Tika sudah berada dalam club malam tempat dimana Exsa biasa bekerja. Kali ini berbeda, banyak lelaki melirik Tika dan berbuat senonoh terhadapnya.
Seorang laki-laki sedang menggoda Tika dan mengenggam erat tangan Tika.
"Aaaah lepasin! Lepasin!" ujar Tika pada laki-laki yang sedang menggodanya.
Exsa yang melihat Tika sedang dirayu oleh seorang laki-laki segera berlari dan menyelamatkan Tika dari laki-laki itu.
"Lepasin ngga?! Anjing ya elo beraninya sama cewe!" maki Exsa pada laki-laki yang sedang merayu Tika.
Laki-laki itu segera menampar Exsa yang berusaha menghalangi dirinya dengan Tika. Seorang laki-laki yang melihat perkelahian diantara kedua perempuan dan satu laki-laki segera memisah mereka agar perkelahian bisa berakhir.
Laki-laki itu berusaha menyelamatkan Tika dan Exsa dari perkelahian yang terjadi meskipun pipinya akhirnya terluka karena laki-laki si biang kerok itu menonjok pipinya.
"Maaf ya gara-gara nolongin aku kamu jadi gini." ujar Tika meminta maaf pada laki-laki yang telah menolongnya.
"Yaelah santai aja kali. Kenalin gue Ghani." sahut laki-laki itu yang ternyata bernama Ghani.
"Gue Tika. Makasih banyak ya."
"Iya sama-sama. Makasih juga ya elo udah bersihin luka gue. Yaudah gue cabut dulu. Ini kartu, nama gue, nanti contact gue ya di nomor yang ada di situ." sahut Ghani sambil tersenyum.
Tika membalas senyum Ghani lalu menyimpan kartu nama Ghani ke dalam tasnya.
Exsa yang melihat kedekatan Tika dengan Ghani nampak tidak suka.
"Gue ngga suka liat Tika deket sama Ghani." ujar Exsa pada Dessy ketika melihat Tika dan Ghani.
"Yaelah lebay deh elo. Gue ngerti kok kalo elo suka sama Tika. Tapi inget ya Sa, dia itu temen kita." sahut Dessy.
Exsa menghembuskan nafas kasar lalu berlalu meninggalkan Dessy yang masih saja menatap Tika dan Ghani.
******
Seorang laki-laki dengan tampilan kemeja dibalut jas hitam berjalan menghampiri Dessy sambil tersenyum pada Dessy.
"Dessy ya?" sapa laki-laki itu sambil tersenyum lebar kepada Dessy.
Dessy hanya mengangguk sambil tersenyum simpul.
"Masih inget gue ngga Dess?" sambung laki-laki itu.
Dessy menatap tajam laki-laki itu lalu menggelengkan kepalanya.
"Gue Fernando Dess. Temen smp elo yang dulu pernah nembak elo." ujar laki-laki itu yang ternyata bernama Fernando.
"Ya ampun Fer, sorry gue ngga ngerti elo. Elo beda banget soalnya." sahut Dessy sambil tersenyum lebar pada Fernando.
"Malem ini kosong? Bisa temenin gue?"
"Tapi Fer gue lagi nunggu...." ujar Dessy terpotong.
"Tenang gue bayar tarif elo asal elo mau ngobrol sama gue malem ini. Gimana deal?" sahut Fernando.
Dessy mengangguk lalu mengikuti langkah Fernando menuju mobilnya.
"Mau kemana?" tanya Fernando di tengah perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virginia
AcakTika gadis berumur 16 tahun yang mengalami masalah dengan keluarganya hingga ia tidak berani untuk kembali ke rumahnya tak sengaja bertemu dengan Velin gadis yang terkenal sebagai mucikari siswi Smu di sekolah Tika. Velin yang merasa iba melihat Ti...