Friendship

37 2 0
                                    

Yang bisa mengerti perasaanku selama ini hanya Angeline, sahabat sekaligus teman bandku. Tak jarang kami pergi ke kafe untuk saling curhat dan menghibur.

"Kenapa matamu? Apa kau terkena tinju Dave? Hahahaha..." Angeline membuka obrolan kita hari ini. Omong-omong, Dave adalah teman sekelas kami, dia bertubuh gendut dan suka meninju anak yang mengganggunya.

"Mataku bengkak, semalam aku terus menangis gara-gara mereka meninggalkanku untuk berlibur selama seminggu ke luar kota. Apa mata ini membuatku kelihatan buruk? Padahal aku sudah menutupinya dengan make up mama."

"Tenanglah, kau tetap cantik. Aku bisa menemanimu."

"Thanks, apa malam ini kau bisa menginap di rumahku. Kau tau kan bu Reyn tak bisa menginap di rumahku. Setiap hari ia datang jam 6 untuk membuatkanku sarapan, membersihkan rumah, dan pulang jam 3 sore. Ayolah, temani aku. Please.. "

"Baiklah.. Ok sampai nanti ya.. Aku akan mengirim pesan untukmu."

Akhirnya, lega rasanya. Sungguh beruntung aku memiliki sahabat sebaik dia.

"Aku datang! Apa kau tak mau membuka pintu untuk sahabat tercantikmu ini!" teriak Angeline dari luar.

***

"Baiklah ini ranjang Ryan, kau tidur disini, kalau kau butuh sesuatu bilang saja padaku. Ayo kita nonton film horor yang baru aku beli kemarin. Jangan bilang kalau kau mengantuk. Ini kan baru jam 9."

Kami pun menonton film itu. Sekitar jam 1 kami baru tidur.

Are You Devil?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang