Tangisku masih belum berhenti. Masih kurasakan bulir-bulir hangat menetes di pipiku. Beliau juga berkata bahwa sebelum ada Ryan di rumah ini, ia sering melihat sosok anak kecil dan seorang ibu berada di samping kiriku.
Aku bertanya kenapa Angeline diganggu?
"Itu karena ranjang Ryan ditempatinya, ibunya tak suka itu."
"Jadi Ryan yang selama ini? Apa dia hantu?"
"Dia adalah arwah Ryan. Selama ini ia membuat mama dan papa merasa kalau ia anak kandung mereka, dan kamu Grace, kamu adalah anakku, itu sebabnya kamu disuruh membantuku."
"Kami pulang!" teriak mama dan papa. Aku langsung mengusap air mataku dan memeluk mereka.
"Di perjalanan tiba-tiba kami lupa mau kemana, lalu kami pulang. Aneh ya. Ya sudah ayo kita nonton film bareng!"
"Ayoo, aku sayang kalian!" kataku sambil memeluk erat mama dan papa.
Bu Reyn terseyum lega ke arahku. Mulai sekarang dan seterusnya, aku akan bahagia bersama orang-orang yang kucintai.