Tika berlari menuju kamar Dessy dengan membawa tas make upnya. Dessy yang melihatnya nampak heran dengan tingkah sahabatnya itu.
"Tikaaaa? Elo mau kemana si rapi gitu?" tanya Dessy bingung.
"Gue mau ke apartement si Ghani." jawab Tika sambil terus mengenakan eyeliner.
"Serius elo mau ke tempat Ghani?"
Tika hanya mengangguk.
"Emangnya kalo si Ghani minta ciuman elo bisa?" ledek Dessy.
"Bisa dong. Mau bukti?" ujar Tika menyakinkan Dessy.
Tika segera mencium bibir Dessy dengan kilat dan tersenyum padanya.
"Udah gitu doang?" ledek Dessy lagi.
"Yaelah masa gue mau contohin lama di bibir elo! Yang ada nanti gue dikira lesbi lagi."
"Ihh jijik gue sama lesbi!"
"Oh iya Dess, gimana? Penampilan gue udah perfect kan? Udah cantik belum?" sahut Tika.
"Emmm... Bentar gue amati dulu." ujar Dessy sembari pura-pura mengamati penampilan Tika.
"Itu kayanya lipstiknya kemerahan ya. Biasanya cowo ngga suka sama cowo yang lipstiknya tebel! Hapus gih!" ujar Dessy setelah selesai berpura-pura mengamati penampilan Tika.
"Ah masa si? Perasaan ini warna lipstik paling muda deh." ujar Tika tak percaya sembari kembali bercermin untuk mengecek lagi penampilannya.
"Enggak enggak gue boong kok. Elo udah cantik kok Tik." sahut Dessy sambil merebut cermin yang Tika genggam.
"Serius?" tanya Tika singkat.
"Iya gue serius. Malem ini lo cantik banget Tik. Gue ngga nyangka kalo temen gue secantik ini. Pasti Ghani suka banget deh sama penampilan kamu." jawab Dessy sambil tersenyum.
"Yaudah Dess gue ke tempat Ghani dulu ya."
"Have fun Tika sayang. See you."
Tika melambaikan tangannya lalu bergegas keluar kamar Dessy yang diikuti oleh Dessy yang juga keluar dari kamar kosnya.
Exsa yang baru saja keluar dari kamar kosnya melihat Tika dengan tampilan manisnya pergi dari rumah kos bunda yang menjadi tempat tinggalnya.
"Dia mau kemana?" tanya Exsa pada Dessy yang sedang berjalan di depan kamar kosnya.
"Ke tempat si Ghani." jawab Dessy singkat sambil terus melangkahkan kakinya menuju ruang tamu rumah kos milik bunda. Exsa mengikuti langkah Dessy dan duduk di atas sofa yang sama dengan Dessy.
"Mereka semakin dekat ya Dess?" tanya Exsa mengawali percakapan.
"Kayanya si iya. Udahlah Sa, harusnya elo bisa nyimpen semua rasa elo ke Tika. Elo ngga mau kan dia tahu kalo elo sebenarnya -----" sahut Dessy yang dibiarkan menggantung begitu saja.
"Tapi Dess, gue ngga yakin kalo si Ghani itu beneran tulus sama Tika. Gue takut kalo Ghani cuma mau mainin hati Tika. Gue ngga mau liat dia nangis."
"Yaelah jangan lebay gitu ah! Udah lah lo posthink aja kalo Tika ngga bakal terluka sama si Ghani."
Exsa hanya mengangguk lalu tersenyum tipis ke arah Dessy.
******
Tika melangkahkan kakinya turun dari taksi dan masuk ke dalam area lobby Squad Apartemen.
Seseorang pemuda yang tak lain adalah Ghani sudah menunggu kedatangan Tika di lobby.
Ghani segera menghampiri Tika sambil tersenyum manis ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virginia
AcakTika gadis berumur 16 tahun yang mengalami masalah dengan keluarganya hingga ia tidak berani untuk kembali ke rumahnya tak sengaja bertemu dengan Velin gadis yang terkenal sebagai mucikari siswi Smu di sekolah Tika. Velin yang merasa iba melihat Ti...