Bab 48

7.6K 252 37
                                    

Pagi-pagi sekali Gaby telah bangun dan langsung menuju ke dapur. Niatnya untuk membuatkan sarapan serta bekal buat Bryan yang hari ini akan manggung di beberapa Tv swasta. Bukan cuma hari ini saja tetapi dalam satu minggu ini Bryan dan kawan-kawan nya akan sibuk karena akan tampil di Tv serta di beberapa radio yang terkenal di kota Jakarta.

Beberapa bulan menikah dengan Bryan, membuat Gaby sekarang mulai  mahir memasak dan membuat kue. Kalau dari awal Bryan bersikap baik dan memanjakan Gaby, mungkin saja sampai sekarang Gaby belum bisa di dapur. Yaah meskipun Bryan dulunya galak tetapi setelah dipikir-pikir lagi, itu semua buat kebaikan Gaby juga. Sekarang dia bisa lebih berhemat, tidak boros lagi seperti dulu. Semua itu berkat Bryan.

Gaby yang sedang menyusun makanan di atas meja tersenyum sendiri membayangkan perlakuan Bryan kepadanya dulu ketika pertama kali dia menginjakkan kaki di rumah ini. Mereka sudah seperti Tom dan Jerry. Ada saja hal-hal sepele yang menjadi bahan perdebatan atau pertengkaran mereka. Mengingat hal itu, entah kenapa Gaby jadi kangen ingin bertengkar lagi dengan Bryan. Nah loh... 

"Kamu mikirin apa sih, pagi-pagi udah senyum sendirian di dapur." Tanya Bryan yang tiba-tiba sudah muncul dan langsung menuju ke meja makan.

"Hei.. sudah bangun yaa. Ini kan baru jam lima. Kalau masih ngantuk, tidur aja lagi. Jadwal manggung nya kan masih jam 10 pagi."

"Gak apa-apa. Lagian aku gak bisa tidur lagi gara-gara kamu udah bangun duluan."

"Iya kan mau bikin sarapan sama bekal buat kamu nanti siang." Balas Gaby sambil tersenyum manis ke Bryan. Bryan berdiri dari kursinya dan langsung menghampiri Gaby dan memeluknya erat.

"Ihh apaan deh..  Nih aku masih harus masak lagi." Protes Gaby sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Bryan. Tapi usaha nya sia-sia, Bryan justru semakin mempererat pelukan nya.

"Kalau kamu begini terus, yang ada kerjaan aku gak kelar."

"Aku kangeen.. pengen lanjutin lagi yang semalam." Bisik Bryan pelan di telinga Gaby.

"Semalam kan udah sayang. Sampai 2 kali malah. Masa pagi ini mau lanjut lagi." Protes Gaby dengan wajah tersipu malu. Bryan benar-benar membuatnya kewalahan.

"Iya tapi aku mau lagi. Masaknya nanti aja kalau urusan kita sudah selesai." Tanpa menunggu persetujuan dari Gaby, Bryan langsung membopong tubuh Gaby dan membawa nya ke kamar. Walaupun Gaby sudah berteriak meminta untuk di turunkan, akan tetapi Bryan hanya cuek seolah-olah tidak mendengar teriakan dan protes dari mulut Gaby.

Sesampainya di dalam kamar, Bryan langsung mengunci pintu dan memulai apa yang diinginkan nya. Akhirnya Gaby hanya pasrah tidak dapat berbuat apa-apa selain mengikuti kemauan Bryan.

Setelah satu jam berlalu dan mereka telah selesai, Gaby langsung berlari ke kamar mandi meninggalkan Bryan yang masih berbaring diatas tempat tidur.

Setelah ini tujuan Gaby kembali ke dapur untuk melanjutkan masak memasaknya yang tertunda. "Aahhhhhhhh..... Udah jam 6 lewat!!" Teriak Gaby karena kaget melihat jam dinding di dalam kamar.

"Apaan sih sayang, emang kenapa kalau jam 6 ?" Balas Bryan dengan cuek nya.

"Iihhh kamu sih... ngajakin main mulu. Aku hari ini ada kuliah pagi, mau ada Quiz. Aku juga belum bikin bekal buat kamu." Protes Gaby dengan kesal lalu segera keluar dari kamar dengan langkah cepat.

"KALAU AKU GAK JADI BIKIN BEKAL BUAT KAMU, JANGAN PROTES YAA.!!" Teriak Gaby sebelum benar-benar turun ke lantai satu. Bryan benar-benar mengacaukan semua rencana nya pagi ini.

Bryan yang mendengar teriakan Gaby hanya tertawa penuh kemenangan. Dia tidak peduli lagi dengan bekal makan siang nya, yang penting dia bisa happy pagi ini.

Fall In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang