10 Serangan Pedang Merah Terkuat [#2]

198 10 8
                                    

[BOOK LEVEL #2]


[Minggu, 21 April 2024]

[Bulan ke-6 sejak OutBlock Day]

Hari ini kami―pemain garis depan―sepakat mengadakan pertemuan di Balai Kota Perish. Sebenarnya hanya para guild besar yang diminta untuk hadir dalam pertemuan, namun atas permintaan Ra, aku mewakili ALFA untuk hadir dalam pertemuan besar ini. berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya dimana tujuannya hanya mengkoordinasikan guild-guild kecil dan juga para pemain solo―pemain yang berjuang seorang diri. Tapi kali ini sangat berbeda, menurut party khusus yang dikirim Ra dari Guild «Giant of Destroyer» atau lebih dikenal dengan nama G.o.D untuk melakukan pemetaan.

Pemetaan itu menghasilkan sebagai berikut: Guild PK-ing mulai beraksi terang-terangan, jalur yang di lalui lebih sulit dari lantai sebelumnya, dan kemungkinan besar bos monster yang sedang menunggu memiliki parameter jauh diatas monster-monster sebelumnya terbukti dari monster yang berada dalam dungeon.

Pertemuan yang berlangsung cukup lama namun hanya menghasilkan satu pilihan; raid—penyerbuan. Sepasukan pemain yang dipimpin oleh Ra yang merupakan Master Guild G.o.D, yang dianggap sebagai guild terbesar. Penyerbuan ini diikuti sekitar 300 pemain berlevel tinggi dari 20 party yang berasal dari guild berbeda. Strateginya yaitu: 15 party akan bertarung sepanjang jalur untuk membuka sekaligus menjaga jalur untuk 5 party utama yang akan bertarung melawan bos monster, setelah 5 party utama berhasil masuk ke dalam ruang bos maka party lainnya akan melakukan teleportasi.

Strategi yang cukup cerdik menurutku. Sedikit memaksakan diri ALFA bertarung di garis depan melawan bos monster bersama dengan 4 party lainnya.

Dari awal penyerbuan berlangsung, kami cukup beruntung karena tidak begitu banyak monster yang menghadang di jalur yang kami lalui, setiap kali ada monster yang datang untuk menghadang kami, setidaknya satu party akan menahannya hingga party utama pergi dari sana. Tampaknya para PK-ing tak berani menampakkan diri di depan sepasukan pemain ber-level tinggi. Pemetaan berjalan lancar dan tak mengalami banyak hambatan hingga kami tiba di depan ruang bos tepat 5 party dengan 70 pemain yang tersisa.

Ra terlihat sangat tegang menggenggam gagang pedangnya yang bertipe satu tangan dengan perisai di sisi kirinya.

"Ini akan sedikit sulit," gumamnya ketika melangkah masuk ke dalam ruangan yang bentuknya tampak seperti gua.

Aku hanya sedikit tersenyum melihatnya berkata seperti itu. "Kamu tampak sedikit berubah," ujarku.

"Begitu juga dengan dirimu," balasnya, yang kukira ucapanku tadi tak dia dengar.

Dalam barisan rapat pemain, kami memasuki ruangan gelap dan sedikit pengap. Aku tak terkejut ketika sekumpulan obor menyala dari sudut dan sisi-sisi ruangan. Dari cahaya obor itu akhirnya kami bisa melihat ruangan, tidak... gua yang tampaknya memiliki langit-langit yang sangat tinggi. Tak terbayang di benakku ketika memandang ke atas adalah arah yang tepat untuk melihat bos monster berada alih-alih pemain lain mencari-cari dari sudut-sudut ruangan.

Bayangannya begitu besar. "Di sana!" seruku menunjuk ke arah langit-langit yang gelap. Skill «Scan over» memang yang paling berguna untuk mendeteksi keberadaan monster.

Aku bisa melihat semuanya terkejut dengan kedatangan bos monster yang begitu besar terjun dari langit-langit gelap dan hampir menimpa mereka. Formasi kami terpecah kerenanya, monster itu benar-benar memiliki cara untuk keluar yang menjengkelkan. Sebelumnya kami dalam formasi yang menurutku sangat bagus untuk menyerang bos lantai sepertinya.

Party kami masing-masing terpencar-pencar, sementara Zaaru dan Liza berada di dekatku, si Kembar, Dicky, dan Ren terpisah di seberang tubuh monster yang bertubuh panjang dan besar.

ALFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang