06.00 a.m.
Hari ini adalah hari minggu, hari dimana waktunya Agni dan Ify berlatih. Agni sudah siap dengan celana basket serta kaus hitam polos dan sepatu ketsnya. Ia menuruni tangga menuju rumah Ify.
"Asslammu'alaikum, Ify...Ify."
"Iya kak sebentar." Balas Ify dari lantai atas. Tidak lama kemudian Ify turun dari kamarnya.
"Ayo Fy, jogging dulu." Ify mengangguk dan mengikuti Agni yang sudah pergi keluar.
Mereka berlari memutari komplek perumahan mereka. Setelah setengah jam berlari, Ify dan Agni beristirahat di kursi taman.
"Huft, lumayan capek juga." Ucap Ify.
"Kamu tunggu di sini dulu, kakak mau beli minum. Tadi lupa bawa." Setelah mendapat anggukan dari Ify, Agni beranjak ke warung kecil yang ada di sisi taman itu. Sembari menunggu Agni, Ify mengedarkan pandangannya. Sampai matanya berhenti di satu titik. Ia melihat Rio, Cakka, Alvin dan Gabriel sedang ber - jogging.
"Kenapa mereka bisa di sini?" Gumam Ify.
"Kakak!" Ify menoleh dan sedikit terkejut melihat Oliv dan Deva yang sedang berjalan menuju ke arahnya. Ify agak kikuk karena ia tidak memakai kacamata, dan mungkin wajahnya akan di kenali sebagai Alyssa.
Ify tersenyum saat Deva dan Oliv sudah berada di hadapannya.
"Kakak yang kemaren nolongin kita ya?" Tanya Deva.
"Hehe iya. Kalian kok bisa di sini?"
"Tadi kita abis main kerumah Mama aku kak. Kalo kakak kok bisa di sini?" Jelas Deva.
"Emm, kakak kerja jadi guru les private di sekitar sini. Kebetulan, orang tuanya minta kakak nginep, karena udah mau ujian." Ify menghela nafas setelah mendapat alasan yang tepat. Deva dan Oliv mengangguk – anggukkan kepalanya.
"Kakak sendiri?" Tanya Oliv.
"Ee iy...iya kakak cuma sendiri." Jawab Ify sembari menggaruk belakang kepalanya.
"Yaudah kakak bareng kita aja yuk. Kita juga masih mau muter – muter nih." Ajak Oliv. Ify berpikir sebentar lalu menganggukkan kepalanya.
"Ayo deh." Mereka bertiga pun berjalan beriringan dengan Ify yang berada di tengah. Dengan sebelumnya, Ify mengirim pesan pada Agni.
Agni yang sedaritadi bersembunyi di balik salah satu pohon menggigit bibir bawahnya. Sebenarnya ia sudah kembali sedari tadi, namun karena melihat Deva dan Oliv menghampiri Ify, ia memilih bersembunyi dengan dua botol air di tangannya.
"Semoga semuanya lancar Fy. Kakak berharap kamu tau semuanya dengan cara yang baik." Agni pun memutuskan kembali kerumah setelah Ify, Deva dan Oliv sudah tak terlihat lagi.
Agni memasuki rumahnya lalu menuju gazebo, di sebrang kolam renang sudah tergantung sebuah samsak. Agni memutari kolam renang sambil melilitkan tangannya dengan handwraps putih miliknya. Di dekat samsak itu ada meja kecil yang Agni gunakan untuk menaruh botol minum dan ponselnya. Sebelum memulai latihan, Agni menyalakan speaker berukuran sedang yang sudah tersambung dengan laptop yang memang ia khususkan berada di sana.
'BUGH
'BUGH
Agni mulai memukul dan menendang samsak dengan semangat. Terlebih gazebo rumahnya menggema musik yang membuatnya bisa melupakan masalah – masalah yang ada. Mengalihkan semuanya sejenak. Bersantai dengan dirinya sendiri tanpa beban.
15 menit berlalu, keringat sudah bercucuran di pelipis Agni. Ia menyudahi kegiatan pukul memukulnya. Meneguk botol airnya dan duduk di pinggir kolam renang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL RIDER (Proses Editing&Takeover) - Bakal ganti judul kayaknya
Fanfiction(15+ Mengandung kata dan sikap kasar yang tidak patut di contoh👌) Cerita yang pasti pada awalnya semua mengira, cerita bertema high school biasa, monoton seperti pembullyan dan semacamnya. Tapi kenyataannya, ini mengisahkan perjuangan dalam menghad...