Part 9

9K 684 46
                                    

Mery

Aku merasakan bulir-bulir keringat di keningku. Aku sudah berlari hampir 45 menit, dan merasakan sinar matahari mulai menerangi lapangan sepak bola tempat aku menghabiskan waktu sendirian sejak tadi bangun dari tempat tidur. Suara Rihanna dalam balutan musik Calvin Harris menggema di telingaku selama berlari, dan membantuku melupakan fakta bahwa aku sudah berlari tanpa henti hampir satu jam.

Ini putaran ke 34 saat aku melihat seseorang berlari ke arahku. Kami berlari mendekat, membantuku mengenali sosok yang ikut bergabung di lapangan sepak bola yang merupakan salah satu fasilitas komplek tempat aku tinggal. Aku tersenyum saat melihat bahwa yang mendekatiku adalah Sonya.

"Morning sleepy head!" Sapaku saat jarak kami semakin dekat.

Aku berlari melewatinya untuk kembali ke trek berlariku agar tetap berada pada jalur. Sonya mengikutiku dari belakang.

"Tungguin aku pemanasan Mer." Kata Sonya sambil berlari.

Aku membalikkan tubuhku lalu menjulurkan lidahku pada Sonya, lalu berbalik lagi.

Aku mendengar Sonya mendengus.

"Kamu lupa ya kalau liburan kali ini kamu sama aku? Baru hari pertama aku udah ditinggal di kamar sendirian."

Aku mendengar nada kesal dari Sonya. Aku hanya nyengir.

"Kamu tidurnya nyenyak banget. Lagian kamu pasti capek karena perjalanan kita semalam, aku ga tega bangunin." Kataku.

Sonya hanya diam di belakangku sambil ikut berlari mengikutiku.

Putaran ke 40 aku memperlambat langkahku dan memilih untuk berjalan agar otot kakiku kembali rileks. Sonya menyusulku lalu berjalan di sebelahku.

"Aku lihat.... treadmill di balkon depan lantai dua. Aku bingung.... kenapa kamu lebih milih lari di lapangan inu?." Katanya diselingi nafas yang terengah karena berlari.

"Udaranya lebih segar."Jawabku singkat sambil terus berjalan.

Sonya memberi ekspresi 'oh'.

"Aku udah selesai jogging, kamu mau lari lagi? Aku tungguin deh." Tawarku.

Sonya menggeleng.

"Aku kesini nyariin kamu, aku bangun karena Tomas telpon aku, dan lihat kamu ga ada, aku tanyain bik yun, dia bilang kamu disini."

Aku merasakan perasaan aneh saat mendengar nama Tomas, tapi tetap merasa senang saat tahu Sonya mencariku.

"Uuu, anak kecil takut ditinggal sendiri ya?" Godaku.

Sonya menyikut lenganku. "Bukan gitu, aku gatau mau ngapain di rumah kamu, aku juga belum ketemu keluarga kamu." jawab Sonya.

"Ya udah, sekarang kita pulang, aku mau buatin jus semangka untuk kamu." Balasku

"Untuk aku aja?" Tanya Sonya.

Aku mengangguk "A mug of Coffee for me."

Sonya memutar bola matanya.

"Kamu jogging tapi minumnya kopi. What a healthy life." Balas Sonya.

Aku hanya nyengir. Kami berjalan kembali ke rumah.

✡✡

Kami menuju bagian belakang rumahku, membiarkan Sonya duduk di bangku taman yang ada di sana, lalu aku masuk melalui pintu belakang langsung menuju dapur. Dua orang asisten rumah tangga mama sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi.

Aku hanya mengangguk saat mereka menyapaku.

Aku lalu mengambil potongan besar semangka segar dari kulkas. Aku memasukkan potongan itu bersama satu sendok madu ke dalam juicer lalu menuangkan buah yang sudah berubah wujud menjadi jus semangka segar ke dalam gelas.

She Likes Girl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang