Chapter 10. Mommy's Story

1.9K 172 13
                                    

19 september 2005

Sebagai seorang gadis darah Murni, Narcissa mempersiapkan dirinya sebagai seseorang yang pantas untuk menyandang nama besar Malfoy sejak kedua orang tuanya menjodohkannya dengan Lucius Malfoy. Peragaian sebagai seorang aristrokat, bukanlah hal yang cukup sulit karena dia dibesarkan dari salah satu keluarga darah murni yang paling tua, Black. Narcissa sudah terbiasa menahan dirinya dan selalu menampakkan wajah datar tak ada emosi.

Tapi diluar itu semua dia tau, bahwa dia adalah wanita yang lemah lembut. Dia menangis ketika melihat kedua orang tuanya mengusir saudari perempuannya, Andromeda karena Andromeda ingin menikah dengan darah lumpur walaupun dia tidak pernah banyak bicara dengan saudarinya itu. Dia menangis ketika dia harus menikah dengan Lucius Malfoy seorang darah murni yang dingin yang hanya pernah satu kali berkencan sebelum akhirnya menikah. Dia menangis ketika anaknya mendapatkan tanda kegelepan.

Namun tidak ada seorangpun yang bisa melihat kelemahan itu di balik topengnya. Dia sudah terlahir dengan topeng tanpa ekspresi yang menjadi kutukan bagi keturunan darah murni, terutama bangsawan tua 'Black'. Dia juga amat bersyukur walaupun hidupnya terasa kesepian dan sedikit tawa, dia memiliki suami yang –walaupun sama dingin seperti keluarganya- amat menjaga dirinya, dia tidak yakin apakah itu bisa dikatakan cinta, tapi Lucius adalah suami terbaik yang bisa di dapatkan dari perjodohan keluarga darah murni dan terutama karena dari pernikahannya itu dia mendapatkan anak yang tampan bagai malaikat.

Namun sekali lagi bukan hal yang alami untuknya, untuk menunjukan dan mengekspresikan kasih sayang pada orang lain. Dia hanya menganggukkan kepala memberi apresiasi ketika bertemu kembali dengan Andromeda, tidak ada pelukkan atau kecupan, begitu pula dengan ketika dia mendapati Draco masih hidup di aula besar saat perang. Orang tidak akan mengira bagaimana dia bisa sangat dinginnya berbohong pada pangeran Kegelapan untuk bisa bertemu dengan putranya dan hanya menarik anaknya ke dalam pelukkan singkat karena bersyukur putranya selamat.

Anaknya adalah segalanya baginya. Hidup di keluarga yang tua dan kolot, Narcissa berbeda dari yang lain karena dia sangat menyayangi putranya lebih dari apapun, suatu kualifikasi yang tidak dimiliki orang-orang yang satu golongan dengannya. Melihat putranya tumbuh menjadi anak yang tampan dan manja merupakan kebahagiannya. Namun dibalik itu juga dia merasa ada kekhawatiran. Putranya tumbuh menjadi anak yang congkak yang membangga-banggakan ayahnya. Hal itu membuatnya sedikit sedih karena Putranya tumbuh seperti Lucius, walaupun begitu dia tidak bisa mengutarakan keberatan karena memang hal itulah yang di pegang teguh oleh keluarganya.

Narcissa membesarkan putranya sebaik mungkin. Baginya, Draco, adalah anugerah terindah yang pernah dia miliki. Putranya amat tampan, juga pintar. Draco kecil sangat manja namun penyayang. Draco memiliki anjing peliharaan, hal yang tadinya ditentang oleh Lucius, namun kemudian dia bisa membujuk suaminya itu, sayangnya anjing itu mati 2 tahun setelahnya. Kematian yang seharusnya di pertanggung jawabkan oleh Lucius.

Draco juga menyukai keindahan. Dia sangat suka bermain di taman dan mengambar. Kadang Draco suka memetik beberapa bunga yang di taman dan memberikan padanya. Hal yang menurutnya amat manis. Bahkan sampai dia besar kadang dia masih suka mengambar bahkan putranya bisa melukis dengan baik.

Saat putranya mulai beranjak remaja, Narcissa dengan hati-hati memantau perkembangan putranya. Dia mendapatkan surat dari gadis Parkinson bahwa dia sangat senang menjadi pacar Draco, dan menceritakan angan-angannya untuk menjadi the Next lady Malfoy. Walaupun Narcissa tidak begitu suka dengan Pansy, dia tidak terlalu ambil pusing karena toh anaknya masih remaja dan berkat apa yang dia dengar dari percakapan Draco dan Theo, Draco nampaknya pun tidak benar-benar menyukai Pansy. Tidak bisa dia sangkal anaknya sedang dalam masa puber dan dia mengingatkan dirinya sendiri bagaimana pemuda-pemuda slytherin pada masa seperti itu.

LOVE and PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang