Bab 45

7.3K 241 27
                                    

Gaby membuka matanya pelan sambil meraba-raba meja di samping tempat tidurnya. Niatnya ingin mencari ponsel nya dan melihat jam. Tapi tiba-tiba dia merasakan sakit dan nyeri dibagian bawah selangkangan nya. Otaknya kembali berputar untuk berusaha mengingat apa yang terjadi. Matanya membulat menyadari kalau sekarang dia berada di kamar Bryan. Dengan cepat dia menoleh ke sampingnya dan melihat Bryan sedang tertidur pulas sambil memeluk bantal gulingnya.

Gaby menggigit bibir bawahnya dengan pelan dan berusaha untuk turun dari tempat tidur. Dia kemudian sadar kalau ternyata dia tidak memakai sehelai benang pun di badan nya. Dia mengintip kedalam bilik selimut yang di pakainya dan menutup matanya karena malu.

Sekarang dia harus cepat-cepat keluar dari kamar Bryan sebelum orangnya bangun. Gaby sedikit menyesal kenapa harus melakukan itu berdua semalam. Awalnya dia menolak namun lama kelamaan dia tidak kuasa menahan godaan yang di tawarkan oleh Bryan. Dan akhirnya mereka melakukan nya untuk pertama kalinya sebagai suami istri. Bila mengingat kejadian itu lagi, Gaby sangat malu sekali. Itu adalah pertama kalinya buat dia. Bahkan bisa dibilang dia sangat tidak berpengalaman.

Dengan susah payah Gaby berusaha mengumpulkan pakaian nya yang berserakan di lantai dan di tempat tidur. Dia tidak ingin Bryan terbangun.

"Sayang.... kamu ngapain ?"

Itu suara Bryan. Gaby menoleh kaget dan cepat-cepat berlari ke kamar mandi dengan selimut yang masih melingkar di badan nya. Siaaal.. kenapa harus bangun sekarang sih ? Malu-maluin aja.. batin Gaby di dalam kamar mandi sambil memakai pakaian nya. Saat berlari tadi paha dan selangkangan nya amat sakit dan perih. Sekarang untuk berjalan keluar kamar mandi pun dia tidak sanggup.

Tok.tok.tok...
Pintu kamar mandi diketok dari luar. Itu pasti Bryan pikir Gaby.
"Aduh.. gimana nih ? Masa gue harus stay di dalam sini terus. Tapi kalau gue keluar, mau taruh dimana muka gue??" Gaby menggigit bibir nya panik.

"Gaby.. kamu ngapain lama banget di dalam ? Kamu gak apa-apa kan ?" Teriak Bryan dari luar

"Iya gak apa-apa koq." Balas Gaby singkat.

Akhirnya setelah beberapa menit bergumul di dalam kamar mandi, akhirnya Gaby keluar juga. Dia melihat Bryan masih berdiri di depan kamar mandi sambil bersandar pada kursi yang tidak jahu dari situ.

"Akhirnya keluar juga.. lama banget di dalam. Ada apa sayang?" Tanya Bryan sambil menghampiri Gaby dan memeluknya erat. Gaby hanya pasrah di peluk seperti itu. Dia bingung harus berkata apa kepada Bryan.

"Dari tadi koq kamu diam aja. Sebenarnya ada apa sih ?" Tanya Bryan sekali lagi karena penasaran.

"Hmm.. sorry. Sebenarnya.... aku.... aku... malu." Gaby menundukkan kepalanya tidak berani menatap Bryan.

Hahahahahhahaa....

Gaby mendongak mendengar suara ketawa Bryan. "Kok kamu malah ketawa sih ??" Protes Gaby dengan kesal

"Iya habisnya kamu lucu sih. Kamu malu kenapa? Apa karena kejadian semalam? Ya ampun sayaaang.. itu wajar kali. Kita kan sudah suami istri. Kenapa harus malu ?" Bryan mencubit pipi istrinya itu dengan gemas.

"Tapii tetap aja aku malu tahu. Lagian kamu tahu gak kalau aku tuh berusaha nahan sakit nya. Sekarang aja mau jalan aja susah. Trus gimana aku ke kampus hari ini ?" Sungut Gaby dengan muka ditekuk

"Hari ini kamu gak usah kuliah dulu. Titip absen aja sama teman kamu. Kalau gak salah namanya Ayu kan ?"

"Yaudah kalau gitu aku mau tidur aja lagi. Kamu yang bikin sarapan ya ? Aku gak mungkin mau kedapur dalam keadaan begini." Sungut Gaby.

"Oke sayang. Untuk kali ini aku yang ngalah. Aku bakal tanggung jawab dengan apa yang udah aku perbuat ke kamu semalam. Kamu istirahat aja. Tar sarapan nya aku anter ke kamar." Bryan tersenyum lebar mencium kening Gaby lalu segera keluar dari kamar menuju ke dapur.

Fall In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang