Aneh

73 3 0
                                    

"Tak.. Tak.. Tak.. Tak.." Kami berdua menaiki tangga ke lantai dua.

Sungguh? Haruskah aku berbagi kamar yang sudah aku tempati selama ini dengannya? Memang kamarku cukup besar, nyaman, juga selalu bersih karena bu Reyn, pembantu di rumah ini selalu membereskannya. Ada dua jendela besar langsung menghadap ke taman depan, dan balkon yang menghadap ke arah kolam di belakang.

Aku sungguh menikmati pemandangan ini setiap kali aku merasa banyak pikiran. Aku selalu mendapat ketenangan saat duduk di kursi putih yang tepat berada di balkon. Menikmati hembusan angin yang menerbangkan jauh masalah yang di otakku, juga gemericik air yang menenangkan hati.

"Apa kamu tidak lapar? Aku bisa membuat roti isi untukmu." tawarku. Ya, setidaknya aku bersikap ramah padanya.

Apa jawabannya? Dia hanya menggeleng pelan tanpa menoleh ke arahku! Mungkin ia masih malu padaku. Atau dia takut padaku karena aku terlihat harus akan darah? Hahahaha tentu saja tidak.

Are You Devil?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang