Part 10

7.9K 62 1
                                    

Velin melangkahkan kakinya menuju halaman parkir club malam tempat biasa ia menghabiskan waktu malamnya.

Velin memutar bola matanya ke segala penjuru area parkiran, ia sedang mencari seseorang yang sudah berjanji dengannya sejak dua hari yang lalu.

"Vel.. Velin." teriak seorang perempuan yang melambaikan tangannya ke arah Velin hingga membuat Velin melangkahkan kakinya menghampiri perempuan itu.

"Gimana Vin jadi?" tanya Velin saat baru saja duduk di sebelah perempuan itu yang ternyata bernama Vina.

"Jadi Vel, udah deal segitu kan?" jawab Vina.

"Ya udah deal segitu lah. Segitu juga bisa elo pake buat bayar spp elo selama 3 bulan kan Vin?" ujar Velin sambil menatap Vina tajam.

"Iya bisa Vel. Orangnya mana?"

"Bentar lagi juga dia dateng. Inget ya gue ngga tanggung jawab sama segala sesuatu yang bakal terjadi sama elo. Niat gue baik, gue bantu elo."

"Iya Vel gue ngerti kok. Gue makasih banyak ke elo ya."

Velin hanya tersenyum lalu memberikan sesuatu kepada Vina.

Sebuah mobil avanza berwarna silver berhenti tepat di area parkiran club malam tempat biasa Velin berada disana.

Velin segera menghampiri mobil itu.

"Hallo om." sapa Velin ramah saat orang di dalam mobil itu membuka kaca mobilnya.

"Hallo Velin sayang." sahut Om Rudi menyapa balik Velin.

"Barangnya udah siap tuh om."

"Gimana oke?"

"Oke banget lah om."

"Ini uangnya. Kalo kamu bisa sediain satu aja yang masih prawan om bakal bayar mahal untuk itu."

"Nanti coba Velin cariin ya om. Have fun ya om." ujar Velin sambil bergegas meninggalkan mobil om Rudi.

******

Ghani yang baru saja tiba di club malam tempat dimana Tika berada memutar bola mata nya ke segala sudut club malam itu. Namun nihil ia tak menemukan keberadaan Tika disana.

Ghani memutuskan untuk menghampiri Exsa sahabat baik Tika yang sedang bekerja di club itu.

"Sa, Tika kemana ya gue kok ngga liat dia si?" tanya Ghani santai pada Exsa.

"Elo lagi! Masih berani ya elo nanyain Tika dimana?! Elo pikir setelah elo buat dia nangis karena elo mau nodain kesuciannya dia gue bakal ngasih tau keberadaan Tika hah?! Asal lo tau ya, kalo lo udah buat dia nangis kaya kemarin berarti elo juga harus siap berhadapan sama gue!!!!" maki Exsa ketus pada Ghani.

"Sa tapi kemarin gue ngga ada niat buat ngerusak dia. Pleasa Sa, elo harus tau kalo gue sayang sama dia jadi gue ngga mungkin ngerusak cewe sepolos dan secantik dia Sa." ujar Ghani berusaha memberi penjelasan pada Exsa.

Plakk!!!

Sebuah tamparan dari Exsa mendarat dengan mulus di pipi Ghani dan sukses memancing emosi Ghani.

Dugh!

Ghani membalas tamparan dari Exsa dengan tonjokan di pipi sebelah kanan Exsa.

Mereka semakin liar dan tak bisa dipisahkan mesti sebagian besar orang yang mengunjungi club malam ini mencoba memisahkan Exsa dan Ghani.

VirginiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang