"Nah ini ranjangku, yang itu ranjangmu. Pintu itu mengarah ke balkon, dan pintu itu untuk ke toilet. Kita bisa berbagi televisi dan menonton film kesukaan kita paling malam jam 9. Kalau aku sedang belajar, jangan menyalakan televisi dengan volume keras. Kau bisa bermain dengan puzzleku disana," tunjukku ke arah kotak penuh mainan ku, tapi aku sudah jarang memainkannya.
"Ok, kau butuh sesuatu?"
Ia menggelengkan kepalanya sambil menatap ke arah balkon. Hhhh,,, apa dia tak bisa berkata apapun padaku?!
"Kalau tidak, aku mau tidur, night." kataku sedikit sebal. Ia hanya memandangiku dan mulai merebahkan tubuhnya.
Entah kenapa aku tak bisa tidur malam itu. Padahal, setiap aku selesai latihan band, aku pasti akan cepat tidur dan tidurku sangat nyenyak. Padahal di kamar ini sunyi, lampu sudah dimatikan, jendela juga sudah ditutup, tapi kok rasanya dingin banget ya.
Kulirik jam disampingku, haaah sudah jam 11 malam! Kenapa ini?! Aku coba mengganti-ganti posisi tidurku!, tapi tetap saja rasa kantuk itu tak mau menemuiku. Aku coba cara lain, 1,2,3... Aku mulai menghitung sekarang, 104,105.. Aaaah membosankan sekali! Kulihat jam dan sekarang sudah pukul 11.45! Aku mencoba duduk, mengambil gelas di meja kecil samping ranjangku. Aku bisa rasakan dinginnya air yang melewati tenggorokanku, segar..
Tapi..