Bab 13

200 8 0
                                    

Putri Izreen turun ke bawah.Dia melihat Ruiz Naufal dan Datin Elina sedang bersarapan bersama.Dia duduk di sebelah Ruiz Naufal. "Selamat pagi." Datin Elina mencedok bihun goreng ke dalam mangkuk.

"Makanlah Putri..mummy masak khas untuk Putri." Putri Izreen berasa terharu.Dia terus menyuap masuk ke dalam mulutnya. "Sedapnya..terbaiklah." Putri Izreen mengangkat ibu jarinya. "Putri pandai masak? Kalau Putri nak masak bila2..masak je.Bahan basah ada je dalam peti ais.Kalau tak cukup,suruh Pak Mat teman pergi pasar."

Putri Izreen mengangguk. "Abang!!" Jerit Nisha.Dia menghampiri mereka.Dia memandang Putri Izreen sekilas. "Abang..
mana Pak Mat ni..Nisha dah lambatlah!!" Nisha menghentak kakinya beberapa kali.Putri Izreen memandang Nisha dari atas ke bawah.

Rambutnya lurus dan perang.Dia memakai contact lens berwarna coklat hazel.Maskara yang membuat bulu matanya sangat melentik.Lipstik yang merah menyala.
Bajunya yang agak jarang dan pendek.
Seluar skinny jeans yang sangat ketat dan betul2 mengikut bentuk kaki.

'Vogue gila adik dia ni.Cantik tu cantik..
Tapi,over sangat.Lain gila dengan gaya mummy..Mummy simple je.' Ruiz Naufal mengeluh. "Kan Pak Mat balik kampung awal pagi tadi.Ada emergency.Takkan Nisha tak ingat?" Nisha mencebik.

"Habis..siapa nak hantar Nisha?! Leceh betullah orang tua tu takde..Sibuk je nak balik kampung!" Ruiz Naufal bangun. "Tak baik cakap Pak Mat orang tua.Dahlah..jom abang hantar." Nisha menjeling Putri Izreen sebelum berlalu keluar.
~~~~~~~~~~~~
"Mummy,Putri nak tanya sikit ni." Putri Izreen menyimpan pinggan terakhir yang dibasuhnya. "Tanya apa?" Datin Elina mengajaknya duduk di sofa. "Putri bukan tak suka duduk rumah ni.Putri tak nak susahkan sesiapa.Mummy tak kisah ke Putri duduk rumah ni? Putri dahlah orang luar.Tiba2 je datang duduk rumah ni.Dahlah semua free..Makan,minum,bilik..Mummy mana kenal Putri pun.Mummy mana tahu Putri ni baik ke jahat."

Datin Elina tersenyum. "Pasal duit..jangan risau.Alhamdulillah..Allah kurniakan rezeki melimpah ruah dekat Mummy.Kamu sorang je pun,takdelah banyak sangat guna duit.Lainlah sepuluh." Putri Izreen tergelak kecil.Putri..mummy pasti yang Putri mesti tak cam mummy,kan?" Putri Izreen kehairanan.

"Dulu,Kita pernah berjiran.Waktu tu umur Putri rasanya 4 tahun.Mummy rapat sangat dengan mak Putri.Ruiz suka kacau Putri dulu.Putri pun baik dengan Nisha.Kita gembira sangat.Tapi,waktu umur Putri 5 tahun,keluarga Putri pindah.
Kitaorang berjanji nak raya sama2.Tapi,mak Putri tak datang2.Mummy telefon tak dapat2." Putri Izreen mula berasa sedih.

"Kitaorang lost contact.Mummy gembira sangat bila semalam Putri datang.Mummy dapat cam Putri pun sebab muka Putri sebiji muka mak Putri.Cuma hidung ikut ayah.Nama Putri pun sama.Mak ayah Putri mana? Boleh jumpa tak? Mummy nak sembang macam2 dengan diorang."

Putri Izreen tersenyum hambar.Setitis demi setitis air matanya menitik di pipi.Lama kelamaan semakin deras. "Putri..
Putri.Kenapa nangis ni?" Putri Izreen memandang Datin Elina sayu. "Putri minta maaf..Putri tahu mummy gembira sangat.Tapi,Putri harap mummy sabar ye dengar berita ni.Mak ayah Putri dah lama meninggal dunia dalam kemalangan jalan raya.Waktu umur Putri 5 tahun."

Datin Elina sangat terkejut.Hatinya hancur.Harapannya musnah.Mereka berpelukan sambil menangis teresak-esak.Ruiz Naufal yang sudah lama memerhati turut berasa sedih.
~~~~~~~~~~~~~~
Putri Izreen duduk di hadapan Ruiz Naufal yang sedang menaip sesuatu di dalam laptopnya. "Kau tak kerja ke?" Ruiz Naufal mengangkat mukanya. "Saya saja ambil cuti hari ni.Malaslah nak pergi kerja."

"Bos kau tak marah ke saja2 ambil cuti? Bukan kena ada alasan ke?" Ruiz Naufal tersenyum nakal. "Eh..Bos saya tu baik gila.Dia tu dahlah baik..handsome pula tu.Cool je..Pandai..Sentiasa segak dan kemas.Saya ni pekerja paling dia sayang.Saya nak cuti bila2 pun boleh."

Putri Izreen menepuk tangannya. "Wah..baiknya bos kau.Kau pekerja favourite? Tak sangka muka macam ni ada boleh jadi favourite bos.Apa nama dia? Nak dengar sikit." Ruiz Naufal tersengih. "Nama dia...Jeng..Jeng..Jeng..Ruiz Naufal Bin Faizal Ismail!"

Putri Izreen terus memulas telinga Ruiz Naufal kuat. "Owwww..Iz!! Sakit..
Sakit..Lepaskanlah telinga saya!!" Putri Izreen melepaskan telinga Ruiz Naufal yang sudah merah menyala.Ruiz Naufal menggosok telinganya.Putri Izreen menjelir lidah. "Ramai lagi lelaki handsome dari kau kat dunia ni.Jangan nak perasan."

"Ala..saya tak handsome ke? Tapi,kenapa ramai perempuan suka tenung saya lama2 ye?" Tanya Ruiz Naufal manja.Putri Izreen yang mendengar suara manja Ruiz Naufal berasa geli geliman.Meremang bulu romanya. "Diorang buta.Kesian..Sakit mata je tenung kau." Putri Izreen meninggalkan Ruiz Naufal yang sudah masam mencuka.
~~~~~~~~~~~~

Budak Kampung Vs Budak Bandar Where stories live. Discover now