Bab 3

9.7K 329 2
                                    

Bryan masuk ke dalam studio nya dengan kusut. Omongan Papa nya tadi pagi masih terngiang - ngiang di telinga nya. Kalau begini terus yang ada dia tidak bisa konsentrasi untuk latihan hari ini. Sebenarnya tempat latihan mereka ini bisa di bilang bukan studio. Tapi lebih tepatnya gudang. Ini adalag gudang milik Jackson. Sebenarnya mereka ingin punya studio sendiri tapi mereka kekurangan dana. Sebenernya untuk masalah uang, Bryan tidak kekurangan sama sekali. Akan tetapi dari awal orang tua nya tidak menyukai dirinya yang mengambil jalur musik , jadi sangat mustahil untuk meminta bantuan mereka

Terdengar suara langkah kaki di luar sana. Jackson muncul sambil membawa dua kaleng minuman. Dia melempar satu minuman kaleng itu kepada Bryan , yang langsung di tangkap dengan sigap olehnya.

"Kenapa bro ? Kusut banget tuh muka. " tanya Jackson sambil tertawa

"Senang banget lo lihat gue kayak gini. " Balas Bryan dengan kesal

"Yah tumben aja sih. Muka lo hari ini kusut banget. Gak seperti biasanya. Cerita lah kalau ada apa - apa. "

"Lagi pusing nih gue. Papa nyuruh gue buat nikah. " Kata Bryan sambil tertunduk lesu

"Ajeee gileee.. serius lo ??? " Teriak Jackson. Dia langsung berpindah posisi mendekat ke samping Bryan

"Koq bisa sih ? Lo kan masih muda bro. Ngapaen nikah cepat - cepat. " Jakcson memegang pundak Bryan sambil menunggu jawaban teman nya itu

"Papa bakal bolehin gue ngeBand , tapi dengan syarat harus nikah sama anak teman nya. Gue tauh ini benar - benar konyol. Gue gak tauh Papa bisa dapat ide gila itu dari mana. " sahut Bryan dengan kesal

"Mending lo bicara lagi deh dengan bokap. Ada cara lain gak selain harus nikah. Ckckck gue gak bisa bayangin gimana hidup lo nantinya bila harus nikah di usia seperti ini. Dengan cewek yang lo sendiri belum kenal. Horor banget itu mah.. " Jackson bergidik sendiri membayangkan nasib sahabatnya itu

"Sama bro . Gue juga berfikir yang sama kayak gitu. " Bryan membuka minuman kalengnya dan meneguk semuanya sampai habis.

"Kayaknya gue gak bisa latihan hari ini. Gue cabut yaa. " Bryan langsung berdiri dan mengambil jacket nya yang tergantung di dinding.
"Byeee.. " Jackson melambaikan tangan nya. Dia merasa kasihan dengan sahabatnya itu. Hidup memang kejam. Batin nya

****
Sesampai nya di rumah , Papa nya sudah menunggu di ruang tamu. Dengan malas dia menghampiri Papa nya dan duduk tepat di depan Papa nya.

"Jadi keputusan kamu bagaimana ? " Tanya Papa nya dengan penuh selidik. Dia berharap Bryan dapat memberikan jawaban yang bisa menyenangkan hatinya. Walaupun dia tauh sepertinya itu akan mustahil.

"Aku tetap gak mau. " Jawab nya dengan tegas.

"Oke kalau kamu gak mau , berarti besok kamu harus kerja di kantor Papa. Papa sendiri yang akan bicara dengan teman - teman Band kamu itu untuk mengeluarkan kamu. Atau kalau perlu di sekalian di bubarkan saja. " tegas Papa nya.

"Papa gilaa ya ?? Enak aja mau bubarin Band aku. Aku gak terima. !! " Balas Bryan dengan marah. Dia merasa kali ini Papa nya benar - benar keterlaluan.

"Yasudah , kalau kamu gak mau Band itu Papa bubarkan , kamu harus ikuti keinginan Papa. Kamu selama ini mau studio musik kan ? Papa bisa kasih kalau kamu mau. Asal yah itu harus nikah sama anak teman Papa. " Kata Papa nya santai

Bryan berfikir keras. Apakah dia harus ikuti kemauan Papa nya atau tidak. Iming - imingnya sebuah studio musik. Salah satu impian dia dari dulu yaitu ingin punya studio sendiri. Tapi kenapa buat dapatin itu semua ,harus dengan cara seperti ini.PAPA KEJAAMM.. teriaknya dalam hati.

"Gimana , kamu mau kan ? " Tanya Papa nya lagi.

"Tetap Tidak. !!! " Papa nya kaget mendengar jawaban anaknya. Padahal dia sudah senang siapa tauh tawaran ini bisa membuat anak nya berubah pikiran.

"Mending aku keluar aja dari rumah kalau Papa dan Mama tetap maksain aku buat nikah. " lanjutnya dengan emosi.

"Oke silahkan saja kamu keluar. Kamu pikir Papa gak bisa menemukan kamu di luar sana ? Kamu tauh kan ,Papa bisa melakukan apa saja. Begitu kamu keluar ,dan Papa bisa menemukan kamu maka saat itu juga semua impian kamu selesai. " Ancam Papa nya

SIAL. !! Maki Bryan dalam hati nya. Dia tauh dia tidak bisa menang dari Papa nya. Papa nya pasti akan mudah menemukan nya ,kemana pun dia pergi.

"Papa benar - benar keterlaluan sama anak sendiri. !! " Kata Bryan dengan marah dan langsung pergi meninggalkan Papa nya yang tersenyum penuh kemenangan.

"Selama nya kamu tidak akan bisa menang melawan Papa nak. " gumam Papa nya dengan senang

****
BRUUKKK...
Bryan membanting pintu kamar nya dengam kesal. Sekarang dia benar - benar bingung. Dia tauh bahwa kedua orang tua jika sudah punya kemaun keras , maka itu harus terjadi. Mau sekeras apa pun juga dia melawan tetap pada akhirnya akan kalah juga.

Bryan berfikir dengan sangat lama di kamarnya sampai akhirnya dia keluar dari kamar dan menuju ke kamar Papa mama nya. Tanpa mengetuk pintu lagi , dia langsung masuk begitu saja. Papa nya sedang duduk santai menonton Tv

"Aku akan ikuti kemauan Papa. " kata Bryan dengan keras. Papa nya yang sedang menonton Tv langsung kaget mendengar kata - kata anak nya itu.

"Kamu serius ?? " tanya Papa nya dengan tersenyum

"Tapi dengan syarat , aku gak mau pernikahan nya di ekspos ke publik. Cukup keluarga aja yang tauh. Aku juga gak mau ada party. Cukup catatan sipil dan pemberkatan di Gereja. " Kata Bryan panjang lebar

"Oke. Tidak masalah. Papa penuhi semua keinginan kamu. " Kata Papa nya senang.

"Satu lagi. . Aku minta uang bulanan 2x lipat dari yang biasa dulu papa kasih sewaktu aku masih kuliah." Lanjut Bryan sambil menatap Papa nya.
Semenjak dia selesai kuliah , kedua orang tua nya tidak lagi memberikan uang bulanan. Kalau pun di kasih paling hanya untuk uang bensin. Jadi selama ini dia benar - benar hanya mengandalkan hasil dari manggung Band nya di berbagai kafe. Kadang juga dia diam - diam minta uang sama kakaknya Rama.

"No problem. Papa ikuti semua keinginan kamu. Baiklah ,jadi kamu siap ya. Sabtu besok kita langsung ke rumah Om Darma buat ngelamar anak nya. " Kata Papa nya sambil tertawa senang.

Aaarrrghhhh... Bryan berteriak dalam hati nya. Orang tua yang Kejam!! . Batin nya sambil keluar dari kamar Papa nya dengan terkulai lemah.

Fall In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang