Chapter 11

59 7 0
                                    

📣Author pov ❄

Sebelumnya, author mau minta maaf. Chap kali ini tentang pesta. Jika ada yang tidak sepemikiran dengan cerita author bisa mengisi kolom comment.
Authornya juga nggak ahli masalah ini. Jadi, author cuma bisa bilang "gomen".

~~~

Suasana gedung yang meriah. Satu gedung megah itu, di pesan khusus oleh satu sekolah. Tanpa ditariki iuran, para siswa SMA Ye Ran dimanjakan dengan fasilitas yang ada. Mereka hanya perlu modal riasan. Lagi, ini pesta perpisahan. Ada kemungkinan ini kali terakhir bagi beberapa siswa untuk bertemu dan saling sapa.

Di aula utama, hampir semua siswa sudah siap dengan puncak pestanya. Kebanyakan sudah berpasang-pasangan. Selebihnya, masih bertahan bersama manusia se-gendre. Tak sedikit pula yang sudah mulai berdansa mengikuti alunan musik nan menggoda.
Tak terkecuali bagi Yuna, Sui, Seira, Shinwoo, Ikhan, dan Regis. Mereka tak pernah terpisah. Selama masih memungkinkan untuk bersama, mereka tak akan pernah lupa.

"Hei! Kalian sudah menunggu lama ya?" Sui, Seira dan Yuna setengah berlari menghampiri yang lain.

"Ya. Kenapa kalian lama sekali?" Dengus Ikhan pelan.

"Haha, maaf-maaf. Namanya juga wanita. Kami butuh waktu lebih lama." Jawab Sui membela diri.

Di samping itu, Shinwoo hanya menatap aneh ke arah belakang Sui. Di mana ada Seira dan Yuna di sana. Wajahnya kian memerah. Matanya tak berkedip sedetik pun.

"Shinwoo? Shinwoo?! Shinwoo!!" Teriak Ikhan di telinga Shinwoo.

"E-eh? A-apa? Sudah mulai ya?" Baru saja sadar dari lamunannya, Shinwoo jadi salah tingkah.

"Kau sedang melihat apa?"

"A-aku? T-tidak. Tidak ada." Elak Shinwoo.

"Menurut mu apa? Tentu saja dia menatap salah seorang gadis yang ada di belakang Sui." Sela Regis. Tangannya masih terlipat di depan dada. Dia bicara seolah begitulah yang disebut dengan keren.

"A-apa?! Aku tidak begitu!" Shinwoo menolak pernyataan Regis mentah-mentah.

"Haha, sudahlah Shinwoo mengaku saja. Kau pilih siapa? Seira atau Yuna?" Sui dan Ikhan merapat pada Shinwoo. Mereka bersandar seakan sedang memojokkannya.

"A-aku," Wajah Shinwoo kembali me-merah. Dia hanya menatap kosong entah pada siapa. Dengan tatapan seperti itu, gadis mana yang tak akan baper.

"Dilihat dari garis sorotan matanya, Shinwoo lebih mengarah pada Seira." Jelas Regis seolah dia ahli psikologi. Reaksi Seira, jangan tanya. Sekarang wajahnya ikut memerah. Pandangannya sedikit merendah.

"Apa?! Apa yang kau katakan?!" Tolak Shinwoo.

"Oh, begitu. Ketahuan kau Shinwoo." Goda Sui.

"A-apa?"

"Bersenang-senanglah sana!" Sui mendorong Shinwoo hingga menabrak Seira. Untungnya mereka tak jatuh. Meski begitu, kejadian itu malah membuat mereka berdua terjebak di tengah-tengah lantai dansa.

Sui dan yang lain melambai semangat pada Shinwoo dan Seira. Yang mendongak hanya Shinwoo. Kecuali, Regis dan Yuna. Regia hanya tersenyum tipis. Sedangkan Yuna, hanya bisa menatap tak percaya pada Shinwoo. Semakin kacau kalau mereka berdua tak berdansa kan? Jadi, Shinwoo memutuskan untuk mengajak Seira berdansa. Ajaibnya, permintaannya itu disambut hangat oleh Seira.

"Ayo, kalian bertiga. Jangan ganggu mereka berdua." Sui menarik tangan ketiga sahabatnya. Dia mengajak yang lain ke tempat yang banyak makanannya. Sebuah meja panjang berada di pinggiran ruangan. Dan yang sangat berantusias untuk makan adalah Ikhan dan Sui.

A Friend For My Friend (Fanfic Noblesse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang