Chapter 01. the way that you choose

7.7K 430 10
                                    

Story selanjutnya dari Author Dragonjun dengan judul Love and Pride

Telah terbit izin dari Dragonjun untuk menerbitkan cerita ini pada tanggal 08 Maret 2016

Link bersangkutan : https://www.fanfiction.net/s/11699516/1/LOVE-and-PRIDE


so~Happy Reading ^_^


************************************************************************************

26 Desember 1997

Hari ini hari yang sangat penting, hari dimana mereka memilih jalan mereka. Hari dimana secara resmi mereka berada di pihak kegelapan. Para pengikut Pangeran Kegelapan dengan jubah hitam yang melambai berkumpul membentuk lingkaran, menantikan upacara selamat datang bagi pendatang baru mereka.

Ini adalah upacara yang sudah sering dia ikuti dalam enam bulan belakangan ini. sejak kematian Albus Dumbledore, sudah sering dia melihat beberapa temannya, juga kakak kelasnya yang sudah lulus dari Hogwarts untuk mendapatkan yang kata mereka adalah penghargaan, Tanda Kegelapan.

Mereka adalah anak-anak dari pelahap maut, itu adalah takdir mereka, suka atau tidak suka menjadi pelahap maut juga. kakeknya adalah pelahap maut, begitu juga dengan ayahnya, dan kali ini adalah gilirannya. Upacara ini di lakukan untuk sahabat baiknya, teman terdekatnya. Orang yang paling dia kenal dan yang paling dia ketahui tidak mau untuk mendapatkan tanda kegelapan. Tapi sahabatnya ini, adalah yang paling tidak mau mengikuti jejak ayahnya. Tapi sekarang di sinilah dia, di tengah-tengah lingkaran untuk mendapatkan penghargaan yang akan membuat mereka mati membusuk di neraka.

Draco melihat sahabatnya berdiri dengan tenang. Seberapa pun takut dan tidak mau, Draco tau temannya tidak akan pernah kehilangan sikapnya yang dingin. Dia selalu iri pada sikap sahabatnya yang tidak terusik dengan segala bentuk omong kosong yang ada di sekitarnya. Seperti saat ini ketika semua orang, termasuk dirinya. Berdiri ketakutan di depan Pangeran Kegelapan, Theodore Nott tetap berdiri tegak dan tidak terkalahkan, Peragaannya hampir sama walaupun tidak sehebat seperti ayah baptisnya, Severus Snape.

Cahaya ungu berkilauan dari tongkat Pangeran Kegelapan yang mengarah pada lengan sebelah kiri sahabatnya itu, Theo terduduk berlutut kesakitan. Lalu kemudian cahaya ungu itu lenyap dan di gantikan sorai-sorai kemenangan untuk menyambut anggota baru mereka.

"Para pelahap mautku, malam ini kita mendapatkan satu saudara lagi, Theodore Nott putra Theodoros Nott menjadi pelengkap dalam persaudaraan kita," kata Voldermort dengan pelan berbisik bagai ular. Kemudian dia pergi berpaling dengan nagini dan suara sorai-sorai kembali memenuhi ruangan. Botol-botol minuman muncul di meja dan mereka mulai berpesta.

Draco melihat Severus mengambil lengan Theo dan membawanya keluar ruangan, Draco mengikuti namun tidak tau ke mana mereka pergi. Dia terus berjalan mencari, dia harus menemukan Theo. Sampai kemudian suara pintu perpustakan terbuka, Draco menyender ke samping agar figurnya tersamarkan oleh cahaya obor dan kemudian Severus Snape keluar dari perpustakan.

Draco menunggu sampai Severus Snape agak jauh sebelum dia mendekati perpustakaan. Dia menemukan sahabatnya di sana sedang terduduk memegang lengannya yang baru saja diberi tanda kegelapan.

"Theo," panggil Draco mendekati Theo.

"Jangan mendekat," Theo memperingatkan, ada butiran air di matanya, untuk pertama kalinya dalam waktu yang cukup lama dia melihat Theo menangis. Terakhir kali dia melihatnya menangis adalah ketika dia berusia 7 tahun di pemakaman ibunya, selebihnya dia tidak pernah melihat Theo menangis. Tidak kali dia terjatuh, tidak ketika ayanya memberinya latihan keras yang membuatnya terluka parah.

"Theo, aku ingin meno-"

"Jangan bicara omong kosong, Malfoy!" potong Theo.

Draco menahan nafas, dia merasa sesuatu yang aneh, dia benci itu. Berbeda dengan Blaise, Draco dekat dengan Blaise tapi kadang Blaise memanggilnya Malfoy untuk bercanda atau ketika dia marah, sedangkan Crabbe dan Goyle kadang memanggilnya Malfoy kalau mereka sedang takut dimarahi olehnya. Tapi Theo tidak pernah memanggilnya Malfoy, dalam waktu serius ataupun sedang bercanda.

"Theo aku hanya ingin menolongmu," kata Draco lemah.

"You never try!" bentak Theo.

"Theo, we are Brothers, kita-"

"Shut it!" bentak Theo, kali ini dia memandang Draco langsung dan menunjuk tanda kegelapan yang ada di lengan kirinya. "Slytherin yang membuat kita bersaudara Malfoy, bukan ini. dan kau tidak pernah mencoba untuk menolaknya!"

Dan dengan itu Theo keluar dari perpustakaan meninggalkan Draco sendiri. Perasaan itu adalah kali pertama dia merasa benar-benar kehilangan. Theo adalah sahabat baiknya. Sahabatnya sejak kecil dia melihatnya di hukum oleh ayahnya dan luka lebam di sekujur tubuhnya karena ayahnya. Mereka tidak pernah menunjukan keakraban di aula besar atau di kelas, tapi di asrama Slytherin dan dimana mereka hanya berdua, semua anak Slytherin tau bahwa persahabatan mereka sangan erat.

Perasaan itu membuatnya kesal, dia tidak pernah merasakan hal seperti ini, tidak ketika Pangeran Kegelapan mengancam membunuh kedua orang tuanya, karena dia tau Pangeran Kegelapan masih membutuhkan emas keluarganya. Theo marah karena Draco menerima Tanda Kegelapan dan dia adalah orang terakhir dari anak-anak laki-laki pelahap maut di tahunnya yang menerima Tanda kegelapan, karena sebisa mungkin dia menghindar. Tapi kali ini dia tau, dia kehilangan Theo untuk selamanya dan itu terakhir kalinya dia melihat sahabatnya itu.



LOVE and PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang