Chapter 1

366 16 1
                                    

Yuna pov

Setelah libur panjang musim panas, kepala ku terasa lebih segar. Seperti ada ribuan tetes air es yang menyirami ku di saat panas matahari menyengat.

"Huuuuft. Aku yakin akan lebih baik." Ku hela nafas panjang. Hari ini, aku ada acara. Apa lagi, kalau bukan sekolah. Sui Lim, teman ku. Dia bilang dia akan menjemput ku di rumah.

"Mana ya Sui? Mungkin ku telpon saja." Baru ku buka ponsel ku, Sui datang dengan berjalan kaki. Ya, meskipun di adalah aktris terkenal, Sui tak pernah sombong. Dia sangat rendah hati.

"Hei Yuna. Kau baru bangun ya?" Sui selalu saja meledek ku.

"Hihi, tidak kok. Seharusnya aku yang tanya. Kau bilang mau tepat waktu."

"Sudah lah. Ayo. Nanti kita terlambat." Aku mengangguk. Kami berjalan melewati kota dengan tenang. Di jalan, kami bertemu beberapa teman. Dan salah satunya, adalah, Shinwoo.

"Hoooaaam. Aku masih ngantuk." Shinwoo Han. Dia teman sekelas ku. Tak ada prestasi, tapi mengagumkan. Dia jago berkelahi, dan tak pernah tahu apa arti kata 'mengorbankan'.

"Kalian tahu? Aku sudah berpuluh-puluh kali membangunkannya." Ikhan, dia juga teman ku. Masalah teknologi, dia jagonya. Apa lagi komputer dan komunikasi. Aku rasa, tak ada yang mampu menandinginya.

"Haha, bukan kah itu sudah biasa? Yang sabar ya Ikhan." Aku hanya bisa ikut tersenyum, dan sesekali tertawa. Katakan saja, aku ini orang yang pemalu.

SMA Ye Ran

Untungnya kami tak datang terlambat. Hari ini, yang jaga gerbang pak Park, wali kelas kami. Aku jadi merinding kalau mengingat kejadian waktu itu. Ya, saat aku terlambat untuk yang pertama kalinya. Masa kami di suruh keliling 5 kali lapangan. Saat itu, kami beruntung ada Shinwoo.

Shinwoo rela berlari 7 kali keliling lapangan. Yang lain, hukumannya lebih ringan karena dia.

Saat kami pulang malam setelah main, beberapa kali kami di hadang preman. Tapi Shinwoo, lagi-lagi dia melindungi kami. Kalian bisa menyebutnya berandalan. Tapi di mata ku, Shinwoo adalah pahlawan.

 Tapi di mata ku, Shinwoo adalah pahlawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam istirahat akhirnya tiba. Seperti biasa, kami pergi ke kantin bersama. Oh, ya. Sekitar satu bulan yang lalu, sekolah kami kedatangan murid baru. Dia orang asing, tapi fasih berbahasa korea. Namanya, entahlah. Namanya kepanjangan. Kami biasa memanggilnya, Rai.

"Ayo kita ke kantin!" Shinwoo benar-benar bisa melawak.

"Hei, hei. Jangan terlalu berisik Shinwoo." Benar kata Ikhan. Tak seharusnya Shinwoo berteriak sekeras itu.

"Sudahlah. Jangan di pikirkan. Ayo Rai." Kami berlima berjalan ke kantin.

Di sebuah meja putih yang panjang, kami duduk berhadapan. Laki-laki dengan laki-laki. Perempuan dengan perempuan. Begitu sistem yang kami gunakan.

A Friend For My Friend (Fanfic Noblesse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang