Setelah tadi kembali kerumah, Ify langsung melaksanakan aksi bersih – bersih. Setelah itu ia mencari Mama nya yang sedaritadi pagi tidak ia lihat. Ia menuruni tangga setelah memakai baju santainya, celana pendek dan baju lengan panjang yang menutupi hampir seluruh celananya.
Ify membuka pintu kamar sang Mama namun tidak ada siapa – siapa di dalamnya. Ia pun memutuskan untuk pergi kerumah yang berada di samping rumahnya.
"Assalammu'alaikum."
"Walaikumsallam." Ify menghampiri Bunda Agni yang sedang memakai sepatu wedges – nya di sofa ruang tengah.
"Hai Bun." Sapa Ify lalu duduk di sampingnya.
"Hai sayang."
"Bun, Mama kemana ya? Tadi pagi sebelum Ify jogging, Ify liat Mama masih tidur." Bunda Agni yang telah mengancing sepatunya menoleh pada Ify.
"Ify sayang, tadikan masih pagi banget. Sekarang udah siang sayang. Ya Mama kamu udah ke kantor atuh." Ify menunjukkan rentetan giginya lalu menggaruk belakang kepalanya.
"Hehe iya juga sih."
"Bunda mau ke butik?" Tanya Ify.
"Iya sayang."
"Bun, kapan – kapan kita foto lagi yuk. Terakhir kita foto berempat pas Ify SMP. Kan sekarang udah SMA, ayo kita foto lagi, pake baju desain Bunda yang cetar." Pinta Ify. Sang Bunda terkekeh dan mengelus rambut Ify yang terurai.
"Iya sayang, nanti kalau kakak mu dan Mama kamu itu gak sibuk." Ify tersenyum senang dan memeluk sang Bunda.
"Makasih Bun."
"Iya sayang sama – sama." Ify melepas pelukannya lalu mencium pipi sang Bunda.
"Bunda berangkat ya?" Ucapnya sembari bangkit dari duduknya.
"Iya, hati – hati ya Bun."
"Iya sayang. Bilang nanti sama kak Agni, Bunda berangkat." Ify mengangguk. Setelah mencium puncak kepala Ify dan mengucapkan salam, Bunda Agni beranjak menuju butiknya dengan di antar supir.
Tidak berselang lama, Agni muncul dari tangga sembari mengelap rambutnya dengan handuk. Ia memakai baju santai dengan celana levis selutut dan kaos v – neck merah.
"Kak, tadi Bunda pamit ke butik." Ucap Ify sembari berbaring di sofa panjang. Agni hanya manggut – manggut dan meletakkan handuknya di pundak.
"Kamu udah sarapan?" Tanya Agni sambil berjalan ke meja makan.
"Belum kak." Agni mengoleskan selai strawberry pada dua lembar roti, lalu menyatukannya menjadi satu.
"Nih makan dulu Fy." Ify beranjak dari sofa menuju meja makan, lalu duduk di salah satu kursi.
"Makasih kak." Ucapnya setelah Agni memberikan roti tersebut.
"Iya." Agni pun ikut duduk di hadapan Ify dan membuka laptopnya yang tadi ia bawa. Agni menyesap teh yang berada di atas meja.
"Kak, laptop mulu!" Gerutu Ify sambil menggigit rotinya. Agni terkekeh tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.
"Ada apa sih emangnya? Kakak udah lama gak meriksa kantor."
"Ify di cuekin mulu! Kali – kali kek kita liburan!"
"Yaudah sana ganti baju. Kita main ke mall dulu ya? Liburan benerannya nanti kalo kakak ada waktu." Ify dengan berbinar – binar langsung beranjak menuju rumahnya. Agni mengalihkan pandangannya pada punggung Ify yang mulai menjauh dengan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL RIDER (Proses Editing&Takeover) - Bakal ganti judul kayaknya
Fanfiction(15+ Mengandung kata dan sikap kasar yang tidak patut di contoh👌) Cerita yang pasti pada awalnya semua mengira, cerita bertema high school biasa, monoton seperti pembullyan dan semacamnya. Tapi kenyataannya, ini mengisahkan perjuangan dalam menghad...