flowers

289 5 0
                                    

Aku terbangun karena mendengar seseorang mengetuk pintu dan menekan bel condo milikku. Aku memindahkan tangan Dave perlahan dan mengenakan kaos milikku kemarin. Bergegas berjalan keluar dan membukakan pintu,ternyata salah satu staff dari condo ini.

"Selamat pagi Ms.Lee. Maaf aku menganggu sepagi ini tapi ada seorang pria yang ingin memberikan bunga ini untukmu"
"Oh,tidak apa. Terima kasih,selamat pagi"
"Have a great day" dia tersenyum dan berjalan pergi.

Bouquet bunga ini cukup besar,aku membaca kartu yang diselipkan disana.

{ Selamat pagi little bear, kuharap kau tidak jatuh dari tempat tidurmu semalam. Have a great day,babe xx
                                                -A}
Sungguh pria ini sangat random. Dia bertingkah sangat manis sejak kemarin,ini sedikit menyenangkan untukku. Setidaknya aku memiliki teman disini,aku tidak terjebak dengan Dave selamanya. Aku berjalan menuju kamarku karena mendengar teleponku berdering.
Nama Aaron tertera disana,kita bertukar nomor telepon kemarin.

"Apa kau sudah menerimanya?"
"Sudah,terima kasih. Kau tidak perlu repot-repot seperti ini"
"Tidak sama sekali,babe Apa kau ada acara nanti malam?"
"Pukul berapa?"
"Mungkin 8?"
"Maaf,aku masih bersama Dave untuk itu. Tapi kau bisa datang ke condoku pukul 10? itupun kalau kau mau"
"Oh,akan kuberi tahu nanti. Have a great day Bav"
"Have a great day too,bye"

Aku memutuskan panggilan dan mengambil susu didalam kulkas. Hari ini aku bangun kepagian,sangat aneh. Bagian kaki dan selangkanganku terasa nyeri. Yang benar saja bila kalian bisa melihatnya saat ini ada 5 bungkus,bungkusan condom yang sudah terbuka tergeletak di lantai kamarku. Sungguh tidak masuk akal kenapa aku bisa melakukan sebanyak itu?

Aku menaruh bunga yang diberikan Aaron di atas island dan aku berjalan untuk melihat Dave. Dia masih tidur,aku duduk di sisi sampingnya sambil meminum susu. Apakah hubungan ini sehat? Aku bahkan tidak tahu apa perasaanku untuk Dave,apakah dia cuma memanfaatkanku untuk memenuhi kebutuhan sexnya? Aku butuh hubungan yang nyata,tapi bagaimana aku bisa bicara seserius ini dengan Dave?

•••

Dave POV's

Aku sudah tidak melihat B disini,kurasa dia sedang membersihkan tubuhnya. Dia sudah membuang semua bukti kita kemarin,aku terkekeh sendiri mengingat kejadian kemarin. Kurasa aku mengganti condom sebanyak 3 kali? atau bahkan lebih.

Berjalan menuju dapur dan mengambil segelas air. Bunga. Itu benda yang terpampang jelas di depan mataku saat ini. Aku melihat bunga itu dan membaca kartu yang ada.

{ Selamat pagi little bear, kuharap kau tidak jatuh dari tempat tidurmu semalam. Have a great day,babe xx
                                                -A}

Little bear?Babe?A? Who the fuck is this? Apa Bav memiliki pria lain di sini? Apa mungkin dia pergi dengan seorang <teman> yang dia katakan kemarin? Aku mengembalikan kartunya dan kembali ke kamar.
Aku bisa melihatnya sudah siap dan dia memutar tubuhnya. Dia menampilkan senyum yang indah saat melihatku.

"Kau tidak mau membersihkan tubuhmu?"
"Aku malas"
"Apa kau mau pergi ke kantormu dengan aroma sperm?"
"Hahaha,kau ada-ada saja B"

Aku berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Aku masih tidak bisa menghilangkan pikiran ini. Siapa A? Kuyakin dia adalah seorang pria,dan bahkan dia sudah memiliki panggilan untuk B.

"Dave cepatlah,kau harus kembali ke rumah untuk mengganti pakaianmu" B berteriak dari luar
"5 menit lagi"

•••

Hari ini semuanya berjalan normal seperti biasanya. Baverly sedang mengurus urusannya dengan laptopku dan aku sedang melihat televisi di kamarku.

"Dave,minggu depan aku akan kembali ke Amsterdam"
"Berapa lama?"
"Entahlah mungkin 2-3 minggu?"
"Kenapa lama sekali?"
"Kau tahu ini pembukaan toko pertamaku dan aku masih haru mengatur ini itu dan lainnya"
"Yaya aku tahu,tapi kau akan kembali kesini kan?"
"Entahlah,tergantung. Terkadang kau menyebalkan,mungkin aku akan mencari majikan lain"

Apa?Apa dia serius? Raut wajahnya sangat serius. Apa benar aku menyebalkan? Tapi apa aku bisa menemukan orang seperti dia nantinya?

"Hei,kenapa kau terdiam?" tanya Baverly sambil berjalan kearahku
"Tidak,aku hanya memikirkan kata-kata terakhirmu tadi"
"Hahaha, calm down Dave. Aku hanya bercanda"
"Okay then,hari apa kau akan ke sana?"
"Mungkin senin"
"Baiklah"
"Aku pulang dulu,sampai jumpa" katanya sambil mengambil tasnya dan berjalan menjauh
"B!!" aku berlari ke arahnya
"Apa?"
"Hati-hati,sampai jumpa"
Aku mengecup pipi dan keningnya perlahan,dia tersenyum dan berjalan pergi.

Kenapa saat dia mengatakan dia mungkin tidak akan kembali aku merasa sangat takut? Apa aku mencintainya? Kurasa ya,tapi apa dia memiliki rasa yang sama? Apalagi yang aku tahu saat ini ada pria lain yang sedang mendekatinya juga. Sampai sekarang aku masih penasaran siapa yang mengiriminya bunga pagi tadi.

Baverly POV's

Teleponku bergetar,Aaron meneleponku. Aku baru saja samapi di condoku.

"Hei little bear,apa kau sudah pulang?"
"Baru saja,kenapa?"
"Apa aku boleh mampir ke tempatmu?"
"Tentu"
"Baiklah,sebentar lagi aku sampai"

Aaron memutuskan panggilannya dan aku langsung membersihkan tubuhku. Saat Dave mengecup keningku seperti tadi,rasanya darah didalam tubuhku mendididih dan detak jantungku tidak karuan. Semuanya terasa menenangkan sekaligus menegangkan. Air hangat terus mengalir di tubuhku,air ini membuat tubuhku menjadi lebih relax. Bel condoku berbunyi,aku mematikan air melilitkan handuk ke tubuhku dan bergegas untuk membuka pintu.

I'm The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang