Di sebuah sekolah ternama di Jakarta, SMA Vallent International School terdengar keributan di parkiran sekolah itu. Terlihat satu siswa berkacamata terduduk di parkiran dengan seluruh tubuh yang basah.
"Gimana?" Ucap Alvin setelah menyiram siswa laki-laki itu dengan seember air. Alvin Jonathan Sindunata, putra dari Antonius Sindunata pemilik perusahaan 'SINDUNATA GROUP', seorang pengusaha tersohor.
"Maaf Vin, gue gak sengaja tadi." Jawab siswa itu sambil gemeteran.
"Lo udah punya 4 mata, jalan kayak gitu doang aja masih nggak becus!" Ujar Cakka, salah satu sahabat Alvin.
"Gu--gue tadi bener-bener nggak sengaja. Ta--tadi gue kesandung." Jawab siswa itu gugup.
"Ngeles aja Lo!" Rio, sahabat Alvin lainnya, mendorong kepala siswa itu.
"Makanya kalo sekolah jangan jalan kaki, haha..." Kekeh Gabriel, atau biasa disapa 'Iyel'.
Mereka, Alvin, Cakka, Rio dan Gabriel adalah empat siswa yang selalu menjadi perhatian di sekolah karena orang tua mereka, jabatan-jabatan mereka di sekolah, wajah tampan dan prestasi yang mereka punya. Tapi sayang, mereka memiliki sikap yang buruk pada orang-orang yang keadaannya tidak seberuntung mereka. Meskipun begitu mereka tetap dipuja di sekolah.
Pada saat siswa tadi masih menjadi bulan-bulanan mereka, tiba-tiba dua siswa perempuan menerobos kerumunan yang sedang menonton kejadian itu. Tanpa rasa takut mereka berdua langsung menghampiri dan menolong siswa tersebut.
"Kak Sion! Lo kenapa kak?" Tanya salah satu cewek itu. Tanpa ragu, tatapannya beralih pada Alvin.
"Pasti ini kerjaan lo kan!" Lanjutnya sambil menghampiri Alvin yang memasang wajah seperti tidak berdosa sama sekali, sedangkan temannya satu lagi membantu siswa bernama Sion itu untuk berdiri.
Alvin maju selangkah dengan kedua tangan di dalam saku celananya.
"Kalo iya kenapa?"
"Gila tau gak lo! Masih pagi nyiram-nyiram anak orang."
"Lo nggak usah ikut campur! Ini cuma urusan gue sama si cupu!"
"Oh ya?? Kalo emang ini urusan lo sama kak Sion doang, kenapa lo bawa-bawa mereka?" Cewek itu menunjuk Cakka, Rio dan Gabriel.
"Nggak berani nyelesain masalah sendiri? Takut? Mainnya keroyokan...pengecut lo!" Lanjutnya tersenyum meremehkan. Alvin yang mendengarnya pun terpancing emosi.
"Ngomong apa lo?!"
"Lo budek? Gue bilang lo PENGECUT Alvin Jonathan!"
"Kurang ajar Lo!" Alvin hampir menampar cewek itu, namun di tahan oleh ketiga sahabatnya.
"Wetss sabar bro." Ucap Cakka sambil menahan Alvin
"Inget dia cewek." Bisik Rio pada Alvin. Sedangkan cewek itu tersenyum sinis.
"Kenapa? Takut?"
"Urusan kita belum selesai!" Ucap Alvin lalu pergi diikuti ketiga sahabatnya.
"Gue tunggu."
Setelah itu, siswa perempuan bernama Agni itu beralih pada Sion dan temannya yang bernama Ify.
"Kak mendingan lo ikut kita ke UKS aja deh, biar lo punya alasan nggak masuk kelas."
"Gue mau pulang aja." Jawab Sion.
"Yaudah gue anterin ya kak." Tawar Agni.
"Gak usah, kalian berdua sekolah aja. Biar gue pulang sendiri." Tolak Sion halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL RIDER (Proses Editing&Takeover) - Bakal ganti judul kayaknya
Fanfiction(15+ Mengandung kata dan sikap kasar yang tidak patut di contoh👌) Cerita yang pasti pada awalnya semua mengira, cerita bertema high school biasa, monoton seperti pembullyan dan semacamnya. Tapi kenyataannya, ini mengisahkan perjuangan dalam menghad...