Empat : Bersama Nadia

1.6K 167 7
                                    


(Namakamu) mengalihkan pandangannya ke arah parkiran lagi, sepertinya Iqbaal memang belum berangkat.
(Namakamu) berdiri di dekat jendela ditemani Nadia yang menanyakan tentang kejadian semalam dirumah Steffi.
Dan entah sampai kapan rutinitas ini akan terjadi. Yang jelas, selama (Namakamu) menyukai Iqbaal. (Namakamu) akan tetap melakukan ini setiap paginya, sampai Iqbaal lulus.

"Berarti awalnya emang Lo belum tau kalo yang mau dikenalin sama Lo itu Kak Steffi" Ucap Nadia.

(Namakamu) mengangguk. "Gue juga kaget, kok bisa ya Kak Steffi"

"Dia tanya-tanya tentang Lo gitu ga?" Tanya Nadia.

"Iya, nanya Gue ikut seni musik sama cerita tentang Kak Iqbaal" Ucap (Namakamu).

"Lo bilang kalo ke Dia ga kalo Lo dipilih Kak Iqbaal duet bareng?" Tanya Nadia lagi.

"Engga lah. Ya kali Gue mau bilang, Gue jaga perasaan Nad" Ucap (Namakamu).

"Eh itu Kak Iqbaal berangkat" (Namakamu) melihat Iqbaal yang baru saja memakirkan motornya.

"Kak Iqbaal" Teriak Nadia sambil melambaikan tangan.

(Namakamu) membulatkan matanya ketika Nadia memanggil Iqbaal. Di bawah, Iqbaal hanya tersenyum kepada Nadia dan (Namakamu). "Nad, Lo apa-apain si" (Namakamu) mencubit tangan Nadia.

"Biarin, tuh Kak Iqbaal kan jadi nengok kesini gara-gara Gue panggil" Ucap Nadia diakhiri menjulurkan lidahnya. "Lo sampe kapan sih mau kayak gini?" Tanya Nadia.

(Namakamu) mengangkat kedua bahunya. "Gue gatau Nad."

"Jangan terlalu mikirin Kak Iqbaal yang jelas-jelas bukan milik Lo" (Namakamu) terdiam.

"Gue dukung Lo kok, tapi Lo jangan terobsesi banget sama Dia. Inget (Nam), 3 hari lagi Kita UAS semester satu. Nanti Lo malah lupa belajar gara-gara mikirin Kak Iqbaal terus" Ucap Nadia.

"Ya ga bakalan lah Nad" Ucap (Namakamu) singkat.

"Trus abis itu libur ya, Lo kan harus latian bareng Kak Iqbaal"

"Padahal masih lama kan perpisahan" Ucap (Namakamu) dengan nada malas.

"Lo kok gitu sih, harus semangat dong. Kan udah dipilih Kak Iqbaal, itu berarti Kak Iqbaal percaya sama Lo. Dan Lo harus buat Dia bangga" Ucap Nadia seraya memberikan semangat kepada sahabatnya.

"Tapi kan Nad, perpisahan itu masih lama, belum juga Mereka UN. Masa Gue udah latian buat perpisahan aja"

"Ya maklum aja. Kak Iqbaal kan artis, jadi Dia harus bisa bagi waktu antara buat CJR dan urusan sekolahnya"

"Setau Gue bulan ini juga Dia pasti ada acara buat ulang tahun sama anniv soniq kan"

"Tau banget sih. Lo mau dateng ke acara annivan? Mau Gue anterin?"

Tawaran Nadia menarik, tetapi (Namakamu) ragu untuk menghadirinya. "Ga ah, males tau disana terlalu rame"

"Oh ya, Lo kan sukanya Iqbaal Dhiafakhri" Ucap Nadia. Karena Iqbaal di acara itu untuk soniq. Bahkan Steffi terkalahkan di hari itu.

***

Steffi dan Iqbaal sedang mengerjakan tugas yang ditinggalkan Guru karena ada kepentingan.

"Kamu kenapa sih, dari tadi diem aja" Ucap Steffi memecahkan keheningan diantara Mereka. "Semalem ada adik kelas yang ke rumahku tau" Ucap Steffi lagi.

"Siapa?" Tanya Iqbaal yang masih sibuk menulis.

"(Namakamu)" Jawab Steffi singkat.

Iqbaal langsung menatap Steffi. "(Namakamu) yang kelas x itu?" Tanya Iqbaal lagi.

Love At The First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang