Pagi itu aku bangun jam 7, tapi aku tak melihat Angeline. Ranselnya pun sudah tidak ada. Di kamar mandi, lantai bawah, taman, dia benar-benar tidak ada. Apa dia sudah pulang? Tapi kenapa dia tidak pamit dulu padaku. Bukankah semalam kamu merencanakan untuk pergi ke toko buku setelah selesai sarapan?
"Angeline sudah pulang pukul 6 tadi, dia terlihat sangat ketakutan, dia hanya menitip pesan "maaf" untukmu." kata bu Reyn.
Kenapa sih Angeline, apa dia marah sama aku ya?
Setelah aku mandi dan sarapan aku menerima pesan singkat darinya, ''maaf ya Grace, semalam waktu aku ke toilet aku melihat sosok wanita, rambutnya panjang, memakai gaun merah dan membawa pisau. Aku bisa melihat dengan jelas matanya semerah darah. Ia terus melihat ke arahku. Aku takut. Tapi saat ku nyalakan lampu, ia menghilang. Aku takut Grace. Dia berteriak agar aku cepat pergi dari tempat Ryan. Kalau tidak dia akan membunuhku. Itu sebabnya aku cepat-cepat mengemasi barang ku dan pergi, untung kau tinggalkan kunci pintu depan untukku. Aku menulis di kertas kecil bertuliskan kata 'maaf', mungkin kertas itu sudah ditemukan bu Reyn. Maaf ya Grace."Belum sempat kubalas pesannya, tiba-tiba wanita yang dibicarakan Angeline berada tepat di depanku, jarak kami hanya sejengkal. Aku tak bisa berteriak! Tubuhku kaku, suaraku tak bisa keluar! Pisau di tangan gadis itu mulai berayun menuju jantungku! Apa aku harus mati dengan cara ini?